...Sarana Menuangkan Inspirasi dan Imajinasi... Add me on My Space : Dopang Andrianto Batara
Selasa, 18 Januari 2011
Rasa Ini
Hari yang menyedikan bagi Gita pun tiba, angin bertiup kencang di bawah pohon rindang yang ditempati Gita di sebuah taman kecil di mana Gita tengah berhadapan dengan seorang yang ia sayang yaitu pacarnya sendiri yang bernama Rico. Gita harus menerima kenyataan pahit bahwa ia harus merasakan yang namanya patah hati yang sebelumnya Gita tak ingin mau merasakaan yang namanya patah hati.
“Maafkan aku Gita tapi memang hubungan kita hanya bisa sampai di sini, tak bisa lagi diteruskan “ ucap Rico dengan tegas
“ Tapi Rico, aku tidak mau hubungan kita sampai di sini “ balas Gita sambil memagang tangan kanan Rico dan Wili mulai menetaskan air mata kepedihannya
“Maafkan aku, masih banyak lelaki yang baik untukmu “ balas Rico sambil melepaskan tangan Gita dan bergegas pergi meninggalkan Gita. Gita pun tak bisa berkata-kata lagi tentang hal yang ia alami saat ini. Ia hanya bisa menangis dengan rasa yang sangat perih padahal Rico pernah berjanji bahwa ia tak kan pernah memutuskan Gita. Gita kembali mengusap air mata kepedihan yang keluar dari matanya.
Di tempat Gita kini berada yaitu di sebuah pohon yang rindang di sebuh taman kecil terdapat sebuah ayunan. Gita yang melihat ini langsung menaiki ayunan tersebut . Ia mendorong ayunan tersebut dengan tenaganya sendiri dengan menggunakan kakinya sendiri. Di ayunan, Gita hanya bisa membayangkan kisah cinta masa lalunya bersama Rico.
“ Rico, dirimu hanya bisa menyakiti perasaanku, tak pernahkah kau berpikir tentang rasa sakit hatiku ini “ ucap Gita dalam hatinya
“ Kau kancurkan diriku, seakan ku tak pernah ada di matamu “ ucap Gita kembali dalam hatinya
“ Tapi aku akan bertahan Rico, walau aku tahu bahwa sakit hati darimu tak akan bisa hilang dari hatiku, walau itu aku rasa sangat perih “ ucap Gita
“ Lebih baik aku pulang untuk melupakan dirimu, karena kamu Rico adalah hanya masa laluku yang kelam “ kata Gita. Gita pun bangkit berdiri dari ayunan dan kemudian ia menuju ke kediamannya yang letaknya tak jauh dari taman tersebut.
Keesokan haronya, Gita kembali ke taman kecil tersebut. Gita kembali juga menuju ke pohon rindang yang kemarin di mana Gita bermain ayunan dan tempat Gita diputuskan oleh Rico. Ketika ia baru saja naik ke atas ayunan, ia kembali menjatuhkan air mata kepdihannya yang masih terasa hingga sekarang karena teringat akan kisah pahitnya yang baru ia lalui kemarin.
Ketika ia tengah asyik bermain ayunan sambil menangis, tib-tiba datang seorang sosok laki-laki dari arah pintu gerbang masuk ke dalam taman. Gita dengan cepat mengusap air matanya. Ketika ia melihat sosok laki-laki tersebut dengan jelas ia baru menyadari bahwa laki-laki tersebut merupakan temannya sendiri yang bernama Kevin.
Kevin yang melihat Gita tengah bermain ayunan sendiri langsung saja ia bergegas mengahampiri Gita. Angin sepoi-sepoi berhembus sesekali dedaunan gugur di atas kepala Kevin dan Gita.
“ Kenapa senderian Gita di taman ini, mana di pagi hari begini ?” tanya Kevin bingung
“ Loh, kenapa kamu menangis Gita, ada apa, kamu habis jatuh kah ?” lanjut tanya Kevin
“ Masak sih aku menangis Kevin, oh hahaha ndak papah aja Kevin, aku lagi bosan aja di rumah sekaligus di sini ngirup udara segar di pagi hari “ jawab Gita sambil kembali mengusapa air matanya
“ Iya lah Git, air matamu aja masih berlinang kayak gitu hm..jangan-jangan kamu lagi patah hati ya Git ?” tanya Kevin meyakinkan Gita
“ Hm, iya niy Kevin, aku baru saja diputusin sama Rico, tapi aku sekarang sudah melupakannya karena dia adalah masa laluku “ jawab Gita dengan tegas dengan sesekali mengusap matanya
“ Oh, maaf kalau aku lancang menanyakan seperti tadi ya Git ? soalnya aku tak mengetahui hal tersebut “ balas Kevin
“ Oh iya tak papah Kevin “ balas Gita
“ Gak usah di bahas lagi Git, ntar tambah sakit hati lagi kamu, mendingan sekarang aku dorong kamu ya kita sama-sama main ayunan tapi aku aja yang dorong “ ajak Kevin untuk menghibur . Gita pun kelihatannya menerima dengan senang hati dan sepertinya Gita mulai melupakan rasa sakit hatinya dan tak bersedih lagi.
