...Sarana Menuangkan Inspirasi dan Imajinasi... Add me on My Space : Dopang Andrianto Batara
Jumat, 05 Agustus 2011
Surat Kecil Untuk Tuhan ( Film)
Sebagai seorang gadis remaja, Gita Sesa Wanda Cantika atau Keke terbilang beruntung. Memiliki keluarga yang mapan, punya sahabat yang setia serta kekasih yang menyanyanginya. Namun gadis berusia 13 tahun tidak pernah menduga, kebahagiaan yang selama ini ia alami akan berubah ketika sebuah penyakit kanker jaringan lunak (Rhabdomyosarcoma) hinggap di tubuhnya.
Berbagai upaya dilakukan oleh Jody (Alex Komang) untuk menyembuhkan putri kesayangannya itu. Mulai dari mendatangi bermacam-macam pengobatan tradisional sampai akhirnya pengobatan medis di rumah sakit.
Perjuangan yang tak kenal lelah dari sang ayah akhirnya membuahkan hasil. Keke akhirnya dinyatakan sembuh dan bisa beraktifitas seperti biasanya. Tapi cobaan kembali datang setahun kemudian saat kanker ganas itu kembali menghinggapinya.
Diangkat dari sebuah kisah nyata Surat Kecil Untuk Tuhan adalah sebuah film yang sangat menyentuh. Kisah yang tersaji akan mengajarkan anda untuk tidak mudah menyerah dan selalu berjuang dalam hidup. Film ini juga memiliki pesan moral yang dalam. Bagaimana kasih sayang seorang ayah dan ibu kepada anaknya yang tidak kenal lelah dan mengorbankan apapun demi kesembuhan sang anak.
Beberapa adegan bahkan bisa membuat anda terhanyut kedalam cerita. Salah satunya adalah saat Keke memaksa mengikuti ujian akhir nasional walau saat itu kondisinya sangat parah. Namun Keke tetap bertekad untuk berjuang dan tidak menyerah, ia bahkan mendapatkan nilai tertinggi di kelasnya. Sebuah kisah yang patut diteladani.
Menyambut musim liburan, sangat pas jika anda sekeluarga menonton Surat Kecil Untuk Tuhan. Film berdurasi 100 menit ini dijamin akan membuat anda terharu dan menitikkan air mata. Film ini juga mengajarkan bagaimana keluarga dan sahabat terdekat akan menjadi obat yang ampuh untuk melewati cobaan yang berat.
Kisah perjuangan hidup Keke dalam Surat Kecil Untuk Tuhan akan segera tayang mulai 7 Juli 2011
Kamis, 04 Agustus 2011
F-4 Version Of The Boys At 9A_Bab 7
Halaman 1 :
Seminggu berlalu, tiba saatnya Wicesa harus pergi menuju Medan untuk mengikuti OSN. Di sekolah, Kepala Sekolah tengah membicarai dan memberikan nasihat sebelum Wicesa pergi.
“ Nak, bapak ingin kasih saran kepadamu sebelum ananda pergi menuju ke Medan..” ujar Kepala Sekolah.
“ Iya pak..” balas Wicesa
“ Jadi begini, sebelum melakukan lomba pada saat di Medan nanti, berdoalah dulu kemudian bacalah sedikit materi yang telah diberikan kepadamu…dan ingat nak, yakinkan dirimu bahwa kamu pasti bisa dan menang…Bapak yakin kamu bakalan bisa membawa plang prestasi untuk dirimu sendiri, keluarga, teman-teman dan sekolah..” ucap Kepala Sekolah.
“ Iya pak, makasih atas sarannya..” Wicesa tersenyum
“ Ok ananda Wicesa selamat berjuang, semoga sukses di sana..” ucap Kepala Sekolah sambil menjabat tangan Wicesa
“ Iya pak..” balas Wicesa. Ia pun bergegas kembali kelas untuk mengemas barang-barangnya karena ia harus sudah berangkat menuju ke Samarinda untuk melakukan pembinaan terlebih dahulu selama 3 hari. Sesampainya di kelas, ia langsung disambut dengan hangat oleh kami anak 9A yang mengetahui bahwa hari ini Wicesa akan pergi. Tak lupa kami sebagai anggota F-4 memberikan semangat dan motivasi.
“ Hati-hati di sana ces..” ujar Fahri
“ Oh ya ces, jangan lupa mun ada cewe cantik atau manis cepati SMS ke aku yo, hahaha…bercanda, aku yakin awak pasti menang ces..” ucap Agung
“ Kalau aku …you is the best from our school” ucap Dopang. Setelah kami berbincang-bincang dan memberikan motivasi kepadanya. Wicesa pun pamit kepada teman-teman di kelas 9A di depan kelas.
“ Assalammualaikum…oy teman-teman semua, aku minta doanya nanti di Medan supaya aku menang..okokok semua ??” sahut Wicesa
“ Ok ces.” jawab kami serentak”. Wicesa hanya membalasnya dengan senyum kemudan ia pergi selanjutnya berpamitan dengan guru-guru di sekolah. Setelah itu, ia pun kembali ke rumahnya dan langsung pergi menuju ke Samarinda.
Halaman 2:
Suasana di kelas kembali tenang karena ada guru yang masuk. Guru kami kali ini bernama Pak Sarimun, beliau adalah guru yang kami kenal dengan cara mengajarnya yang dikenal murid suka bercand mengenai cinta dan cinta serta termasuk guru yang asyik. Beliau inidi sekolah mengajarkan mata pelajaran Biologi, ia juga merupakan guru yang membina Wicesa dalam Olimpiade Sains Nasional.Karena Wicesa tidak ada di tempat, maka tugasnya diambil alih oleh wakil ketua kelas kami yaitu Fahrii.
“ Siiiaaappp..!!! “ sahut Fahri
“ Beri ssssaaaalllaaammm..” lanjut Fahri
“ Assssaaaallllaaammmmuuuuaaalllaaiikkummm…” sahut kami serentak
“ Walaikumsalam..” balas beliau
“ Pagi ank-anak, materi kita sudah sampai di mana ??” tanya beliau
“ Sampai di Bab 2 sudah pak..” jawab salah satu teman kami
“ Oh..okokokok…Wicesa sudah berangkat kah ?” tanya beliau
“ Sudah pak barusan aja, bapak ndik lihat kah ??” jawab salah satu teman kami lagi
“ Bapak, baru aja datang tegak mana ndak lihat cesa..” balas beliau
“ Ok mari kita lanjutkan materi kita…di materi kita kali ini kita akan mempelajari berbagai macam cinta..” ujar beliau
“ Kok cinta pak ?” tanya Jordy
“ Iya jor, nanti bapak jelaskan..” jawab beliau
“ Mengapa bapak membahas pertama tentang cinta karena materi kali ini menyangkut dengan sistem reproduksi…kan ndak mungkin tanpa cinta anda semua di sini bisa terlahir ke dunia..”
“ Hahahahahaha…” kami langsung mengarah yang ke negative
“ Haduh..bahaya semua ini…maksud bapak ini yang positif bukan yang jorok..” balas beliau
“ Iya pak..hahaha” balas Fahri yang masih tertawa. Beliau terus melanjutkan materinya kami pun selalu tertawa karena membahas tentang cinta dan cinta, itulah cirri khas beliau yang kami suka.
Halaman 3:
Back to story, tak terasa pelajaran beliau telah usai dan kini berbunyi bel pertanda istirahat. Kami semua keluar untuk beristirahat, ada yang menuju ke perpustakaan, ada yang ke koperasi sekolah dan ada juga yang pastinya ke kantin. Dopang dan Fahri tinggal di dalam kelas sedangkan Agung pergi menuju ke kantin. Mereka terlihat lesu sambil terlihat tidur di meja. Dopang yang melihat Fahri sedang lesu membicarainya.
“ Hoy ri, kenapa awak lesu beneh aku lihat ?” tanya Dopang
“Ndik papah dah..bosan beneh aku niy pang..” jawab Fahri
“ Kenapa bisa bosan ?” balas Dopang
“ Ya bisa aja lah pang…ndik ada Cesa pang..” balas Fahri
“ Tapi ada Isna kan ???prikitiew…” goda Dopang
“ Macam-macam aja kamu “ balas Fahri
“ Awak dah ndik PDKT dengan Nidia ?” tanya Fahri
“ Sudah udah mungkin 1 minggu lebih kayaknya…hehehehe” senyum Dopang
“ Asik, jadi kapan awak maw nembak dia ?” tanya Fahri
“ Rahasia dong…gak taw kapan ri..” jawab Dopang
“ Hm, kendia keburu di dapati orang…baru awak nyesal” balas Fahri
“ Iya leh, tenang aja..” balas Dopang. Di tengah-tenagh pembicaraan mereka, tiba-tiba Animashaun datang.
“ Hay Fahri..hay Dopang..” ujar Ilmi
“ Hay juga…” balas Fahri
“ Pasti dah ndik di balas kalau nyapa Dopang niy…” balas Ilmi
“ Oh..iya..hay ilmi.” Balas Dopang
“ Ri, ke kantin yok..” ajak Isna
“ Ehheeemmm..eeehheeemmm..” goda Dopang
“ Hm, ayok…aku ke kantin ya pang..” ucap Fahri
“ Iya ri..” balas Dopang
Halaman 4:
Fahri dan Animashaun telah pergi sedangkan Dopang hanya bisa duduk sambil membuka buku mata pelajaran selanjutnya. Ia tampak bosan dan ingin melakukan sesuatu. Fitria Noriza atau yang kami panggil lebih akrab Fitria bersama Defi datang duduk di samping meja kami numpang duduk untuk makan makanan mereka. Fitria ini adaah orangnya biasa serius kadang juga suka banget bercanda, teman kami satu ini salah satu murid di kelas yang sangat gemar dengan pelajaran Bahasa Indonesia dan sangat hebat dalam soal urusan menggambar manga.
“ Hay Dopang, tumben sendiri mana Fahri ?” tanya Fitria
“ Fahri tadi ke kantin dengan Isna, Ilmi, Mila dan Lucky …” jawab Dopang
“Emm,hahahaha..Fahri..Fahri..” balas Defi dengan tertawa kecil
“ Fahri ternyata bisa pacaran juga ya..hahaha” tawa Fitria
“ Kasihan ya anggota F-4 kurang satu kayaknya kalian bertiga kurang semangat..” ujar Fitria
“ Gak juga kok ria…kalau aku lagi bosan sama kayak Fahri..gak taw pengen ngelakukan apa di kelas “ ujar Dopang
“ Oh..” balas Defi
“ Oh ya, maw makanan ini ?” tanya Defi
“ Gak Def, makasih..lagi malas makan..hehehe” senyum Dopang
“ Oh…” balas Defi
“ Oh ya aku maw ke toilet dulu..” ucap Dopang
“ Oh ya silakan..” balas Fitria. Dopang turun menuju ke toilet. Ketika ia dalam langkah turun, ia melihat Nidia sedang berada di toilet di sebelahnya yang merupakan toilet wanita. Dopang bingung ingin turun atau tidak karena ia sudah sangat kebelet untuk buang air kecil. Dopang memberanikan diri untuk turun dengan memasang wajah senyum dan rasa percaya diri tingkat tinggi.
Ia pun telah turun, kini ia telah berhadapan degan Nidia kebetulan lagi orang yang di dalam toilet pria belum keluar maka ia harus menunggu terlebih dahulu. Dopang kini tengah bingung untuk memulai pembicaraan mulai dari mana. Seperti halnya yang tadi, ia memberanikan diri untuk ngomong dengan Nidia.
“ Ehheeemmm” ucap Dopang
“ Oh kakak..” balas Nidia
“ Dengan sapa ke toilet dek ?” tanya Dopang
Halaman 5:
“ Ini dengan teman , lagi nungguin teman kak..” jawab Nidia
“ Oh begitu..” balas Dopang
“ Iya kak..” balas Nidia
“ Oh ya, udah dari ke kantin kah ?” tanya Dopang kembali
“ Barusan niy kak terus ke sini…” jawab Nidia
“ Kalau kakak gak ke kantin, kayaknya gak kan ?” tanya Nidia
“ Iya dek, tau dari mana ?” jawab Dopang
“ Ya tau lah kak, soalnya dari tadi aku ndak lihat mukanya kak Dopang.” balas Nidia
“ Hehehehe..” senyum Dopang sambil mengaruk kepalanya
“ Oh ya dek, kak udah kebelet niy..maw buang air kecil…” balas Dopang dengan memasuki toilet
“ Iya kak..” balas Nidia. Percakapan mereka usai di situ, ketika Dopang masuk ke toilet, Nidia dan temannya pergi kembali ke kelas. Dopang telah usai buang air kecil, ketika ia baru berbalik sambil berkata sesuatu, ternyata yang didapati adalah seorang adik kelas laki-laki.
“ Hay Nidia..” sahut Dopang. Adik kelas tersebut langsung heran melihat Dopang yang mengatakan begitu kepadanya. Ketika Dopang berbalik, iya baru menyadari bahwa itu bukanlah Nidia..
“ Ups, maaf dek, salah orang ternyata..” ujar Dopang
“ Iya kak..” balas adik kelas tersebut. Dopang kembali menuju ke kelas. Sesampainya di kelas ia langsung dihampiri oleh Agung.
“ Pang, aku dah taw yang mana kanaknya..” ucap Agung
“ Kanak apa ?” tanya Dopang
“ Kanak yang awak taksir..anaknya kelas 8E kan ?” ucap Agung berbisik di telinga Dopang
“ Iya..kok awak taw ?” balas Dopang
“ Soalnya tadi dia tegurin aku..hahha..tapi bukan maksudku ngerebut yo..” balas Agung
“ Iya, ndik papah kok..” balas Dopang
“ Ya udah, tama yo..kendia ada guru lagi..” ajak Agung
Halaman 6:
“ Iya..” balas Dopang. Mereka beruda masuk kembali ke dalam kelas. Di dalam kelas ya seperti biasa datangah guru yang akan mengajar kami di kelas.
4 jam yang berlalu, kini telah berbunyi bel pertanda jam pelajaran telah usai. Seperti biasa Defi mengumumkan hal yang seminggu kemarin di depan kelas bahwa yang piket harus tinggal sebentar dan yang piket untuk besok. Karena kebetulan hari ini adalah hari Rabu jadi yang mendapat giliran menyapu ialah Fahri.Ia harus tinggal sebentar di kelas. Ketika Dopang dan Agung ingin pulang, Rizal Js dan Angga datang menghampiri mereka.
“ Wey gung , pang..main bola kah ?” tanya Rizal Js
“ Mana gerang bolanya ?” tanya Agung kembali
“ Ini bolanya leh..masa’ awak ndik lihat…bah…” jawab Angga
“ Ok.ayo cepati turun…” balas Agung
“ Eyku skill awak copo tuh gung..” balas Angga
“ Bah, skillku dah menaik bung…” balas Agung
“ Ok…ku tunggu awak ndia di lapangan, awas misalnya awak ndik cetak gol..” ujar Angga
“ Ok..” balas Agung
“ Awak pang..?” tanya Rizal Js
“ Yang pastinya ikut dong..siapa maha gerang ?” tanya Dopang kembali
“ Banyak leh..ada Jordy jua..” jawab Rizal Js
“ Okokok…ayok dah etam turun..” ajak Dopang
“ Woke..” balas Rizal Js. Sesampainya di bawah, teman-teman mereka sudah menunggu untuk bermain bola. Setelah menentukan banyak jumlah pemain mereka membagi 2 tim. Setelah itu mereka kemudian bermain.
Ketika bermain kami kembali ketawa melihat aksi permainan bola Jordy. Siapa dulu kalau bukan Jordy, pelawak di kelas kami. Kami ketawa karena melihat Jordy menendang bola terpleset karena tidak leihat ada gubangan air di depannya. Kami pun semua tertawa. Tapi bukan Jordy saja, satu persatu dari kami ada juga yang terjatuh seperti Jordy.
1 jam kami bermain, rasanya telah menjadi ajang refreshing kami setelah belajar di dalam kelas. Kami pun menuju ke kantin untuk membeli minum. Ketika di kantin Dopang masih tinggal sebentar dan menyuruh teman-temannya untuk pulang terlebih dahulu.
Halaman 7:
Ketika Dopang barusan ingin menuju ke parkiran sepeda. Ia melihat Nidia sedang duduk sendiri. Kebetulan sekali Dopang ingin menyampaikan sesuatu kepada Nidia. Ia melangkahkan kakinya menuju Nidia sambil membawa bola yang tadi ia pakai bermain karena teman-temannya menyuruhnya untuk menyimpan bola.
Setengah langkah lagi Dopang sampai di hadapan Nidia. Nidia tengah melihat Dopang yang tengah menuju ke hadapannya sedangkan Dopang sedang berada di depan Nidia dan ingin duduk di sampingnya.
“ Eeemmm, boleh gak kakak duduk di sampingnya adik ?” tanya Dopang
“ Boleh aja kok kak..” balas Nidia dengan senyuman manisnya
“ Kenapa sendiri di sini dek “ tanya Dopang
“ Gak papah kak, tadi kebetulan lewat belanja ke kantin terus aku lihat kakak main bola jadinya aku dudul di sini kak” jawab Nidia
“ Oh..begitu..” balas Dopang
“ Iya kak..” balas Nidia
“ Bagaimana tadi di kelas dek pelajarannnya ?” tanya Dopang
“ Ya kadang ada yang sulit, ada juga yang gampang kak tergantung..hehehe.” jawab Nidia
“ Oh..hehehe..namanya pelajaran dek, berarti sama kakak juga..” balas Dopang
“ Hm, hahaha..tumben barusan sama ?” tanya Nidia dengan tertawa kecil
“ Hm, kakak juga gak taw dek..” jawab Dopang. Dopang ingin memulai pembicaraan ke tahap yang lebih serius namun sayangnya Dopang masih ragu-ragu untuk ngomong tapi sebagaimana Dopang yang tadi ia memberanikan diri bicara seperti itu ke Nidia.
“ Dek, sudah punya pacar belum ?” tanya Dopang
“ Belum kak, kenapa ?” tanya Nidia kembali
“ Gak papah kok dek…” jawab Dopang
“ Langit kayaknya mulai mendung niy kak..” ujar Nidia
“ Hm, iya ya…” balas Dopang. Tiba saatnya Dopang mengatakan rasa sukanya kepada Nidia di hadapan Nidia. Kemudian ia berbalik menghadap ke Nidia.
Halaman 8:
“ Dek, sebenarnya kakak suka sama kamu saat waktu pertama kali kita ketemu ketika itu aku yang nabrak kamu. Mereka berdua mengingat ketika insiden itu terjadi.
“ Kok bisa kak ?” tanya Nidia
“ Bisa aja dek…” balas Dopang
“ Terus..” balas Nidia
“ Terus apaan dek ?” tanya Dopang
“ Terus kenapa kakak bisa suka sama adek..?” tanya Nidia
“ Kakak suka dari adik itu adik itu orangnya baik, ramah, cantik, manis dan…” jawab Dopang
“ Dan apa kak ?” tanya Nidia
“ Dan senyumannya adik, kakak paling suka kalau lihat adik senyum…senyumannya adik manis sekali” jawab Dopang
“ Hmm, hehehe..makasih kak..” balas Nidia tersenyum kepada Dopang
“ Iya sama-sama dek..” balas Dopang dengan tersenyum juga
“ Jawaban kamu apa dek ?” tanya Dopang
“ Hm, nanti bakalan aku kasih jawabanya kak sepulang ini…” jawab Nidia. Ketika barusan saja Nidia berkata seperti tadi. Hujan pun turun membasahi merekaa berdua. Dopang yang kebetulan memakai jaketnya langsung melepasnya dan memakai jaketnya untuk melindungi Nidia dari guyuran hujan.Kemudian mereka menuju ke parkiran sepeda yang tak terkena oleh guyuran hujan.
“ Makasih ya kak, tadi..” ujar Nidia
“ Iya, sama-sama dek..” balas Dopang
“ Oh ya kak, handphone adik bunyi niy kak…ada SMS, terus udah ada jemputannya adik kak..” balas Nidia
“ Oh iya dek..pulang aja..” balas Dopang
“ Okokok kak..dah kak…” balas Nidia dengan tersenyum. Kini Dopang basah kuyub karena tadi jaket yang ia pakai, ia pakai untuk melindungi Nidia dari guyuran hujan. Ketika ia ingin naik ke sepedanya, terdengara suara handphonenya berbunyi. Ketika Dopang membuka SMS tersebut ternyata dari Nidia.
Halaman 9:
“ Kak, adik maw jadi pacar kak, adik tadi malu-malu ngomong di depan kakak, jadi adik jawab aja lewat SMS…” isi SMS tersebut. Dopang langsung terlihat gembira dan langsung pergi menuju ke kediamannya walaupun di guyur hujan.
Pesan dari Bab 7 : Raihlah impian dan cita-citamu selagi ada jalan yang terbuka untuk anda
Seminggu berlalu, tiba saatnya Wicesa harus pergi menuju Medan untuk mengikuti OSN. Di sekolah, Kepala Sekolah tengah membicarai dan memberikan nasihat sebelum Wicesa pergi.
“ Nak, bapak ingin kasih saran kepadamu sebelum ananda pergi menuju ke Medan..” ujar Kepala Sekolah.
“ Iya pak..” balas Wicesa
“ Jadi begini, sebelum melakukan lomba pada saat di Medan nanti, berdoalah dulu kemudian bacalah sedikit materi yang telah diberikan kepadamu…dan ingat nak, yakinkan dirimu bahwa kamu pasti bisa dan menang…Bapak yakin kamu bakalan bisa membawa plang prestasi untuk dirimu sendiri, keluarga, teman-teman dan sekolah..” ucap Kepala Sekolah.
“ Iya pak, makasih atas sarannya..” Wicesa tersenyum
“ Ok ananda Wicesa selamat berjuang, semoga sukses di sana..” ucap Kepala Sekolah sambil menjabat tangan Wicesa
“ Iya pak..” balas Wicesa. Ia pun bergegas kembali kelas untuk mengemas barang-barangnya karena ia harus sudah berangkat menuju ke Samarinda untuk melakukan pembinaan terlebih dahulu selama 3 hari. Sesampainya di kelas, ia langsung disambut dengan hangat oleh kami anak 9A yang mengetahui bahwa hari ini Wicesa akan pergi. Tak lupa kami sebagai anggota F-4 memberikan semangat dan motivasi.
“ Hati-hati di sana ces..” ujar Fahri
“ Oh ya ces, jangan lupa mun ada cewe cantik atau manis cepati SMS ke aku yo, hahaha…bercanda, aku yakin awak pasti menang ces..” ucap Agung
“ Kalau aku …you is the best from our school” ucap Dopang. Setelah kami berbincang-bincang dan memberikan motivasi kepadanya. Wicesa pun pamit kepada teman-teman di kelas 9A di depan kelas.
“ Assalammualaikum…oy teman-teman semua, aku minta doanya nanti di Medan supaya aku menang..okokok semua ??” sahut Wicesa
“ Ok ces.” jawab kami serentak”. Wicesa hanya membalasnya dengan senyum kemudan ia pergi selanjutnya berpamitan dengan guru-guru di sekolah. Setelah itu, ia pun kembali ke rumahnya dan langsung pergi menuju ke Samarinda.
Halaman 2:
Suasana di kelas kembali tenang karena ada guru yang masuk. Guru kami kali ini bernama Pak Sarimun, beliau adalah guru yang kami kenal dengan cara mengajarnya yang dikenal murid suka bercand mengenai cinta dan cinta serta termasuk guru yang asyik. Beliau inidi sekolah mengajarkan mata pelajaran Biologi, ia juga merupakan guru yang membina Wicesa dalam Olimpiade Sains Nasional.Karena Wicesa tidak ada di tempat, maka tugasnya diambil alih oleh wakil ketua kelas kami yaitu Fahrii.
“ Siiiaaappp..!!! “ sahut Fahri
“ Beri ssssaaaalllaaammm..” lanjut Fahri
“ Assssaaaallllaaammmmuuuuaaalllaaiikkummm…” sahut kami serentak
“ Walaikumsalam..” balas beliau
“ Pagi ank-anak, materi kita sudah sampai di mana ??” tanya beliau
“ Sampai di Bab 2 sudah pak..” jawab salah satu teman kami
“ Oh..okokokok…Wicesa sudah berangkat kah ?” tanya beliau
“ Sudah pak barusan aja, bapak ndik lihat kah ??” jawab salah satu teman kami lagi
“ Bapak, baru aja datang tegak mana ndak lihat cesa..” balas beliau
“ Ok mari kita lanjutkan materi kita…di materi kita kali ini kita akan mempelajari berbagai macam cinta..” ujar beliau
“ Kok cinta pak ?” tanya Jordy
“ Iya jor, nanti bapak jelaskan..” jawab beliau
“ Mengapa bapak membahas pertama tentang cinta karena materi kali ini menyangkut dengan sistem reproduksi…kan ndak mungkin tanpa cinta anda semua di sini bisa terlahir ke dunia..”
“ Hahahahahaha…” kami langsung mengarah yang ke negative
“ Haduh..bahaya semua ini…maksud bapak ini yang positif bukan yang jorok..” balas beliau
“ Iya pak..hahaha” balas Fahri yang masih tertawa. Beliau terus melanjutkan materinya kami pun selalu tertawa karena membahas tentang cinta dan cinta, itulah cirri khas beliau yang kami suka.
Halaman 3:
Back to story, tak terasa pelajaran beliau telah usai dan kini berbunyi bel pertanda istirahat. Kami semua keluar untuk beristirahat, ada yang menuju ke perpustakaan, ada yang ke koperasi sekolah dan ada juga yang pastinya ke kantin. Dopang dan Fahri tinggal di dalam kelas sedangkan Agung pergi menuju ke kantin. Mereka terlihat lesu sambil terlihat tidur di meja. Dopang yang melihat Fahri sedang lesu membicarainya.
“ Hoy ri, kenapa awak lesu beneh aku lihat ?” tanya Dopang
“Ndik papah dah..bosan beneh aku niy pang..” jawab Fahri
“ Kenapa bisa bosan ?” balas Dopang
“ Ya bisa aja lah pang…ndik ada Cesa pang..” balas Fahri
“ Tapi ada Isna kan ???prikitiew…” goda Dopang
“ Macam-macam aja kamu “ balas Fahri
“ Awak dah ndik PDKT dengan Nidia ?” tanya Fahri
“ Sudah udah mungkin 1 minggu lebih kayaknya…hehehehe” senyum Dopang
“ Asik, jadi kapan awak maw nembak dia ?” tanya Fahri
“ Rahasia dong…gak taw kapan ri..” jawab Dopang
“ Hm, kendia keburu di dapati orang…baru awak nyesal” balas Fahri
“ Iya leh, tenang aja..” balas Dopang. Di tengah-tenagh pembicaraan mereka, tiba-tiba Animashaun datang.
“ Hay Fahri..hay Dopang..” ujar Ilmi
“ Hay juga…” balas Fahri
“ Pasti dah ndik di balas kalau nyapa Dopang niy…” balas Ilmi
“ Oh..iya..hay ilmi.” Balas Dopang
“ Ri, ke kantin yok..” ajak Isna
“ Ehheeemmm..eeehheeemmm..” goda Dopang
“ Hm, ayok…aku ke kantin ya pang..” ucap Fahri
“ Iya ri..” balas Dopang
Halaman 4:
Fahri dan Animashaun telah pergi sedangkan Dopang hanya bisa duduk sambil membuka buku mata pelajaran selanjutnya. Ia tampak bosan dan ingin melakukan sesuatu. Fitria Noriza atau yang kami panggil lebih akrab Fitria bersama Defi datang duduk di samping meja kami numpang duduk untuk makan makanan mereka. Fitria ini adaah orangnya biasa serius kadang juga suka banget bercanda, teman kami satu ini salah satu murid di kelas yang sangat gemar dengan pelajaran Bahasa Indonesia dan sangat hebat dalam soal urusan menggambar manga.
“ Hay Dopang, tumben sendiri mana Fahri ?” tanya Fitria
“ Fahri tadi ke kantin dengan Isna, Ilmi, Mila dan Lucky …” jawab Dopang
“Emm,hahahaha..Fahri..Fahri..” balas Defi dengan tertawa kecil
“ Fahri ternyata bisa pacaran juga ya..hahaha” tawa Fitria
“ Kasihan ya anggota F-4 kurang satu kayaknya kalian bertiga kurang semangat..” ujar Fitria
“ Gak juga kok ria…kalau aku lagi bosan sama kayak Fahri..gak taw pengen ngelakukan apa di kelas “ ujar Dopang
“ Oh..” balas Defi
“ Oh ya, maw makanan ini ?” tanya Defi
“ Gak Def, makasih..lagi malas makan..hehehe” senyum Dopang
“ Oh…” balas Defi
“ Oh ya aku maw ke toilet dulu..” ucap Dopang
“ Oh ya silakan..” balas Fitria. Dopang turun menuju ke toilet. Ketika ia dalam langkah turun, ia melihat Nidia sedang berada di toilet di sebelahnya yang merupakan toilet wanita. Dopang bingung ingin turun atau tidak karena ia sudah sangat kebelet untuk buang air kecil. Dopang memberanikan diri untuk turun dengan memasang wajah senyum dan rasa percaya diri tingkat tinggi.
Ia pun telah turun, kini ia telah berhadapan degan Nidia kebetulan lagi orang yang di dalam toilet pria belum keluar maka ia harus menunggu terlebih dahulu. Dopang kini tengah bingung untuk memulai pembicaraan mulai dari mana. Seperti halnya yang tadi, ia memberanikan diri untuk ngomong dengan Nidia.
“ Ehheeemmm” ucap Dopang
“ Oh kakak..” balas Nidia
“ Dengan sapa ke toilet dek ?” tanya Dopang
Halaman 5:
“ Ini dengan teman , lagi nungguin teman kak..” jawab Nidia
“ Oh begitu..” balas Dopang
“ Iya kak..” balas Nidia
“ Oh ya, udah dari ke kantin kah ?” tanya Dopang kembali
“ Barusan niy kak terus ke sini…” jawab Nidia
“ Kalau kakak gak ke kantin, kayaknya gak kan ?” tanya Nidia
“ Iya dek, tau dari mana ?” jawab Dopang
“ Ya tau lah kak, soalnya dari tadi aku ndak lihat mukanya kak Dopang.” balas Nidia
“ Hehehehe..” senyum Dopang sambil mengaruk kepalanya
“ Oh ya dek, kak udah kebelet niy..maw buang air kecil…” balas Dopang dengan memasuki toilet
“ Iya kak..” balas Nidia. Percakapan mereka usai di situ, ketika Dopang masuk ke toilet, Nidia dan temannya pergi kembali ke kelas. Dopang telah usai buang air kecil, ketika ia baru berbalik sambil berkata sesuatu, ternyata yang didapati adalah seorang adik kelas laki-laki.
“ Hay Nidia..” sahut Dopang. Adik kelas tersebut langsung heran melihat Dopang yang mengatakan begitu kepadanya. Ketika Dopang berbalik, iya baru menyadari bahwa itu bukanlah Nidia..
“ Ups, maaf dek, salah orang ternyata..” ujar Dopang
“ Iya kak..” balas adik kelas tersebut. Dopang kembali menuju ke kelas. Sesampainya di kelas ia langsung dihampiri oleh Agung.
“ Pang, aku dah taw yang mana kanaknya..” ucap Agung
“ Kanak apa ?” tanya Dopang
“ Kanak yang awak taksir..anaknya kelas 8E kan ?” ucap Agung berbisik di telinga Dopang
“ Iya..kok awak taw ?” balas Dopang
“ Soalnya tadi dia tegurin aku..hahha..tapi bukan maksudku ngerebut yo..” balas Agung
“ Iya, ndik papah kok..” balas Dopang
“ Ya udah, tama yo..kendia ada guru lagi..” ajak Agung
Halaman 6:
“ Iya..” balas Dopang. Mereka beruda masuk kembali ke dalam kelas. Di dalam kelas ya seperti biasa datangah guru yang akan mengajar kami di kelas.
4 jam yang berlalu, kini telah berbunyi bel pertanda jam pelajaran telah usai. Seperti biasa Defi mengumumkan hal yang seminggu kemarin di depan kelas bahwa yang piket harus tinggal sebentar dan yang piket untuk besok. Karena kebetulan hari ini adalah hari Rabu jadi yang mendapat giliran menyapu ialah Fahri.Ia harus tinggal sebentar di kelas. Ketika Dopang dan Agung ingin pulang, Rizal Js dan Angga datang menghampiri mereka.
“ Wey gung , pang..main bola kah ?” tanya Rizal Js
“ Mana gerang bolanya ?” tanya Agung kembali
“ Ini bolanya leh..masa’ awak ndik lihat…bah…” jawab Angga
“ Ok.ayo cepati turun…” balas Agung
“ Eyku skill awak copo tuh gung..” balas Angga
“ Bah, skillku dah menaik bung…” balas Agung
“ Ok…ku tunggu awak ndia di lapangan, awas misalnya awak ndik cetak gol..” ujar Angga
“ Ok..” balas Agung
“ Awak pang..?” tanya Rizal Js
“ Yang pastinya ikut dong..siapa maha gerang ?” tanya Dopang kembali
“ Banyak leh..ada Jordy jua..” jawab Rizal Js
“ Okokok…ayok dah etam turun..” ajak Dopang
“ Woke..” balas Rizal Js. Sesampainya di bawah, teman-teman mereka sudah menunggu untuk bermain bola. Setelah menentukan banyak jumlah pemain mereka membagi 2 tim. Setelah itu mereka kemudian bermain.
Ketika bermain kami kembali ketawa melihat aksi permainan bola Jordy. Siapa dulu kalau bukan Jordy, pelawak di kelas kami. Kami ketawa karena melihat Jordy menendang bola terpleset karena tidak leihat ada gubangan air di depannya. Kami pun semua tertawa. Tapi bukan Jordy saja, satu persatu dari kami ada juga yang terjatuh seperti Jordy.
1 jam kami bermain, rasanya telah menjadi ajang refreshing kami setelah belajar di dalam kelas. Kami pun menuju ke kantin untuk membeli minum. Ketika di kantin Dopang masih tinggal sebentar dan menyuruh teman-temannya untuk pulang terlebih dahulu.
Halaman 7:
Ketika Dopang barusan ingin menuju ke parkiran sepeda. Ia melihat Nidia sedang duduk sendiri. Kebetulan sekali Dopang ingin menyampaikan sesuatu kepada Nidia. Ia melangkahkan kakinya menuju Nidia sambil membawa bola yang tadi ia pakai bermain karena teman-temannya menyuruhnya untuk menyimpan bola.
Setengah langkah lagi Dopang sampai di hadapan Nidia. Nidia tengah melihat Dopang yang tengah menuju ke hadapannya sedangkan Dopang sedang berada di depan Nidia dan ingin duduk di sampingnya.
“ Eeemmm, boleh gak kakak duduk di sampingnya adik ?” tanya Dopang
“ Boleh aja kok kak..” balas Nidia dengan senyuman manisnya
“ Kenapa sendiri di sini dek “ tanya Dopang
“ Gak papah kak, tadi kebetulan lewat belanja ke kantin terus aku lihat kakak main bola jadinya aku dudul di sini kak” jawab Nidia
“ Oh..begitu..” balas Dopang
“ Iya kak..” balas Nidia
“ Bagaimana tadi di kelas dek pelajarannnya ?” tanya Dopang
“ Ya kadang ada yang sulit, ada juga yang gampang kak tergantung..hehehe.” jawab Nidia
“ Oh..hehehe..namanya pelajaran dek, berarti sama kakak juga..” balas Dopang
“ Hm, hahaha..tumben barusan sama ?” tanya Nidia dengan tertawa kecil
“ Hm, kakak juga gak taw dek..” jawab Dopang. Dopang ingin memulai pembicaraan ke tahap yang lebih serius namun sayangnya Dopang masih ragu-ragu untuk ngomong tapi sebagaimana Dopang yang tadi ia memberanikan diri bicara seperti itu ke Nidia.
“ Dek, sudah punya pacar belum ?” tanya Dopang
“ Belum kak, kenapa ?” tanya Nidia kembali
“ Gak papah kok dek…” jawab Dopang
“ Langit kayaknya mulai mendung niy kak..” ujar Nidia
“ Hm, iya ya…” balas Dopang. Tiba saatnya Dopang mengatakan rasa sukanya kepada Nidia di hadapan Nidia. Kemudian ia berbalik menghadap ke Nidia.
Halaman 8:
“ Dek, sebenarnya kakak suka sama kamu saat waktu pertama kali kita ketemu ketika itu aku yang nabrak kamu. Mereka berdua mengingat ketika insiden itu terjadi.
“ Kok bisa kak ?” tanya Nidia
“ Bisa aja dek…” balas Dopang
“ Terus..” balas Nidia
“ Terus apaan dek ?” tanya Dopang
“ Terus kenapa kakak bisa suka sama adek..?” tanya Nidia
“ Kakak suka dari adik itu adik itu orangnya baik, ramah, cantik, manis dan…” jawab Dopang
“ Dan apa kak ?” tanya Nidia
“ Dan senyumannya adik, kakak paling suka kalau lihat adik senyum…senyumannya adik manis sekali” jawab Dopang
“ Hmm, hehehe..makasih kak..” balas Nidia tersenyum kepada Dopang
“ Iya sama-sama dek..” balas Dopang dengan tersenyum juga
“ Jawaban kamu apa dek ?” tanya Dopang
“ Hm, nanti bakalan aku kasih jawabanya kak sepulang ini…” jawab Nidia. Ketika barusan saja Nidia berkata seperti tadi. Hujan pun turun membasahi merekaa berdua. Dopang yang kebetulan memakai jaketnya langsung melepasnya dan memakai jaketnya untuk melindungi Nidia dari guyuran hujan.Kemudian mereka menuju ke parkiran sepeda yang tak terkena oleh guyuran hujan.
“ Makasih ya kak, tadi..” ujar Nidia
“ Iya, sama-sama dek..” balas Dopang
“ Oh ya kak, handphone adik bunyi niy kak…ada SMS, terus udah ada jemputannya adik kak..” balas Nidia
“ Oh iya dek..pulang aja..” balas Dopang
“ Okokok kak..dah kak…” balas Nidia dengan tersenyum. Kini Dopang basah kuyub karena tadi jaket yang ia pakai, ia pakai untuk melindungi Nidia dari guyuran hujan. Ketika ia ingin naik ke sepedanya, terdengara suara handphonenya berbunyi. Ketika Dopang membuka SMS tersebut ternyata dari Nidia.
Halaman 9:
“ Kak, adik maw jadi pacar kak, adik tadi malu-malu ngomong di depan kakak, jadi adik jawab aja lewat SMS…” isi SMS tersebut. Dopang langsung terlihat gembira dan langsung pergi menuju ke kediamannya walaupun di guyur hujan.
Pesan dari Bab 7 : Raihlah impian dan cita-citamu selagi ada jalan yang terbuka untuk anda
Rabu, 03 Agustus 2011
Killing Me Inside_The Tormented
for the last time
you waste my tears now
no more torment
but don't just say you've gone away
you tell a fuckin tale
(swallow me and spit me out)
how do i get trought of this?
(i can't stand it anymore)
can, you, see, me
smiling when i sing this song
right, now
i just want to be alive
you know i was dying when you told me
(that i'm not yours anymore)
you know i was dying when you told me
(you're just playing and fooling around with me)
when the time she comes and wakes me
(she comes and wakes me)
and when she bit my lips and kissed me there
and when she holds my hand and lives my life tonight
(live tonight)
when she said that she really loves me
were the worst fucking days
i'm dying and bleeding of my past
i'm dying and bleeding of my past
now slit my throat and let me bleed
now slit my throat and let me bleed
can, you, see, me
smiling when i sing this song
right, now
i just want to be alive
you know i was dying when you told me
(that i'm not yours anymore)
you know i was dying when you told me
(you're just playing and fooling around with me)
when the time she comes and wakes me
(she comes and wakes me)
and when she bit my lips and kissed me there
and when she holds my hand and lives my life tonight
(live tonight)
when she said that she really loves me
but suddenly you came to me, and begged me to be yours again
right now you're holding my hand but sorry baby, but all i can say is
no, hell no'!!!
can you see the times grows older
she blew my dreams away
it's all done, the time is over
i don't know how to say to you
can you see the times grows older she blew my dreams away
it's all done, the time is over
i don't know how to say
the time is over!!!
the time, no!!!
Killing Me Inside_ Biarlah
semua yang berlalu
telah menjadi kenangan
dan seakan kulupakan
karena ku tak sejalan
wowowo . . . .
dan tak mungkin ku bertahan
meski telah ku coba
semuanya tak berguna
terbuang sia-sia
reff:
dirimu dihatiku sudah terlalu lama
biarlah ku mencoba untuk tinggalkan semua
wowowo . . . .
dan tak mungkin ku bertahan
meski telah ku coba
semuanya tak berguna
terbuang sia-sia
repeat reff [3x]
Killing Me Inside
Band killing me inside adalah band yang bergenre Modern Rock atau juga Emo. Band ini berdiri pada awal tahun 2006 dengan personil awal yaitu: Sansan sebagai vokalis, Raka dan Josaphat sebagai gitaris, Onadio sebagai bassis dan Rendy pada drum. Namun pada pertengahan 2008, Raka (gitaris) Killing Me Inside terpaksa mengundurkan diri untuk bergabung dengan band lain (Vierra) karena beberapa alasan.
Menurut tulisan Raka di Myspace "Gue harus mengundurkan diri dari band ini (Killms) karena adanya bentrok antara 2 band yaitu Killing Me Inside dan Vierra. Kedua band ini akan menjalankan kontrak dimana suatu pihak tidak membolehkan playernya untuk mempunyai lebih dari 1 band. Saat ini gue berada di posisi yang bagi gue hasil akhirnya sama skali bukan apa yang gua inginkan, dimana gue diharuskan untuk memilih Vierra yang disebabkan oleh "suatu faktor keluarga" yang sama sekali gak bisa gue tolak,"
Ketika memasuki tahun 2009, setelah beberapa kali manggung dan tour Sansan (Vokalis) dan Rendy (Drum) meninggalkan band dan juga karena beberapa alasan. Sansan sebagai vokalis keluar karena memang pilihannya dia sendiri untuk keluar (sekarang ada di Pee Wee Gaskins) dan Rendy sebagai Drummer mengundurkan diri karena sibuk untuk rencana jangka panjangnya demi masa depan.
Formasi terbaru (saat artikel ini ditulis)adalah sebagai berikut: Onadio sebagai vokalis, Josaphat pada gitar, Agung pada bass dan Davi untuk menggantikan Rendy pada drum. Band ini sudah mempunyai satu album yaitu "A Fresh Start For Something New" yang hitsnya lagunya yaitu "The Tormented".
F-4 Version Of The Boys At 9A_Bab 6
Halaman 1:
Hari terus berganti hanya menyisakan kenangan-kenangan tiap harinya yang manakala suka maupun duka. Dopag datang kembali ke sekolah denga terburu-buru karena hamper saja ia terlamabat.
“ Misi….ada air panas “ sahut Dopang dengan terburu-bur
Ia terus berteriak di sepanjang jalan bagaikan seorang pedagang kaki lima, hingga ia tak melihat seseorang adik kelas yang ia tabrak.
“bbbrrruukk..’ bunyi insiden tersebut terjadi.
Dopang tak menyangka ia bertemu seorang peri cantik yang datang dari sebuah khayangan dari surga. Dopang hanya terpaku melihatnya.
“ Halo kak ??” tanya kelas adik kelasnya tersebut sambil melambai-lambaikan tangannya di depan wajah Dopang
“ Uppzz..maaf dek, kakak gak lihat” balas Dopang
“ Iya kak, gak papah, kelas apa kak ? “ tanya adik kelasnya tersebut
“ Kelas 9A dek, kenapa ? “ tanya Dopng kembali
“ Ndak papah kak, oh ya udah jam segini ni, aku harus ke kelas dulu niy kak “ sahut adik kelasnya tersebut. Adik kelasnya tersebut berlari menuju kelasnya yang berada di belakang, ketika adik kelasnya berjalan, Dopang yang masih terduduk sambil melihat adik kelasnya tersebut berjalan tib-tiba berteriak.
“ Dek…!!!” teriak Dopang
“ Iya apa kak??” adik kelasnya berbalik
“ Kalau boleh tau siapa namamu ??” tanya Dopang
“ Nama saya Nidia kak, saya kelas 8E kak..” jawab adik kelasnya
“ Oh..iya” balas Dopang. Ia pun mengetahui identitas adik kelasnya yang ia tabrak tadi. Setelah membereskan pakainya yang kusut karena insiden tadi, ia bergegas berdiri dan berlari menuju ke kelasnya. Sesampainya di kelas ia langsung di sapa dengan Agung.
“ Oy bro…” sahut Agung
“ Apa ?” balas Dopang
Halaman 2 :
“ Oh ndik papah dah, cepati masuk upacara mau mulai” balas Agung
“ Ok,ok,ok..” jawab Dopang. Tak beberapa lama bel pertanda seluruh siswa SMPN 1 Tenggarong berkumpul di lapangan untuk melakukan kegiatan rutin sebagai seorang warga negara yang menghormati jasa para pahlawannya. Dopang langsung menyapa Fahri teman sebangkunya.
“ Fahri, duh, tadi aku ketemu cewe manis wak “ ujar Dopang
“Hahahaha..Dopang..Dopang..mulai sudah “ tawa Fahri
“ Tapi kali ini betulan, masa’ aku langsung jatuh cinta pandangan pertama..” ucap Dopang. Tiba-tiba pembicaraan mereka dipotong oleh Wicesa.
“ Eseh..Dopang leh “ potong Wicesa
“ Beh ces, manis beneh tadi cewe yang barusan aku tabrak tadi pagi “ ujar Dopang
“ Ah, masa’ ???” pancing Wicesa
“ Iya betulan..” balas Dopang
“ Ya..iya..iya…kelas mana Dop ?’ tanya Wicesa
“ Kelas 8E, terus namanya Nidia..” jawab Dopang
“ Oh..” balas Wicesa
“ Oh ya ces, kapan awak ke Medan ikuti OSN ??” tanya Dopang
“ Kayaknya minggu depan tapi pembinaan dulu di Samarinda selama 3 hari kayak pemantapan gitu pang.” Jawab Wicesa
“ Goodluck Ces..” tong Fahri sambil menjabat tangan Wicesa
“ Ok ri, thanks dukungannya…” balas Wicesa
“ Oy semua, upacara udah mulai” sahut Isna. Mereka bertiga langsung kembali berbaris sesuai barisan yang telah ditentukan. Ketika kepala sekolah memberikan pembinaan kepada seluruh siswa , ada sebuah kabar gembira.
“ Seluruh anak-anakku tercinta dan seluruh guru beserta tata usaha yang saya hormati..kali ini saya membawa kabar gembira mengenai prestasi sekolah kita. Bahwa ananda Wicesa Nugraha akan berangkat ke Medan minggu depan untuk mewakili Kaltim dalam Olimpiade Sains Nasional di Medan..dan cabang yang ia ikuti ialah Biologi..selamat ya Cesa” sahut Kepala Sekolah. Seluruh warga SMPN 1 Tenggarong langsung bertepuk tangan dengan riang menyambut Wicesa yang akan membawa nama sekolah. Apalagi kelas Wicesa yaitu kelas 9A.
Halaman 3:
Upacara pun selesai , seluruh siswa kembali masuk ke kelas untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Setelah seluruh sisa kelas 9A masuk, guru yang akaan mengajar pun datang memasuki kelas.
“ Siaaapp, beri saaaalllaaamm..!!!” sahut Wicesa
“ Asssssaaaalllaaammuuuaaalllaaiikkuumm” sahut seluruh anak-anak 9A
“ Walaikumsalam “ balas guru yang akan mengajar. Seluruh siswa 9A pun duduk dan mengeluarkan buku yang akan mereka pelajari hari ini. Guru mulai mengajar mulai dari materi baru. Guru juga tak lupa memberi selamat kepada Wicesa yang berhasil membawa nama sekolah ke tingkat nasional. Kemudian guru mulai menyampaikan materi baru.
2 jam berlalu kini guru yang tadi mengajar diganti dengan jam Bu Ismi. Bu Ismi masuk dengan menebarkan senyuman manisnya dan mengucapkan salam ketika masuk.
“ Selamat pagi anak-anak” ucap beliaudengan menebar senyuman manisnya
“ Pagi bu..” jawab kami serentak. Bu Ismi langsung duduk dan mengeluarkan buku bahasa Indonesia dan yang pasi beliau tidak lupa mengucapkan selamat kepada Wicesa. Beliau mengajar dengan santai dan jika ia mengajar kami sangat cepat mengerti.
Bel pertanda selesai jam beliau telah berbunyi. Kami anak 9A langsung keluar untuk menuju ke kantin yang pastinya untuk mengisi perut yang kosong. Dopang langsung berdiri dan menuju ke luar kelas. Fahri pun menghampiri Dopang.
“ Oy, kenapa melamun ?” tanya Fahri
“ Gak papah ri…” jawab Dopang
“ Oh ya, yang tadi waktu upacara itu yang mana anaknya, katanya ank 8E ayo ke bawa..” ajak Fahri
“ Tau leh ri Isna, napa ndik dengan Isna ?” tanya Dopang
“ Dia tadi sudah duluan pang, ayo sudah cari dia..” jawab Fahri
“ Okok, ayo..” senyum Dopang. Mereka berdua turun menuju ke kantin, untuk mencari adik kelas yang tadi ia tabrak ketika tadi pagi. Fahri terus berbisik di telinganya, menanyakan yang mana adik kelas yang ia tabrak tadi. Akhirnya sampai sudah di depan kelas Nidia, Dopang langsung mencari wajah dari Nidia.
“ Pang, yang mana niy yang awak maksud ?” tanya Fahri
Halaman 4 :
“ Tunggu dulu ri, masih aku cari niy..” jawab Dopang sambil mencari-cari wajah Nidia
“ Hah, itu dia ri orangnya, cantik kan ? “ tanya Dopang
“ Iya pang…” balas Fahri. Di tengah-tengah pembicaraan mereka yang diam-diam via berbisik, tiba-tiba Nidia datang di hadapan Dopang dengan wajah yang tersenyum. Dia datang untuk menyapa Dopang.
“ Hay kak..” ujar Nidia dengan tersenyum manis
“ Hay juga dek..” balas Dopang. Nidia pun berjalan menuju ke kantin yang letaknya tak jauh dari kelasnya. Dopang langsung kembali terpanah melihat wajah Nidia. Ia kembali hanya terdiam menatapnya.
“ Halo Dopangg..jadi kah ke kantin “ bisik Fahri di telinga Dopang
“ Oh..iya..iya..” kaget Dopang
“ Gak usah dulu pang lihat-lihat dia…” balas Fahri
“ Iya ri aku taw “ balas Dopang. Mereka berdua menuju ke kantin. Ketika telah selesai berbelanja di kantin, mereka berdua duduk di sekitar kantin sambil menikmati makanan dan minuman yang baru saja mereka beli.
“ Oh ya pang, aku baru ingat kalau Nidia itu ternyata ikut ekskul nari dan kata temanku yang ikut juga ekskul nari.” ujar Fahri
“ Hmm, udah cantik pintar lagi nari..hahaha” tawa Dopang
“ Cepat sudah pang PDKT dengan dia, ntar keburu lagi diambil orang” balas Fahri
“ Okokok, rasanya maw langsung nembak dia ri..” balas Dopang
“ Haduh awak niy, seharusnya PDKT dulu lah minimal 1 minggu…semuanya itu butuh proses, kalau langsung PDKT dijamin gak lama deh umur percintaan kalian berdua..” ucap Fahri
“ Iya..iya..aku taw pakar cinta, kan baru jadian dengan Isna..hahaha” canda Dopang
“ Hahaha..dasar awak niy, yok etam ke kelas..” ajak Fahri
“ Ok..” balas Dopang. Kemudian mereka berjalan menuju kelas 9A. Di jalan mereka ketemu Mayang dan Tria yang merupakan sahabat yang sohib mulai dari SD. Mereka juga adalah anggota dari kelas 9A.
“ Wih..F-4 lewat..hahahy” sahut Mayang
“ Makasih..makasih…” balas Fahri dengan canda
Halaman 5:
“ Mana Cesa dengan Agung ?” tanya Tria
“ Oh…eseh cari Cesa dengan Agung..ada apa ini,…ehem..ehem” balas Fahri
“ Ndik papah kok..” balas Tria
“ Itu lagi di kelas belajar.biasa mereka berdua orang pintar” ucap Fahri
“ Pang, santai aja dong mukamu itu gak usah serius gitu..” ujar Mayang
“ Iya…” balas Dopang. Mereka bereempat berjalan bersama menuju ke kelas. Sesampainya di kelas makanan dan minuman yang tadi ia beli sudah terlebih dahulu habis ketika mereka jalan menuju ke kelas . Mereka langsung masuk ke kelas dengan perasaan gembira karena perut mereka telah diisi oleh makanan dan minuman yang enak-enak. Apalagi Dopang yang baru aja ngelihat Nidia ketika menuju ke kantin.
Ternyata guru yang mengisi jam 5 dan 6 tidak masuk karena ada pelatihan di sebuah hotel di Tenggarong. Kami pun menyambut dengan gembira karena tidak belajar, begitulah kehidupan di sekolah kalau gak ada guru di kelas. Selama guru tidak ada, ada lah yang dengarin musik, ada yang nyanyi , ada yang ngobrol dan ada juga yang main catur di belakang kelas. Ya begitulah kelas 9A kelas yang paling heboh namun dari kehebohannya tersebut tersimpan ide dan otak-otak yang cemerlang. Back to story, situasi di belakang kelas karena Jordy dan Angga sedang mengadakan taruan bermain catur bahwa siapa yang menang maka akan mengelilingi kelas sampai 5 kali. Tidak sembarang taruhan juga mereka berdua karena ada wasitya yaitu Rizal Ermiasis Kusuma atau yang kami panggil lebih akrab Rizal Ek. Ia adalah teman kami yang sangat jago matematika dan bermain catur.
“ Ok Jordy dan Angga sudah siap ?” tanya Rizal Ek
“ Aku niy pasti siap..” jawab Jordy
“ Hahaha..nentu awak niy jor nanti palingan awak kalah..kaau awak ga ?” tanya Rizak Ek
“ Siap..” jawab Angga sambil memikirkan sebuah strategi yang jitu
“ Ok permainan di mulai..” sahut Rizal Ek. Seluruh anak laki-laki di kelas berkumpul ke belakang untuk menyaksikan pertandingan yang kami yakin pasti seru. Banyak teman kami yang mengangu Jordy karena kami anak laki-laki di kelas sudah sepakat untuk mengerjai Jordy.
Permainan pun semakin memanas. Banyk bidak-bidak mereka satu sama lain yang telah tiada alias telah di makan oleh bidak lawan. Namun di namanya pertandingan pasti ada yang menang dan ada yang kalah.
“ Hah, awak kalah niy Jor…satu langkah dan skatmat..kekes leh..” ujar Angga
“ Ndik dah perjanjian leh “ Jordy melarikan diri
Halaman 6:
“ Eh, ndik kawa gak tuh jor..awak kan dah janji siapa yang kalah ngelilingi kelas sebanyak 5 kali..ayo dah..lakukan..” ucap Rizak Ek
“ Ok dah…” balas Jordy
“ Ooookkk dddaaahhh..” balas Angga
“ Tungga wak ga..” balas Jordy
“ Ayo jor..” potong Wicesa. Kami anak laki-laki 9A menyaksikan Jordy mengelilingi kelas 9A sambil berjalan dengan cepat. Kami semua pun tertawa terbahak-bahak melihat aksi Jordy yang sangat mengeliik perut kami.
“ Terus jor..masih ada 2 putaran..” sahut Dopang dari belakang kelas. Kami terus meneriaki Jordy agar dia semakin jengkel dan kesal. Akhirnya tiba di putaran terahkir, tentu saja Jordy sangat senang karena telah melakukan aksi konyolnya tadi.
“ Huh…akhirnya selesai jua leh..” ujar Jordy yang terlihat kelelahan
“ Makanya jor mun skill awak dah tinggi baru panggil aku kendia…hahaha” tawa Angga
“ Iya leh tau ga..” balas Jordy
“ Eh, lihati jam dah isitiraht niy…ke kantin kah ?” ajak Dopang
“ Ey ku, taw pang..awak ndak lihat itu “ balas Agung
“ Kendia aku carikan jua awak..” balas Dopang
“ Okokokok…kapan-kapan tapi..” balas Agung
“Iya haknya hahahaha.” tawa Dopang
“ Ayok dah ke kantin “ ajak Angga. Akhirnya semua serentak ke kantin, di perjalanan menuju ke kantin seperti biasa Agung kembali berasik untuk memikat para adik kelasnya sedangkan anggota F-4 yang lain sedang asyik bercerita namun Dopang juga tak kalah asyik mencari wajah Nidia.
Mereka berdelapan pun tiba di kantin, semua memencar mencari makanan dan minuman mereka masing-masing. Setelah semua mendapat makanan dan minuman kesukaan mereka masing-masng mereka duduk di salah satu tempat duduk di kantin. Bercerita mengenai soal keberangkatan Wicesa ke Medan. Tentunya hal ini merupakan suatu kebanggan kami sebagai warga kelas 9A
Halaman 7:
Makanan dan minuman mereka habis satu persatu dan hanya menyisakan sampah yang pantas di buang ke tong sampah. Ada beberapa teman kami yang masih tinggal di kantin sambil bercerita sedangkan anggota F-4 telah duluan menuju ke kelas. Sakin asyiknya bel pertnada masuk ke kelas mereka tak mendengarnya. Alhasil ketika menuju kelas, guru sudah berada di dalam serta sedang mengajar kami keas 9A. Mereka berempat Angga, Jordy, Rizal Ek dan Rizal Justian Setiawan atau sering kami panggil Rizal Js berada di luar dan di suruh belajar sendiri di dalam perpustakaan.
Di dalam perpustakaan mereka bereempat kemudian belajar. Ketika mereka bereempat sedang asyik belajar , Rizal Js mengatakan sesuatu kepada Jordy.
“ Nah niy gara-gara awak jor , jadinya etam di suruh belajar sendiri “ ujar Rizal Js
“ Iya leh..memang aku gemuk..” balas Jordy
“ Aneh awak niy jor..gaje beneh…ndik nyambung pulang” uca Rizal Ek
“ Maklum hak, aku niy anak gaje..” balas Jordy
“ Ya, ngaku jua..hahaha” tawa Rizal Js
“ Tttaaawwwaaa..” balas Jordy
“ Urusanku leh ndak ketawa…” balas Rizal Js. Di tengah-tengah pembicaraan mereka berempat, petugas perpustakaan yang merasa terganggu dengang omongan mereka berempat menegur mereka.
“ Suuuuttt…di sini perpustakaan , lain pasar..” sahut petugas perpustakaan tersebut
“ Iya, maaf bu..” balas Jordy
“ Kalau mau ribut di luar aja..di sini orang lagi membaca..” lanjut omongan petugas perpustakaan tersebut
“ Iya bu..” balas Jordy
“ Tuh, diam hak..guru dah marahi etam berempat niy..” sahut Jordy dengan nada pelan
“ Awak aja…kami ndik..” balas Rizal Js
“ Dah..diam dah kita niy, belajar dah..” potong Angga. Mereka kembali belajar tanpa ada alagi keributan di antara mereka. Mereka berempat adalah anak laki-laki yang hobi bermain catur serta main game online dan sangat suka membuat ulah di kelas yang terkadang membuat kami tertawa apalagi rekan kami Jordy.
Halaman 8 :
Back to story, bel selesainya pelajarang pu berbunyi. Mereka kembali ke kelas untuk mengambil tas mereka untuk selanjutnya pulang ke ruma mereka masing-masing. Sebelum pulang Defi Rahma Santi atau yang kami panggil lebih akrab Defi yang adalah seorang teman kami yang pintar di kelas dan lumayan pendiam. Defi mengatakan sesuatu di depan kelas.
“ Yang tadi piket hari senin belum menyapau harap menyapu sepulang sekolah ini..kalau gak denda nanti Rp 5.000..oh ya gak lupa juga yang piket besok menyapu juga sekarang. Thanks perhatianya teman-teman” ujar Defi.
Dopang yang belum piket tadi pagi baru menyadari bahwa ia lupa melaksanakan tugasnya. Ia langsung mengambil sapu di belakang kelas. Kemudian ia mulai menyapu, ia menyuruh anggota F-4 yang lain untuk duluan karena ia harus melaksanakan tugasnya. Ia tibatiba dihampiri oleh Inggrid.
“ Sihanya leh kawanku satu ini ..ditinggal F-4 yang lain..wkwkwkwk” tawa Inggrid
“ Ey ku..” balas Dopang
“ Hahaha..dah nyapu awak sana…yang bersih ya..” balas Inggrid
“ Iya.” balas Dopang. Dopang bergeas membersihkan kelasnya karena ia ingin segera pulang untuk beristirahat. Ia melihat sejenak kelas bahwa kelas 9A sudah bersih maka ia melatakkan kembali sapu tersebut dan meninggalkan kelas.
Ketika ia baru saja turun dari kelas. Ia melihat di lapanga upacara ada latihan ekskul nari. Di pikirannya langsung terlintas bahwa Nidia merupakan salah satu anggota ekskul nari. Dopang mencoba melihat dari kejauhan apakah ia melihat Nidia sedang berlatih. Ya, firasat dari Dopang terjawab bahwa Nidia ikut serta dalam latihan. Lantas Dopang duduk dan melihat dari kejauhan Nidiia yang sedang berlatih.
Ia tidak mengetahui bahwa sudah 30 menit ia terus menatap Nidia yang sedang berlatih menari. Ia baru sadar ketika Bu Ismi lewat menegur Dopang.
“ Dopang, kenapa belum pulang” ucap Bu Ismi sambil menepuk pundaknya
“ Oh..ibu..iya bu..ini baru mau pulang..hehehe” senyum Dopang
“ Nah, pasti lihat cewe ya Dopang..yang latihan di lapangan..” ucap Bu Ismi
“ Gak kok bu…kebetulan duduk aja di sini bu..” bantah Dopang
“ Ya sudah pulang nak, nanti kamu di cari sama orangtuamu..” balas Bu Ismi
“ Iya bu..” balas Dopang. Ia pun berdiri dan bergegas menuju ke parkiran sepeda untuk mengambil sepedanya dan menuju pulang.
Pesan dari Bab 6 :
Cinta selalu bersemi di manapun dan kapanpun anda berada, jadilah syukuri cinta yang telah anda rasakan saat ini karena belum tentu orang lain merasakannya
Hari terus berganti hanya menyisakan kenangan-kenangan tiap harinya yang manakala suka maupun duka. Dopag datang kembali ke sekolah denga terburu-buru karena hamper saja ia terlamabat.
“ Misi….ada air panas “ sahut Dopang dengan terburu-bur
Ia terus berteriak di sepanjang jalan bagaikan seorang pedagang kaki lima, hingga ia tak melihat seseorang adik kelas yang ia tabrak.
“bbbrrruukk..’ bunyi insiden tersebut terjadi.
Dopang tak menyangka ia bertemu seorang peri cantik yang datang dari sebuah khayangan dari surga. Dopang hanya terpaku melihatnya.
“ Halo kak ??” tanya kelas adik kelasnya tersebut sambil melambai-lambaikan tangannya di depan wajah Dopang
“ Uppzz..maaf dek, kakak gak lihat” balas Dopang
“ Iya kak, gak papah, kelas apa kak ? “ tanya adik kelasnya tersebut
“ Kelas 9A dek, kenapa ? “ tanya Dopng kembali
“ Ndak papah kak, oh ya udah jam segini ni, aku harus ke kelas dulu niy kak “ sahut adik kelasnya tersebut. Adik kelasnya tersebut berlari menuju kelasnya yang berada di belakang, ketika adik kelasnya berjalan, Dopang yang masih terduduk sambil melihat adik kelasnya tersebut berjalan tib-tiba berteriak.
“ Dek…!!!” teriak Dopang
“ Iya apa kak??” adik kelasnya berbalik
“ Kalau boleh tau siapa namamu ??” tanya Dopang
“ Nama saya Nidia kak, saya kelas 8E kak..” jawab adik kelasnya
“ Oh..iya” balas Dopang. Ia pun mengetahui identitas adik kelasnya yang ia tabrak tadi. Setelah membereskan pakainya yang kusut karena insiden tadi, ia bergegas berdiri dan berlari menuju ke kelasnya. Sesampainya di kelas ia langsung di sapa dengan Agung.
“ Oy bro…” sahut Agung
“ Apa ?” balas Dopang
Halaman 2 :
“ Oh ndik papah dah, cepati masuk upacara mau mulai” balas Agung
“ Ok,ok,ok..” jawab Dopang. Tak beberapa lama bel pertanda seluruh siswa SMPN 1 Tenggarong berkumpul di lapangan untuk melakukan kegiatan rutin sebagai seorang warga negara yang menghormati jasa para pahlawannya. Dopang langsung menyapa Fahri teman sebangkunya.
“ Fahri, duh, tadi aku ketemu cewe manis wak “ ujar Dopang
“Hahahaha..Dopang..Dopang..mulai sudah “ tawa Fahri
“ Tapi kali ini betulan, masa’ aku langsung jatuh cinta pandangan pertama..” ucap Dopang. Tiba-tiba pembicaraan mereka dipotong oleh Wicesa.
“ Eseh..Dopang leh “ potong Wicesa
“ Beh ces, manis beneh tadi cewe yang barusan aku tabrak tadi pagi “ ujar Dopang
“ Ah, masa’ ???” pancing Wicesa
“ Iya betulan..” balas Dopang
“ Ya..iya..iya…kelas mana Dop ?’ tanya Wicesa
“ Kelas 8E, terus namanya Nidia..” jawab Dopang
“ Oh..” balas Wicesa
“ Oh ya ces, kapan awak ke Medan ikuti OSN ??” tanya Dopang
“ Kayaknya minggu depan tapi pembinaan dulu di Samarinda selama 3 hari kayak pemantapan gitu pang.” Jawab Wicesa
“ Goodluck Ces..” tong Fahri sambil menjabat tangan Wicesa
“ Ok ri, thanks dukungannya…” balas Wicesa
“ Oy semua, upacara udah mulai” sahut Isna. Mereka bertiga langsung kembali berbaris sesuai barisan yang telah ditentukan. Ketika kepala sekolah memberikan pembinaan kepada seluruh siswa , ada sebuah kabar gembira.
“ Seluruh anak-anakku tercinta dan seluruh guru beserta tata usaha yang saya hormati..kali ini saya membawa kabar gembira mengenai prestasi sekolah kita. Bahwa ananda Wicesa Nugraha akan berangkat ke Medan minggu depan untuk mewakili Kaltim dalam Olimpiade Sains Nasional di Medan..dan cabang yang ia ikuti ialah Biologi..selamat ya Cesa” sahut Kepala Sekolah. Seluruh warga SMPN 1 Tenggarong langsung bertepuk tangan dengan riang menyambut Wicesa yang akan membawa nama sekolah. Apalagi kelas Wicesa yaitu kelas 9A.
Halaman 3:
Upacara pun selesai , seluruh siswa kembali masuk ke kelas untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Setelah seluruh sisa kelas 9A masuk, guru yang akaan mengajar pun datang memasuki kelas.
“ Siaaapp, beri saaaalllaaamm..!!!” sahut Wicesa
“ Asssssaaaalllaaammuuuaaalllaaiikkuumm” sahut seluruh anak-anak 9A
“ Walaikumsalam “ balas guru yang akan mengajar. Seluruh siswa 9A pun duduk dan mengeluarkan buku yang akan mereka pelajari hari ini. Guru mulai mengajar mulai dari materi baru. Guru juga tak lupa memberi selamat kepada Wicesa yang berhasil membawa nama sekolah ke tingkat nasional. Kemudian guru mulai menyampaikan materi baru.
2 jam berlalu kini guru yang tadi mengajar diganti dengan jam Bu Ismi. Bu Ismi masuk dengan menebarkan senyuman manisnya dan mengucapkan salam ketika masuk.
“ Selamat pagi anak-anak” ucap beliaudengan menebar senyuman manisnya
“ Pagi bu..” jawab kami serentak. Bu Ismi langsung duduk dan mengeluarkan buku bahasa Indonesia dan yang pasi beliau tidak lupa mengucapkan selamat kepada Wicesa. Beliau mengajar dengan santai dan jika ia mengajar kami sangat cepat mengerti.
Bel pertanda selesai jam beliau telah berbunyi. Kami anak 9A langsung keluar untuk menuju ke kantin yang pastinya untuk mengisi perut yang kosong. Dopang langsung berdiri dan menuju ke luar kelas. Fahri pun menghampiri Dopang.
“ Oy, kenapa melamun ?” tanya Fahri
“ Gak papah ri…” jawab Dopang
“ Oh ya, yang tadi waktu upacara itu yang mana anaknya, katanya ank 8E ayo ke bawa..” ajak Fahri
“ Tau leh ri Isna, napa ndik dengan Isna ?” tanya Dopang
“ Dia tadi sudah duluan pang, ayo sudah cari dia..” jawab Fahri
“ Okok, ayo..” senyum Dopang. Mereka berdua turun menuju ke kantin, untuk mencari adik kelas yang tadi ia tabrak ketika tadi pagi. Fahri terus berbisik di telinganya, menanyakan yang mana adik kelas yang ia tabrak tadi. Akhirnya sampai sudah di depan kelas Nidia, Dopang langsung mencari wajah dari Nidia.
“ Pang, yang mana niy yang awak maksud ?” tanya Fahri
Halaman 4 :
“ Tunggu dulu ri, masih aku cari niy..” jawab Dopang sambil mencari-cari wajah Nidia
“ Hah, itu dia ri orangnya, cantik kan ? “ tanya Dopang
“ Iya pang…” balas Fahri. Di tengah-tengah pembicaraan mereka yang diam-diam via berbisik, tiba-tiba Nidia datang di hadapan Dopang dengan wajah yang tersenyum. Dia datang untuk menyapa Dopang.
“ Hay kak..” ujar Nidia dengan tersenyum manis
“ Hay juga dek..” balas Dopang. Nidia pun berjalan menuju ke kantin yang letaknya tak jauh dari kelasnya. Dopang langsung kembali terpanah melihat wajah Nidia. Ia kembali hanya terdiam menatapnya.
“ Halo Dopangg..jadi kah ke kantin “ bisik Fahri di telinga Dopang
“ Oh..iya..iya..” kaget Dopang
“ Gak usah dulu pang lihat-lihat dia…” balas Fahri
“ Iya ri aku taw “ balas Dopang. Mereka berdua menuju ke kantin. Ketika telah selesai berbelanja di kantin, mereka berdua duduk di sekitar kantin sambil menikmati makanan dan minuman yang baru saja mereka beli.
“ Oh ya pang, aku baru ingat kalau Nidia itu ternyata ikut ekskul nari dan kata temanku yang ikut juga ekskul nari.” ujar Fahri
“ Hmm, udah cantik pintar lagi nari..hahaha” tawa Dopang
“ Cepat sudah pang PDKT dengan dia, ntar keburu lagi diambil orang” balas Fahri
“ Okokok, rasanya maw langsung nembak dia ri..” balas Dopang
“ Haduh awak niy, seharusnya PDKT dulu lah minimal 1 minggu…semuanya itu butuh proses, kalau langsung PDKT dijamin gak lama deh umur percintaan kalian berdua..” ucap Fahri
“ Iya..iya..aku taw pakar cinta, kan baru jadian dengan Isna..hahaha” canda Dopang
“ Hahaha..dasar awak niy, yok etam ke kelas..” ajak Fahri
“ Ok..” balas Dopang. Kemudian mereka berjalan menuju kelas 9A. Di jalan mereka ketemu Mayang dan Tria yang merupakan sahabat yang sohib mulai dari SD. Mereka juga adalah anggota dari kelas 9A.
“ Wih..F-4 lewat..hahahy” sahut Mayang
“ Makasih..makasih…” balas Fahri dengan canda
Halaman 5:
“ Mana Cesa dengan Agung ?” tanya Tria
“ Oh…eseh cari Cesa dengan Agung..ada apa ini,…ehem..ehem” balas Fahri
“ Ndik papah kok..” balas Tria
“ Itu lagi di kelas belajar.biasa mereka berdua orang pintar” ucap Fahri
“ Pang, santai aja dong mukamu itu gak usah serius gitu..” ujar Mayang
“ Iya…” balas Dopang. Mereka bereempat berjalan bersama menuju ke kelas. Sesampainya di kelas makanan dan minuman yang tadi ia beli sudah terlebih dahulu habis ketika mereka jalan menuju ke kelas . Mereka langsung masuk ke kelas dengan perasaan gembira karena perut mereka telah diisi oleh makanan dan minuman yang enak-enak. Apalagi Dopang yang baru aja ngelihat Nidia ketika menuju ke kantin.
Ternyata guru yang mengisi jam 5 dan 6 tidak masuk karena ada pelatihan di sebuah hotel di Tenggarong. Kami pun menyambut dengan gembira karena tidak belajar, begitulah kehidupan di sekolah kalau gak ada guru di kelas. Selama guru tidak ada, ada lah yang dengarin musik, ada yang nyanyi , ada yang ngobrol dan ada juga yang main catur di belakang kelas. Ya begitulah kelas 9A kelas yang paling heboh namun dari kehebohannya tersebut tersimpan ide dan otak-otak yang cemerlang. Back to story, situasi di belakang kelas karena Jordy dan Angga sedang mengadakan taruan bermain catur bahwa siapa yang menang maka akan mengelilingi kelas sampai 5 kali. Tidak sembarang taruhan juga mereka berdua karena ada wasitya yaitu Rizal Ermiasis Kusuma atau yang kami panggil lebih akrab Rizal Ek. Ia adalah teman kami yang sangat jago matematika dan bermain catur.
“ Ok Jordy dan Angga sudah siap ?” tanya Rizal Ek
“ Aku niy pasti siap..” jawab Jordy
“ Hahaha..nentu awak niy jor nanti palingan awak kalah..kaau awak ga ?” tanya Rizak Ek
“ Siap..” jawab Angga sambil memikirkan sebuah strategi yang jitu
“ Ok permainan di mulai..” sahut Rizal Ek. Seluruh anak laki-laki di kelas berkumpul ke belakang untuk menyaksikan pertandingan yang kami yakin pasti seru. Banyak teman kami yang mengangu Jordy karena kami anak laki-laki di kelas sudah sepakat untuk mengerjai Jordy.
Permainan pun semakin memanas. Banyk bidak-bidak mereka satu sama lain yang telah tiada alias telah di makan oleh bidak lawan. Namun di namanya pertandingan pasti ada yang menang dan ada yang kalah.
“ Hah, awak kalah niy Jor…satu langkah dan skatmat..kekes leh..” ujar Angga
“ Ndik dah perjanjian leh “ Jordy melarikan diri
Halaman 6:
“ Eh, ndik kawa gak tuh jor..awak kan dah janji siapa yang kalah ngelilingi kelas sebanyak 5 kali..ayo dah..lakukan..” ucap Rizak Ek
“ Ok dah…” balas Jordy
“ Ooookkk dddaaahhh..” balas Angga
“ Tungga wak ga..” balas Jordy
“ Ayo jor..” potong Wicesa. Kami anak laki-laki 9A menyaksikan Jordy mengelilingi kelas 9A sambil berjalan dengan cepat. Kami semua pun tertawa terbahak-bahak melihat aksi Jordy yang sangat mengeliik perut kami.
“ Terus jor..masih ada 2 putaran..” sahut Dopang dari belakang kelas. Kami terus meneriaki Jordy agar dia semakin jengkel dan kesal. Akhirnya tiba di putaran terahkir, tentu saja Jordy sangat senang karena telah melakukan aksi konyolnya tadi.
“ Huh…akhirnya selesai jua leh..” ujar Jordy yang terlihat kelelahan
“ Makanya jor mun skill awak dah tinggi baru panggil aku kendia…hahaha” tawa Angga
“ Iya leh tau ga..” balas Jordy
“ Eh, lihati jam dah isitiraht niy…ke kantin kah ?” ajak Dopang
“ Ey ku, taw pang..awak ndak lihat itu “ balas Agung
“ Kendia aku carikan jua awak..” balas Dopang
“ Okokokok…kapan-kapan tapi..” balas Agung
“Iya haknya hahahaha.” tawa Dopang
“ Ayok dah ke kantin “ ajak Angga. Akhirnya semua serentak ke kantin, di perjalanan menuju ke kantin seperti biasa Agung kembali berasik untuk memikat para adik kelasnya sedangkan anggota F-4 yang lain sedang asyik bercerita namun Dopang juga tak kalah asyik mencari wajah Nidia.
Mereka berdelapan pun tiba di kantin, semua memencar mencari makanan dan minuman mereka masing-masing. Setelah semua mendapat makanan dan minuman kesukaan mereka masing-masng mereka duduk di salah satu tempat duduk di kantin. Bercerita mengenai soal keberangkatan Wicesa ke Medan. Tentunya hal ini merupakan suatu kebanggan kami sebagai warga kelas 9A
Halaman 7:
Makanan dan minuman mereka habis satu persatu dan hanya menyisakan sampah yang pantas di buang ke tong sampah. Ada beberapa teman kami yang masih tinggal di kantin sambil bercerita sedangkan anggota F-4 telah duluan menuju ke kelas. Sakin asyiknya bel pertnada masuk ke kelas mereka tak mendengarnya. Alhasil ketika menuju kelas, guru sudah berada di dalam serta sedang mengajar kami keas 9A. Mereka berempat Angga, Jordy, Rizal Ek dan Rizal Justian Setiawan atau sering kami panggil Rizal Js berada di luar dan di suruh belajar sendiri di dalam perpustakaan.
Di dalam perpustakaan mereka bereempat kemudian belajar. Ketika mereka bereempat sedang asyik belajar , Rizal Js mengatakan sesuatu kepada Jordy.
“ Nah niy gara-gara awak jor , jadinya etam di suruh belajar sendiri “ ujar Rizal Js
“ Iya leh..memang aku gemuk..” balas Jordy
“ Aneh awak niy jor..gaje beneh…ndik nyambung pulang” uca Rizal Ek
“ Maklum hak, aku niy anak gaje..” balas Jordy
“ Ya, ngaku jua..hahaha” tawa Rizal Js
“ Tttaaawwwaaa..” balas Jordy
“ Urusanku leh ndak ketawa…” balas Rizal Js. Di tengah-tengah pembicaraan mereka berempat, petugas perpustakaan yang merasa terganggu dengang omongan mereka berempat menegur mereka.
“ Suuuuttt…di sini perpustakaan , lain pasar..” sahut petugas perpustakaan tersebut
“ Iya, maaf bu..” balas Jordy
“ Kalau mau ribut di luar aja..di sini orang lagi membaca..” lanjut omongan petugas perpustakaan tersebut
“ Iya bu..” balas Jordy
“ Tuh, diam hak..guru dah marahi etam berempat niy..” sahut Jordy dengan nada pelan
“ Awak aja…kami ndik..” balas Rizal Js
“ Dah..diam dah kita niy, belajar dah..” potong Angga. Mereka kembali belajar tanpa ada alagi keributan di antara mereka. Mereka berempat adalah anak laki-laki yang hobi bermain catur serta main game online dan sangat suka membuat ulah di kelas yang terkadang membuat kami tertawa apalagi rekan kami Jordy.
Halaman 8 :
Back to story, bel selesainya pelajarang pu berbunyi. Mereka kembali ke kelas untuk mengambil tas mereka untuk selanjutnya pulang ke ruma mereka masing-masing. Sebelum pulang Defi Rahma Santi atau yang kami panggil lebih akrab Defi yang adalah seorang teman kami yang pintar di kelas dan lumayan pendiam. Defi mengatakan sesuatu di depan kelas.
“ Yang tadi piket hari senin belum menyapau harap menyapu sepulang sekolah ini..kalau gak denda nanti Rp 5.000..oh ya gak lupa juga yang piket besok menyapu juga sekarang. Thanks perhatianya teman-teman” ujar Defi.
Dopang yang belum piket tadi pagi baru menyadari bahwa ia lupa melaksanakan tugasnya. Ia langsung mengambil sapu di belakang kelas. Kemudian ia mulai menyapu, ia menyuruh anggota F-4 yang lain untuk duluan karena ia harus melaksanakan tugasnya. Ia tibatiba dihampiri oleh Inggrid.
“ Sihanya leh kawanku satu ini ..ditinggal F-4 yang lain..wkwkwkwk” tawa Inggrid
“ Ey ku..” balas Dopang
“ Hahaha..dah nyapu awak sana…yang bersih ya..” balas Inggrid
“ Iya.” balas Dopang. Dopang bergeas membersihkan kelasnya karena ia ingin segera pulang untuk beristirahat. Ia melihat sejenak kelas bahwa kelas 9A sudah bersih maka ia melatakkan kembali sapu tersebut dan meninggalkan kelas.
Ketika ia baru saja turun dari kelas. Ia melihat di lapanga upacara ada latihan ekskul nari. Di pikirannya langsung terlintas bahwa Nidia merupakan salah satu anggota ekskul nari. Dopang mencoba melihat dari kejauhan apakah ia melihat Nidia sedang berlatih. Ya, firasat dari Dopang terjawab bahwa Nidia ikut serta dalam latihan. Lantas Dopang duduk dan melihat dari kejauhan Nidiia yang sedang berlatih.
Ia tidak mengetahui bahwa sudah 30 menit ia terus menatap Nidia yang sedang berlatih menari. Ia baru sadar ketika Bu Ismi lewat menegur Dopang.
“ Dopang, kenapa belum pulang” ucap Bu Ismi sambil menepuk pundaknya
“ Oh..ibu..iya bu..ini baru mau pulang..hehehe” senyum Dopang
“ Nah, pasti lihat cewe ya Dopang..yang latihan di lapangan..” ucap Bu Ismi
“ Gak kok bu…kebetulan duduk aja di sini bu..” bantah Dopang
“ Ya sudah pulang nak, nanti kamu di cari sama orangtuamu..” balas Bu Ismi
“ Iya bu..” balas Dopang. Ia pun berdiri dan bergegas menuju ke parkiran sepeda untuk mengambil sepedanya dan menuju pulang.
Pesan dari Bab 6 :
Cinta selalu bersemi di manapun dan kapanpun anda berada, jadilah syukuri cinta yang telah anda rasakan saat ini karena belum tentu orang lain merasakannya
F-4 Version Of The Boys At 9A_Bab 5
Halaman 1:
Sudah kurang lebih 2 minggu telah berlalu pasca persaingan antara Agung dan Fahri yang membuat Fahri sangat kecewa berat akan peristiwa tersebut. Fahri terus berusaha untuk melupakan kejadian tersebut dan Isna dengan berbagai cara termasuk dengan memperbanyak aktivitasnya. Hari ini adalah hari Minggu, hari untuk berahkir pekan. Mengingat hal itu, ia mengganti pakaiannya untuk melakukan jogging di tepian Sungai Mahakam sambil juga menghirup udara segar pagi hari karena belum terlalu banyak kendaraan berlalu lalang.
“ Ma, aku mau pergi jogging dulu mumpung akhir pekan jadi besok jadi segar, bolehkan ma ? “ tanya Fahri
“ Iya, tapi jangan lama-lama “ pesan Ibunya
“ Iya bu, tenang aja, Fahri ingat kok pesan Ibu “ balas Fahri
“ Ya udah, Fahri pergi dulu assalammualaikum…” lanjut Fahri
“ Iya, walaikumsalam “ balas Ibunya. Fahri mulai berlari untuk mengeluarkan keringatnya. Fahri mulai masuk di area tepian Sungai Mahakam, ia langsung melihat burung-burung berkicau dan kupu-kupu berterbangan menandakan bahwa indahnya hari Minggu hari ini.
Lama – kelamaan Fahri mulai merasa kecapekan karena dari tadi ia berlari. Ia kemudian mencari tempat untuk duduk di area taman pinggiran Sungai Mahakam. Tak beberapa menit kemudian ia mendapatkan tempat duduk yang enak bisa menikmati indahnya bunga-bunga yang di tata di taman. Ketika ia duduk, ia kembali teringat akan kejadi sekitar 2 minggu lalu yang membuatnya kecewa ta;pi kini Fahri coba untuk bangkit dan menatap masa depan yang cerah dan indah yang telah menunggunya.
“ Baiklah aku sudah dapat jawaban diantara kalian berdua..” sahut Isna
“ Jadi…” lanjut Isna
“ Aku lebih milih Agung daripada kamu Fahri, maafkan aku ya Fahri…” sahut Isna sambil menarik tangan Agung
“ Iya gak papah Is..”. Fahri mengingat akan perkataan Isna yang lebih memlih Agung. Fahri melamun bagaimana jika yang dipilih oleh Isna adalah Agung. Tiba-tiba ada sebuah bola yang melayang ke arah belakang kepalanya.
“ Aduh sakit…sial, lagi asik melamun eh niy bola datang “ ujar Fahri. Tak lama kemudian seorang anak laki-laki datang menghampiri Fahri untuk meminta bola yang tadi mengenai kepala belakangnya.
“ Maaf kak, …” ujar anak kecil tersebut
“ Iya gak papah, lain kali kalau main bolanya hati-hati ya dek..” balas Fahri dengan mengelus kepala anak tersebut sambil tersenyum
“ Iya kak, bolanya mana kak ?” tanya anak kecil tersebut
Halaman 2:
“ Oh, ini dek..” senyum Fahri
“ Makasih ya kak “ balas anak tersebut sambil berlari menuju ke arah teman-teman sebayanya yang menanti kehadirannya. Energi dan kekuatan Fahri mulai terisi seiring ia dari tadi beristirahat. Fahri kini duduk mengarah ke arah Sungai Mahakam. Di tengah-tengah Sungai Mahakam, terdapat sebuah pulau dan pulau ini merupakan salah satu pulau buatan yang dibuat oleh anak bangsa sendiri. Pulau tersebut di beri nama Pulau Kumala dan di dalamnya terdapat tempat-tempat rekreasi dan hiburan serta di depannya terdapat Patung Lembuswana yang merupakan maskot dari Kabupaten Kutai Kartanegara yang diambil dari sebuah kisah bahwa Lembuswana adalah kendaraan yang dipakai oleh para Raja-Raja Kerajaan Hindu Kutai dan dianggap adalah hewan dewa karena hampir setiap bagian tubuh luarnya mewakili tiap hewan di Bumi. Jika Fahri berbalik ke arah belakang ada kompleks perkantoran Bupati Kabupaten Kutai Kartanegara yang terdiri dari berbagai intansi dinas.
Back to story, Fahri mulai merasa segar kembali dan melanjutkan untuk jogging mengelilingi area tepian Sungai Mahakam. Ketika Fahri jogging di sekitarnya banyak sekali warga Kota Tenggarong yang berolahraga entah itu jogging, main bulu tangkis, main sepak bola dan masih banyak lagi. Ia mulai merasa halus dan ingin sekali untuk mencari minuman untuk diminum. Tak perlu waktu lama, ia telah mendapatkan sebuah penjual minuman.
“ Mas, berapa minuman ini ?” tanya Fahri sambil menunjukkan minuman yang ia maksud
“Cuma itu den..harganya Rp 3000,” balas penjual minuman tersebut
“ Iya ini aja mas, ini uangnya “ balas Fahri sambil memberikan uangnya kepada penjual minuman tersebut
“ Makasih ya mas “ balas penjual tersebut
“ Ya, sama-sama mas..” ujar Fahri dengan tersenyum
“ Tunggu dulu den, uangnya lebih Rp 5.000 “ sahut penjual minuman tersebut
“ Gak papak kok mas, ambil aja kembaliannya “ balas Fahri menolak
“ Makasih banyak mas..” ucap penjual minuman tersebut
“ Iya mas..” balas Fahri sambil meninggalkan penjual minuman tersebut. Fahri senang bisa membantu sesamanya yang kurang mampu. Fahri kemudian membuka minuman kamasan tersebut dan langsung meminumnya. Setelah selesai, ia melihat ke jam tanganya. Ternyata sebentar lagi pukul 8 pagi, ia harus pulang karena kalau tidak ia akan dimarahin oleh kedua orangtuanya.
Fahri mulai berlari menuju ke kediamannya. Sewaktu ia pulang lalu lalang kendaraan masih belum terlalu nampak di jalan-jalan Kota Tenggarong. 30 menit berlalu, Fahri tiba di kediamannya dan segera masuk ke dalam rumah sebelum kedua orangtuanya melihat Fahri bahwa ia telah melanggar janjinya.
Halaman 3:
Di lain tempat yaitu di kediaman Dopang, Dopang telah selesai berpakaian rapi untuk pergi beribadah menuju Gereja.
“ Pergi gereja lagi..” ucap Dopang
“ Mana lagi niy adik, katanya mau sama-sama dengan aku “ pikir Dopang
“ Tunggu bentar kak, ini sedikit lagi selesai kok, aku berpakaian “ ujar adik Dopang
“ Iya, iya..” balas Dopang
“ Nah, udah selesai kan kak, ayo kita berangkat ke gereja “ ajak adik Dopang
“ Iya, naik sudah..” balas Dopang
“Baik kak” balas adik Dopang. Dopang yang merupakan seorang Kristiani melakukan rutinitasnya setiap hari Minggu yatiu dengan pergi ke gereja bersama keluarganya di kediamannya. Di lain kediaman anggota F-4 boys yaitu di rumah Wicesa, ia tengah merawat hewan peliharannya . Wicesa termasuk anggota F-4 yang paling suka memelihara binatang. Di kediamannya ia memelihara 4 ekor hamster, 2 pasang jantan dan betina dan sisanya adalah anak dari sepasang hamster tersebut.
“ Ini, makanan kalian..” ucap Wicesa
‘ Makan yang banyak ya, teman-teman..” lanjut Wicesa. Wicesa memperhatikan tingkah laku hewan peliharannya tersebut. Tak lama kemudian Ibunya memanggil Wicesa.
“ Cesa..” sahut Ibunda Wicesa
“ Iya apa ma ?” sahut Wicesa
“ Hamstermu sudah kamu beri makan gak ?” tanya Ibunya
“ Udah ma, mereka malah makan yang banyak “ jawab Wicesa
“ Oh bagus itu ces..” balas Ibunya. Di lain kediaman F-4 boys yang lain yaitu di kediaman Agung. Agung kini tengah bermain bulu tangkis di halaman rumahnya bersama Ayahanya. Agung dan Bapaknya menunjukkan keahlian mereka dalam bermain bulu tangkis.
“ Ini gung, Ayah bakalan nyemash, bisa gak kamu kembalikkan “ sahut Ayahanda Agung sambil loncat untuk memukul cock dengan raket
“ Baik Ayah, mana…” balas Agung. Ayahnya pun menyemash cock tersebut ke arah Agung dengan sangat keras dan ternyata Agung berhasil mengembalikkan cock tersebut kepada Ayahnya.
“ Kurang keras Ayah..hahaha” tawa Agung
“ Ok gung, ntar Ayah kasih yang lebih keras “ balas Ayahnya. Agung terus bermain bulu tangkis dengan Ayahnya. 15 menit kemudian, ia dan Ayahanya mulai merasakan
Halaman 4:
kelelahan dan terpaksa pemainan pun berhenti. Kemudian Agung masuk ke dalam kamarnya untuk mengambil Handphonenya.
“ Hm, ada SMS masuk, dari siapa ya ??” pikir Agung. Agung kemudian membuka SMS masuk, ternyata SMS tersebut berasal dari Isna.
“ Hay honey, udah bangun lum “ tanya Isna dalam SMS. Setelah melihat pertanyaan Isna tersebut, ia langsung membalasnya dan terjadilah sebuah pertistiwa yang banyak anak zaman sekrang menyebutnya SMSan dan di dalam SMS tersebut berisi kata-kata yang lebay dari kalangan remaja masa kini.
“ Udah dong honey..” balas Agung
“ Pasti belum mandi kan ?” tanya Isna kembali
“ Ya belum lah, ini baru mau mandi sayang, kenapa ?” tanya Agung dalam SMS
“ Gak papah sayang..” balas Isna. SMSan mereka sempat terhenti sejenak karena Agung yang pergi menuju ke kamar mandi untuk mandi dan membersihkan badannya. Ketika Agung masuk ke dalam kamar dan telah selesai berpakaian, ia membuka kembali kotak masuk SMSnya dan ternyata ada SMS lagi yang berasal dari Isna.
“ Honey, ntar malam kita ke tepian Sungai Mahakam, ntar aku tunggu di sana, ok honey ?” tanya Isna
“ Iya sayang, aku jemput kamu kah ?” tanya Agung
“ Gak sayang, gak usah ntar aku naik motor sendiri ke sana “ jawab Isna
“ Ok sayang..” balas Agung. SMSan Agung dengan Isna terhenti namun tak lama kemudian, ada SMS masuk yang merupakan SMS dari mantannya Agung.
“ Gung, ntar kita ketemuan di pinggiran Sungai Mahakam ya soalnya aku lama gak ketemu kamu lagi “ ajak mantan Agung tersebut dalam SMS
“ Iya ..” balas Agung. Tiba-tiba terlintas sebuah pikiran di dalam benak Agung mengenai Isna
“ Hm, aku kan udah gak sayang lagi sama Isna, lagi pula aku hanya pengen membuktikan bahwa aku bisa mengalahkan Fahri dalam memperebutkan wanita, saatnya aku memutuskan Isna malam ini di tepian Sungai Mahakam dengan cara aku memeluk mantanku, benar “ ucap Agung dalam hatinya. Agung mulai tak menyukai Isna lagi dan lagipula ia memang tak ada rasa sayang dan cinta terhadap Isna namun sekali lagi hanya untuk menunjukkan bahwa ia dapat mengalahkan Fahri dalam memperebutkan wanita. Agung kemudian memikirkan cara agar Isna dapat melihat dia sedang berpelukkan dengan wanita lain.
Di kediaman Fahri, Fahri sedang mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti mencuci baju, menyetrika baju, mencuci piring dan sebagainya. Ia melakukan semua hal itu untuk
Halaman 5:
membantu Ibunya dalam menyelesaikan pekerjaan rumah tangga. Fahri baru saja beristirahat selesai membantu Ibunya namun tiba-tiba Ibunda Fahri menyuruhkan sesuatu kepada Fahri.
“ Fahri “ sahut Ibunda Fahri
“ Iya bu, ada apa ?” tanya Fahri
“ Nanti sore menjelang malam antar Ibu ya ke rumah teman Ibu yang dekat Bukit Biru “ jawab Ibunya
“ Iya bu..” balas Fahri. Kemudian Fahri kembali beristirahat untuk melepas penat namun ia mulai merasa mengantuk setelah berisitirahat.
“ Huuuaaah !!!” Fahri menguap sambil mentup mulutnya
“ Hah, baru jam 1 siang, aku mau tidur dulu, lumayan ngisi tenaga dan energi dan ntar sore ngantar Ibu deh “ ucap Fahri
“ Ah, enak, saatnya tidur “ ujar Fahri. Bukit Biru merupakan semua nama daerah di Tenggarong yang memang berada di sebuah bukit. Fahri mulai tertidur di dalam mimpi. Di dalam mimpinya ia bermimpi bahwa ia menjadi seorang yang sukses dan berhasil di masa depan serta berguna bagi bangsa dan negara tapi begitulah semua impian manusia di dunia ini, tak mungkin ada orang yang bermimpi menjadi seorang yang buruk. Namun jangan pernah bermimpi tapi berusaha jugalah jika keinginan dan impian tersebut tercapai.
Back to story, Fahri telah tidur kurang lebih 3 jam lamanya, ia terbangun karena ada seorang anak tentangganya yang bermain bola sangat ribut sekali.
“ Aduh, ributnya pang ..” ujar Fahri
“ Tapi tak papah lah, supaya persepakbolaan Indonesia maju, jayo ank-anak “ teriak Fahri. Ia terbangun dan melihat ke arah jam dindingnya yang berada di dalam kamar.
“ Astaga udah jam 4, untung aja cepat aku bangun “ kaget Fahri
“ Tanya Ibu dulu “ lanjut Fahri. Fahri menuju keluar kamar dan menghampiri Ibunya yang sedang menikmati secangkir teh manis di luar rumah.
“ Ibu, diantarnya sekarang kah ?” tanya Fahri
“ Ya gak lah Fahri, nanti aja sekitar jam 6 sore “ jawab Ibunya
“ Baik bu..” balas Fahri sambil meninggalkan Ibunya
“ Oh ya Fahri..” sahut Ibunya
“ Iya apa bu ?” tanya Fahri berhenti berjalan
“ Kamu mandi dulu sana, udah sore ini “ jawab Ibunya
Halaman 6:
“ Iya bu “ balas Fahri. Fahri pun pergi mandi. Setelah usai, Fahri pergi berpakaian untuk mengganti baju lamanya. Fahri melihat ke arah jam dindingnya yang sudah menunjukkan pukul setengah 6 sore. Ia langsung menghampiri Ibunya yang berada di luar rumah.
“ Ibu ayo..” sahut Fahri
“ Ibu berpakaian sudah sana, udah mau jam 6 ini “ lanjut Fahri berbicara
“ Iya Fahri, kamu siapain motor aja ya..” balas Ibunya
“ Iya Ibu..” senyum Fahri. Fahri mulai mempersiapkan motornya untuk mengantar Ibunya menuju ke rumah teman Ibunya. Ibunya kini telah selesai berpakaian dan berdandan. Fahri kemudian menyuruh Ibunya untuk menuju ke motor sedangan Fahri berpamitan dahulu ke Ayahnya yang sedang merawat tanaman hias.
“ Ayah, Fahri pergi dulu..” sahut Fahri
“ Iya nak, hati-hati di jalan sama Ibumu “ balas Ayahnya
“ Iya Pak, assalammualaikum “ balas Fahri
“ Walaikumsalam “ balas Ayahnya. Fahri mulai menyalakan mesin motornya dan kemudian mengendarainya menuju ke rumah teman Ibunya. Di lain tempat di kediaman Agung, ia telah selesai berpakaian dan ingin menuju ke tepian Sungai Mahakam untuk menepati janjinya kepada Isna tadi melalui SMS. Sebelum ia pergi, ada sebuah kotak masuk SMS masuk ke dalam handphonenya.
“ Sayang, ntar bawa bunga mawar yang waktu kamu tembak aku di taman sekolah, ok ? “ ucap Isna dalam SMS
“ Iya sayang “ balas Agung
“ Makasih ya sayang “ balas Isna dalam SMS
“ Iya,sama-sama” balas Agung. Agung kemudian meminta izin kepada Ibunya untuk pergi menuju ke tepian Sungai Mahakam, setelah itu ia langsung saja pergi meninggalkan kediamannya. Di sepanjang perjalanan menuju tepian Mahakam ia terus saja bernyanyi dan menebar pesona kepada pengendara motor yaitu remaja-remaja wanita. Tak memerlukan waktu yang lama, ia telah sampai di tepian Sungai Mahakam. Namun Isna telah berada terlebih dahulu di tepian Sungai Mahakam sambil menunggu Agung. Agung memarkirkan motornya dan mengambil bunga mawar yang ia pakai ketika menyatakan cinta kepada Isna di taman sekolah. Ketika Agung baru saja berjalan beberapa langkah dari parkiran sepeda motor, ia melihat ada mantannya yang tengah berdiri. Melihat itu, Agung membuang bunga mawar merah tersebut.
Halaman 7:
Tempat di mana mantan Agung berdiri tak jauh dari tempat di mana Isna berada, jadi jika Isna berbalik ke belakang terlihat lah mantang Agung tersebut. Mantan Agung tersebut langsung berteriak memanggil Agung.
“ Agung…!!” sahut mantan Agung tersebut. Agung pun membalasnya dengan senyuman sambil mendekati mantannya tersebut. Ketika telah sampai di hadapan mantannya tersebut, tanpa berkata sepata kata apapun di antara mereka berdua, mantan Agung langsung saja memeluk Agung tapi Agung tak memberikan sedikit respon.
“ Aku lama gak ketemu sama kamu gung “ peluk mantan Agung tersebut
“ Iya..” balas Agung
“ Kamu,ke mana aja selama ini ?” tanya Agung
“ Ya, aku pindah ke Jakarta, tapi setahun kemudian Ayahku kembali dipindahkan ke sini ya sudah, aku kembali ke sini “ jawab mantan Agung tersebut yang masih saja memeluk Agung
“ Oh..” balas Agung. Isna mulai resah menunggu kedatangan Agung, ia terpikir bahwa pasti ia akan ke sini dengan menggunakan sepeda motor. Mengingat hal itu, Isna langsung berbalik mengarah ke arah parkiran sepeda motor. Namun apa yang dilihat Isna bukannya hanya Agung yang datang tetapi Isna melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa Agung tengah berpelukkan dengan wanita lain. Isna kemudian berdiri dan hanya bisa terdiam melihat kejadian tersebut serta menjatuhkan bunga mawar putih yang ia bawa untuk Agung. Isna tak bisa mengeluarkan sepatah kata apapun untuk memberikan respon atas kejadian tersebut, ia hanya bisa terdiam berdiri melihat semua itu terjadi. Isna kemudian berlari menuju ke tempat lain sambil menangis karena tak menyangka orang yang sudah menemani hari-harinya sekitar 2 minggu lebihnya ternyata berselingkuh dengan wanita lain. Agung tak melihat bahwa Isna telah mendapati dia tengah berpelukkan dengan wanita lain aka tetapi justru mantan Agung tersebut mengajak Agung berkeliling tepian Sungai Mahakam dengan berjalan kaki sambil menikmati indahnya malam di Kota Tenggarong namun dengan arah yang berbalik arah, Agung dan mantannya berjalan menuju ke arah selatan sedangkan Isna berjalan ke arah utara.
Isna hanya bisa terus meneteskan air mata tanda kepedihan cintanya. Ia tak menyangka Agung tega membuangnya seakan ia tak pernah ada di matanya, serta mengahancurkan semua harapan Isna bahwa Agung adalah seorang lelaki yang tampan dan setia kepada pasanganya. Ia pun membuang bunga mawar putih tersebut ke Sungai Mahakam.
Di lain tempat, Fahri telah selesai mengantar Ibunya dan kini ia ingin kembali menuju ke kediamannya. Di perjalanan, ia selalu melihat ke kiri dan kanan untuk mengetahui suasana Kota Tenggarong di malam hari. Pandangannya tiba-tiba terhenti ketika melihat Isna yang tengah menangis di tepian Sungai Mahakam, Fahri langsung berbalik arah menuju ke parkian tepian Sungai Mahakam untuk melihat Isna. Ketika ia turun dan selesai memarkirkan motornya, ia melihat sebuah bunga mawar merah yang bertuliskan Isna.
Halaman 8:
“ Kok, bunga ini ada di sini “ ucap Fahri mengangkat bunga mawar merah tersebut
“ Ini kan bunga mawar merah yang Agung punya, ketika ia menyatakan cinta di taman sekolah “ lanjut Fahri. Ia kemudian mengambil bunga mawar merah tersebut dan bergegas menuju ke tempat Isna yang sedang menangis. Isna di sana terus saja meneteskan air mata serta menutup wajahnya karena ia sangat menyesal karena telah menerima Agung menjadi seorang pacarnya dan tidak menerima sarannya bahwa Agung hanya mempermainkannya. Isna terus saja menangis dan menangis tanpa memperhatikan orang disekelilingnya.
Tiba-tiba Isna merasakan ada seorang yang datang mendekatinya yang sebenarnya adalah Fahri. Fahri datang duduk disamping Isna sambil mengambil bunga mawar putih yang dijatuhkan Isna tadi dan Isna pun merasakan ada orang yang duduk di sampingnya.
“ Kenapa kamu disini Fahri ?” tanya Isna sambil mengusap matanya dari tetesan air mata
“ Gak papah..” balas Fahri dengan tersenyum
“ Oh..” balas Isna sambil terus mengusap matanya
“ Ini pasti bunga mawarmu kan ??” tanya Fahri dengan memberikan bunga mawar merah tersebut kepada Isna
“ Kalau bunga mawar putih ini punya kamu juga kan ?” balas Fahri
“ Iya “ balas Isna dengan mengambil bunga mawar putih dan bunga mawar merah tersebut
“ Kamu mendapatkannya dari mana ?” tanya Isna kembali
“ Aku mendapatkannya sewaktu aku datang ke sini tepatnya di parkiran tepian “ jawab Fahri
“ Terima kasih ya Fahri..” ujar Isna
“ Iya, sama-sama…kamu mengapa menangis Isna ?” tanya Fahri
“ Aku gak menangis kok Fahri…” jawab Isna
“ Itu kenapa kamu meneteskan air mata dan matamu merah “ balas Fahri
“ Oh, iya, aku ngaku Fahri, kalau aku menangis..” balas Isna
“ Aku tahu, pasti yang membuatmu menangis adalah Agung ?” tanya Fahri
“ Iya ..” jawab Isna dengan kembali meneteskan air mata. Fahri terus saja menghibur Isna yang tengah bersedih karena peristiwa yang tadi yang telah membuatnya sangat patah hati dan kecewa berat kepada Agung. Akhirnya Fahri berhasil membuat Isna berhenti bersedih dan menangis. Cinta telah membuat semua menjadi buta , tak mengenal siapa saja ia
Halaman 9:
datang menghampiri dan terkadang membuat orang bersedih dan bergembira. Back to story, Fahri membujuknya untuk pulang dan melupakan Agung.
“ Isna, sudah malam sudah hampir 1 jam ini kita berada di sini, sekarang sudah jam 8 malam” ujar Fahri sambli melihat jam di handphoennya
“ Iya Fahri, makasih ya kamu sudah menghibur aku..” balas Isna
“ Iya, sama-sama Isna “ balas Fahri dengan tersenyum. Isna bangkit berdiri dan berjalan menuju ke parkiran motor di tepian Sungai Mahakam. Fahri melihat bunga mawar merah yang tadi ia ambil ketika di parkiran sepeda motor tertinggal, ia langsung menanyakannnya kepada Isna.
“ Isna, bunga mawar merahmu ketinggalan “ teriak Fahri
“ Gak papah Fahri, ambil aja itu untukmu “ senyum Isna
“ Makasih ya Isna..” balas Fahri dengan melempar senyum kepada Isna
“ Iya, sama-sama” balas Isna. Isna pun pergi meninggalkan tepian Sungai Mahakam dengan kembali bergembira dan semangat. Namun Isna mulai menyadari bahwa Fahri adalah orang yang tiba-tiba datang di saat Agung pergi meninggalkannya. Isna tak percaya bahwa orang yang ia tolak mentah-mentah ketika di taman sekolah, membuatnya bisa tenang. Isna mulai merasakan rasa cinta dan sayang terhadap Fahri namun dalm hati Isna ia berkata biarlah cinta dan rasa sayang tersebut berkembang di dalam hatinya dan menjadikan hidupnya berarti. Fahri masih berpikir mengapa Isna meninggalkan bunga mawar merah tersebut kepadanya akan tetapi Fahri telah senang karena sudah bisa membuat orang yang ia sayangi menjadi tidak menangis. Fahri membawa bunga mawar merah tersebut dengan penuh harapan bahwa Isna akan mencintai dan menyayanginya kembali. Mereka berdua akhrinya mulai merasakan kembali cinta yang lama telah hilang.
Pesan Dari Bab 5:
Jangan pernah menyia-nyiakan orang yang berada di sampingmu karena mereka telah mengisi dan menemani hari-harimu yang kosong
F-4 Version Of The Boys At 9A_Bab 4
Halaman 1:
Seminggu telah berlalu di kehidupan para F-4. Tak ada begitu istimewa hari ini bagi sebagaian anggota F-4 namun untuk Agung dan Fahri ini merupakan hari penentuan akan perjuang mereka dalam seminggu ini untuk memperebutkan Isna secara sehat tanpa ada unsur kekerasan atau kecurangan.
Pada pagi itu, di kelas kami sangat heboh dan sangat ramai karena 2 jam pelajaran kosong karena kedua guru kami sedang ada tugas di luar kota. Kini, di meja Agung dan Wicesa, mereka tengah membicarakan sesuatu.
“ Jadi kamu hari ini bakalan nembak Isna gung ???” tanya Wicesa
“ Ya ialah ces, awak ndik dengar waktu minggu lalu Isna, iya bakalan ngumumkannya waktu seminggu kemudian ..” jawab Agung
“ Kayaknya aku gak dengar deh gung “ balas Wicesa
“ Pantasan aja “ balas Agung
“ Ntar awak nembaknya pakai apa ?” tanya Wicesa
“ Ya, aku mau sih nembaknya pakai bunga mawar merah “ jawab Agung
“ Beh, ganas leh orang “ ujar Wicesa
“ Hahaha..” tawa Agung. Di lain tempat yaitu di meja Dopang dan Fahri mereka juga tengah asyik membicarakan tentang apa yang di lakukan Fahri ketika menembak Isna.
“ Oy ri..” ucap Dopang
“ Apa pang ?” tanya Fahri
“ Bagaimana persiapanmu untuk menyatakan cinta kepada Isna nanti kelihatannya Agung dah siap banget tuh, aku dengar-dengar “ jawab Dopang
“ Kalau aku sih udah beli sebungkus cokelat yang aku kemas dalam kotak berbentuk love dan kata-kata cinta yang bakalan ku bacakan nanti di depannya “ balas Fahri
“ Wauh..keren Fahri, ngeri jurusmu daripada aku…hahaha” canda Dopang
“ Hahaha..” tawa Fahri. Bel istirahat pertama berbunyi, kami semua keluar beristirahat namun ada juga yang beristirahat di dalam kelas. Seperti biasa Dopang kembali diajak oleh Kiki dan Wicesa ke kantin sekolah namun kali ini bukan hanya Kiki dan Wicesa namun ada juga teman kami yang bernama Yucke.
Yucke atau yang sering kami panggil Yucke Indah Maharani merupakan sahabat dari Kiki dan Dopang. Dia merupakan orang yang baik, rajin dan sangat suka jika diajak bercanda atau ngorbrol sesuatu dan selalu bisa membuat orang senang dan gembira. Terkadang ia selalu membuat laki-laki di hadapannya terpesona.
“ Pang, ke kantin yok “ ajak Kiki
Halaman 2:
“ Iya…” balas Dopang
“ Pasti kamu mau ke kantin karena ada aku kan ?” tanya Yucke
“ Astaga Yucke biasa aja kali “ jawab Dopang
“ Masak, kamu yakin gak ?” tanya Yucke kembali
“ Ya ialah..” jawab Dopang. Mereka berempat menuju ke kantin untuk berbelanja. Ketika mereka menuju ke kantin, Kiki dan Yucke berada di depan sedangkan Dopang dan Wicesa berada di belakang. Ketika Wicesa melihat hal itu, ia kemudian menyampaikan sesuatu ke Dopang mengenai masalah permusuhan Fahri dan Agung.
“ Bagaimana tuh Fahri hari ini ?” tanya Wicesa
“ Ya seperti biasa, dia makin yakin kalau dia bakal diterima dengan Isna, kalau Agung bagaimana ces ?” tanya Dopang kembali
“ Ya, sama lah Dopang..” jawab Wicesa
“ Hm, bagaimana nyatukan mereka kembali “ pikir Dopang
“ Tenang aja leh pang..palingan balik seperti semula..” ujar Wicesa
“ Oh, ya udah..aku penasaran jawaban Isna waktu pulangan ntar dia milih Agung atau Fahri..pirasatku sih Agung kayaknya “ ucap Dopang
“ Benar tuh pang..pirasatku juga sama kayak awak, tpi etam dukung aja mereka berdua “ balas Wicesa
“ Ya, aku setuju juga..” balas Dopang. Tak terasa mereka berbicara hingga telah sampai di kantin sekolah. Dopang dan Wicesa menitip kepada Kiki dan Yucke untuk membelikan makanan dan minuman.
“ Yucke..aku titip es jeruk yo..” ujar Dopang
“ Iya, iya, mana uangmu ?” tanya Yucke
“ Ini..” jawab Dopang dengan memberikan uangnya kepada Yucke
“ Kalau kamu ces ?” tanya Yucke
“ Aku kayaknya beli Tela-tela aja dah, dengan AQUA 1…” jawab Wicesa
“ Oh, baik ces..” balas Yucke. Mereka berdua yaitu Kiki dan Yucke mulai menyusup diantara siswa SMPN 1 Tenggarong yang berbelanja di kantin. Seperti di sapa oleh sebuah suara, pandangan Dopang terpaku ke arah kantin sebelah, seorang adik kelas yang sangat cantik dan manis sedang membeli sesuatu menurut Dopang, ia langsung tepanah dan jatuh cinta. Ketika adik kelas tersebut sudah pergi, dalam hati kecil Dopang ia pasti bakalan mencari identitas adik kelas tersebut agar bisa mendapatkannya secepatnya. Aktivitas
Halaman 3:
Dopang tersebut aneh dan mencurigakan terlihat oleh Wicesa yang langsung menanyakannya kepada dia karena kelihatannya Dopang hanya melamun melihat ke arah adik kelas tersebut.
“ Ey pang, napa melamun ?” tanya Wicesa dengan menepuk bahu Dopang
“ Oh….duh, gak papah kok ces…” jawab Dopang yang terkaget
“ Hah, lihat sapa tuh pang ?” tanya Wicesa kembali
“ Ah, ndak ada apa-apa kok ces” jawab Dopang
“ Oh, ya udah ayo kita kembali ke kelas, Kiki dan Yucke udah duluan, niy makanan dan minuman yang tadi awak pesan ke Yucke “ ujar Wicesa
“ Makasih ya ces “ balas Dopang
“ Iya sama-sama pang “ balas Wicesa
“ Ayo cepat Dopang dan Wicesa “ teriak Yucke yang sedang berjalan dengan Kiki. Kemudian mereka mulai berjalan menuju ke kelas. Di kelas, Fahri dan Agung semakin memantapkan caranya mereka masing-masing untuk menembak Isna sewaktu jam pelajaran usai.
“ Aku yakin.. aku yang pasti mendapatkan Isna, gak mungkin Agung..” ucap Fahri untuk meyakinkan hatinya. Di lain pihak yaitu Agung, Agung juga meyakinkan hatinya bahwa ia dapat mengalahkan Dopang serta mendapatkan Isna “ Hm, pasti aku yang dapatkan Isna, aku yakin bisa mendapatkan Isna dan mengalahkan Fahri “ ujar Agung dalam hatinya.
Wicesa, Dopang, Kiki dan Yucke tiba di kelas. Wicesa menuju ke Agung, Dopang menuju ke Fahri sedangkan Kiki dan Yucke berkumpul bersama di belakang kelas. Dopang terkaget akan apa yang diperbuat Fahri di hadapannya.
“ Hah, awak ngapai ri ?” tanya Dopang kaget
“ Ya latihan lah pang..” jawab Fahri
“ Latihan apaan ?” tanya Dopang kembali
“ Latihan tuk nembak Isna lah..” jawab Dopang
“ Oh, makan yok ri “ ajak Fahri
“ Silakan pang, aku mau latihan lagi, sorry ya “ jawab Fahri
“ Oh, iya ndak papah “ balas Dopang. Dopang memulai menyantap makanan dan minuman yang tadi ia beli sedangkan Wicesa ikut terkaget juga akan hal yang di lakukan Agung di hadapannya.
“ Kamu ngapai Agung ?” tanya Wicesa terheran
“ Lagi latihan tuk nembak Isna nanti pulangan “ jawab Agung
Halaman 4:
“ Boleh juga temanku satu ini, hahah” tawa Wicesa
“ Ya ialah, sapa dulu Agung “ balas Agung. Kembali di lain tempat yaitu di kelompok Animashaun. Mereka tengah berada di taman sekolah sambil membicarakan Agung dan Fahri yang ingin memperebutkan Isna. Mereka bertiga yaitu Mila, Ilmi dan Lucky bingung mengapa Isna mau menerima tantangan dari mereka berdua Fahri dan Agung.
“ Is, napa loh mau nerima tawaran mereka berdua ?” tanya Lucky
“ Ya gak papah lah, sapa tau diantara mereka berdua ada yang setia dengan aku” jawab Isna
“ Tapi apakah kamu yakin Is, soalnya aku lihat mereka cuma main-main “ ujar Mila
“ Betul tuh mil, aku juga ngelihat hal itu di antara mereka “ ujar Ilmi
“ Gak mungkin itu mil dan ilmi, pasti di antara mereka ada yang setia ..” balas Isna
“ Kamu yakin Is ?” tanya Lucky
“ Iya Is, nanti kamu malah yang nyesal gak mau dengar apa kata-kata kami bertiga ?” tanya Mila
“ Iya aku yakin kok teman-teman “ jawab Isna meyakinkan ketiga temannya
“ Bagus lah kalau begitu “ balas Mila
“ Betul itu mil “ ujar Ilmi
“ Tenang aja teman-teman aku udah mulai tahu karakter mereka berdua “ balas Isna
“ Memang apa yang beda Is ?” tanya Lucky
“ hehehe..Rahasia aku dong “ senyum Isna
“ Hmm, kamu lebih menyukai dan menyayangi siapa di antara mereka bertiga ?” tanya Lucky
“ Bagaimana ya, tapi ini rahasiaku teman-teman “ balas Isna
“ Ya isna..” balas Ilmi
“ Nanti lah pulangan temanin aku soalnya aku udah janji dengan mereka berdua bahwa aku bakalan jawab pertanyaan mereka ntar waktu pulangan “ ujar Isna
“ Baik Isna “ senyum Mila
“ Kami selalu mendukungmu “ balas Lucky
“ Iya, kita udah 3 tahun bersahabat, kami pasti bakalan temanin kamu dalam suka dan duku “ ucap Ilmi
Halaman 5:
“ Makasih ya, teman-teman “ balas Isna sambil tersenyum
“ Ya udah teman-teman bentar lagi pasti bel, ayo kita kembali ke kelas..” ajak Lucky. Tak lama setelah Lukcy mengajak ketiga temannya, bel pertanda masuk ke kelas berbunyi. Mereka pun segera berlari menuju ke kelas karena jika tidak akan dihukum oleh guru.
Ketika guru kami asyik sedang menerangkan di depan kelas mengenai materi pelajaran baru, Dopang melihat ke arah kelompok Animashaun. Ternyata mereka dari tadi ribut entah kenapa. Dopang yang merasa terganggu langsung menyuruh mereka diam. Namun salah satu dari mereka justru marah karena ia merasa kelompok Animashaun tidak menganggunya tapi hanya Dopang yang terlalu percaya diri bahwa ia yang sedang di ganggu.
“ Eh, jangan keGRan loh jadi orang ?” sahut Lucky sambil melempar kertas ke arah Dopang
“ Eh, ada apa ini ?” tanya Dopang berbalik
“ Kami gak ada ngangu loh ya..” balas Lucky
“ Tapi suara kalian itu menganggu “ balas Dopang
“ Sudah Lucky, biar aja memang kita yang salah..maafkan kami ya Dopang “ potong Isna
“ Iya, gak papah “ balas Dopang. Dopang mulai tenang untuk belajar. Tiba-tiba Inggrid dan Ince berbalik ke belakang dan menanyakan sesautu kepada Dopang.
“ Pang..” ucap Ince
“ Apa ?” tanya Dopang
“ Gak papah, gini kami mau nanya..” jawab Ince
“ Tapi kamu diam-diam aja ya ..jangan kasih tahu teman disampingmu itu “ ucap Inggrid
“ Ya apaan dulu ?” tanya Dopang
“ Oh ya, kelihatannya Fahri sikapnya aneh belakangan ini..kelihatannya Fahri lagi suka sama Isna ya ?” tanya Inggrid dan Ince
“ Iya, kalian baru tahu kah ?” balas Dopang
“ Iya,hehehe “ senyum Ince
“ Iya..” balas Inggrid
“ Udah lama kok, udah seminggu ini Fahri ingin nembak Isna “ balas Dopang
“ Wauh, “ kaget Ince
Halaman 6:
“ Memang nembaknya kapan ?” tanya Inggrid
“ Waktu sepulang sekolah ntar..” jawab Dopang
“ Sudah,sudah ntar Fahri curiga kita bicara apa ntar kita