Kevin kelihatannya sangat senang dan bahagia menemani Gita bermain sekaligus menghilangkan rasa sakit hati. Di samping dari kegiatan Kevin menghibur Gita, ia padahal mempunyai sebuah rasa suka,sayang dan cinta kepada Gita sejak pertama kali mereka berdua bertemu. Namun pada saat itu hubungan Gita dan Rico masih berjalan terus dan tetap harmonis.
Ketika Kevin masih saja bercanda tawa dan bermain bersama di bawah pohon rindang tepat di ayunan, Kevin teringat masa lalunya yang sangat menyukai, menyayangi dan mencintai Gita yang dulu adalah punya sahabatnya sendiri yang bernama.
Pada sekitar bulan lalu, tepatnya di masa-masa Gita dan Rico masih bersemi cintanya. Ia masih mengingat kejadian ketika ia harus merekam dan memoto adengan ciuman di pipi Gita di sebuah waduk di daerah tempat tinggal Rico.
“ Kevin bisa fotokan aku dengan Gita..kan ?” tanya Rico
“ Iya, mana kameranya Rico, ? “jawab Kevin. Gita hanya bisa menggandeng terus tangan Rico sambil menemani Rico mengambil kameranya yang berada dalam tasnya Rico. Padahal Kevin merasakan sangat sakit karena orang yang ia sukai di ambil oleh sahabatnya sendiri.
“ Ini kameranya Kevin, foto yang baik ya teman “ ucap Rico sambil memberikan kameranya ke Kevin
“ Oh ya jangan lupa ambil gambar waduknya ya suapya kelihatan romntis “ lanjut ucap Rico
“ Ia tenang aja..” jawab Kevin dengan santun. Ketika Kevin selesai mengambil gambar Rico dan Gita yang sangat romantis di tepi waduk denga gaya bergandegan tangan yang sangat erat, terkadang raut wajah Kevin kecewa dan sedih karena harus kembali melihat orang yang disukainya diambil oleh sahabatnya sendiri.
“ Oh ya, Kevin maaf lagi merepotkan niy soalnya aku minta lagi niy fotokan kami berdua yang aku lagi nyium pipi kanan Gita, kamu maukan Kevin ?” tanya Rico
“ Iya, tenang aja “ jawab Kevin
“ Maaf ya sekali lagi kami berdua merepotkan kamu Kevin “ maaf Rico
“ Iya tidak papah, “ balas Kevin. Kevin pun bersiap-siap untuk mengambil gambar Rico dan Gita sedangkan Rico dan Gita juga tengah mempersiapkan gayanya yang akan di foto. Ketika telah selesai di mabil, Kevin kembali sedih dan kecewa namun sedih dan kecewanya ini cepat sirnah karena janji persahabatnnya dengan Rico serta Gita.
“ Makasih ya Kevin “ ucap Rico
“ Iya Rico “ balas Kevin
“ Oh ya sayang dan Kevin, kita ke tepi waduk sambil kemabli mengucapkan janji persahabatan kita bertiga. Mereka pun melangkahkan kaki mereka menuju ke tepi waduk. Gita langsung saja mengambil tangan Rico dan menggengamnya sedangkan Kevin hanya bisa tersenyum walau rasa yang Kevin pendam ini sakit sekali sampai terkadang Kevin ingin menangis.
Mereka pun samapi di tepi waduk dan Rico langsung memluk Gita dan Kevin sambil mereka semua menatap ke waduk. Mereka bertiga semua tersenyum namun Rico malah mencuri kesepmtan mencium kepala Gita.
“ Ok semua teman-teman mari kita ucapkan janji persahabatan kita bersama-sama “ ucap Rico
“ Baik sayang “ balas Gita
“ Iya “ balas Kevin
“ Kita semua bersahabat dari sekarang sampai selama-lamanya “ ucap mereka bertiga. Mereka pun kemudian menaruh tangan mereka masing-masing seperti layaknya orang yang tengah berkompak dalams sebuah tim olahraga dengan susunan tangan Kevin paling bawah, tangan Gita berada di tengah-tengat tangan Kevin serta tangan Rico berada paling atas.
Tiba-tiba ia terhenti menghayal tentang masa lalunya yang menyukai Gita bahkan sampai sekarang. Gita tiba-tiba menyuruhnya berhenti. Kevin tak merasa bahwa Gita menyruhnya berhenti hingga Gita mengangetkannya denganc cara memegan pundak Kevin sambil meneriakkan sesuatu.
“ Duh sudah didorongnya Kevin, apa kamu gak capek ?” tanya Gita
“Oh, gak tuh Git..” jawab Kevin tersipu malu
“ Oh ya, nanti malam aku mau kasih kejutan untukmu di taman ini nanti malam aku yang jemput ke rumahmu,bagaimana kamu mau ikut ?” ajak Kevin
“ Iya nanti aku minta izin sama kedua orangtuaku..aku mau pulang dulu ya, dah Kevin” balas Gita. Gita pun meninggalkan Kevin sedangkan Kevin berdiri sendirin di bawah pohon rindang tersebut. Ia memikirkan tentang kejutan yang akan ia berikan kepada Gita nanti malam setelah selesai ia pun meninggalkan tempt tersebut.
Pada malamnya, Kevin pun menjemput Gita,kebetulan sekali Gita dibolehkan keluar malam oleh keduaorangtuanya namaun jangan sampai pulang terlalu malam.
Mereka pun tiba di taman, dan menyuruh Gita untuk berbaring di bawah pohon bersama Kevin. Kevin menyuruh Gita untuk melihat ke atas langit yang cerah dengan dipenuhi bintang-bintang berkelap-kelip.
“ Git..bintang yang diseblah sana, menununjukkan sinara wajhmu yang cantik itu yang kamu miliki “ kagum Kevin sambil menunjukkan bintang yang ia maksud
“ Makasih Kevin…” senyum Gita. Kevin mengajak Gita untuk berbaring di bawah pohon rindang sambil melihat ke atas langit bermaksud untuk menghibur Gita agar ia tak menangis lagi dan sedih. Kevin pun mengajarkan beberapa rasi bintang yang kebetulan ada pada malam itu. Gita sangat menyukai dan terhibur dengan yang diajarkan Kevin.
Tanpa disengaja, ketika Kevin tenagh asik menerangkan rasi bintang ia tak menyadari bahwa ia mengengam tangan Gita. Gita pun member respon senang dan bahagia karena tak menyangka ada seseorang laki-laki yang mau menghiburnya dan menemaninya di saat Rico pergi. Gita sesekali memandang terus wajah Kevin namun Kevin tak menyadarinya juga karena hal tadi padahal Kevin sengaja memilih mengibur Gita ketika malam untuk sekaligus menembak Gita di bawah pohon rindang dan malam yang cerah yang diepnuhi dengan bintang-bintang di langit.
Akhirnya saat yang dinanti oleh Kevin tiba bulan tengah tepat ada di atas langit. Kevin pun bangkit duduk dan berkata sesautu.
“GIta..aku ingin bicara sesuatu ke kamu tentang rasaku ini terhadapmu..” ucap Kevin
“ Apa Kevin ?” tanya Gita dengan wajah ceria
“ Sebenarnya dari dulu aku sudah lama menyukaimu tapi sayangnya dulu kau milik Rico, sahabtku sendiri sehingga aku tak jadi memilikimu…aku dulu terkadang kecewa dan sedih ketika melihat kau dengan Rico bermesraan di hadapnku..namun rasa persahabatanku dengan Rico yang merendam rasa benciku, jadi……apakah kau mau menjadi milikku ???...” tanya Kevin dengan perasaan cinta yang ia jelaskan kepada GIta
“ Hm, sebenarnya memang aku lebih menyukai, menyayangi dan mencintai Rico namun nasi sudah menjadi bubur aku sekarang malah ditelantarkan oleh Rico..aku juga bahgia karena kamu ada disisiku Kevin di saat Rico pergi, dalam hatiku yang paling dalam, aku ingin kamu kenang cerita kita saat ini..” jawab Gita
“ Jadi apa jawabanmu Gita ?” tanya Kevin
“ Jawabanku aku menerima kamu karena kau lah laki-laki yang aku punya dan aku sayangi sekarang semoga kamu jawabnnya Kevin “ jawab Gita
“ Sebenarnya dari dulu aku ingin menebakmu tapi aku ragu apakah mungkin kau menjadi milikku sehingga aku menunggu hingga saat ini di malam yang indah bintang berkilau dan bulan yang bersinar terang, aku ingin bilag dengan mu Gita kalau aku cinta kamu “ balas Kevin
“ Iya Kevin, …” balas Gita dengan wajah penuh ceria dan kesenangan. Setelah Gita membalas perkataan Kevin, Kevin pun menicum kening Gita dengan sangat romantis. Kemudian, Gita pun bersandar di pundak Kevin sambil melihat ke atas langit yang menemani mereka di bawah pohon yaitu bulan dan bintang. Akhirnya rasa yang dipendam mereka berdua telah mereka curahkan di sebuah pertemuan yang menjadikan mereka pasangan kekasih baru. Kevin pun menghantarkan Gita menuju ke kediamannya . Kevin dan GiIta pun bahagia dan gembira akan kejadiaan yang mereka baru lalui serta mereka pun bahagia selamanya hingga maut menjemput mereka berdua.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar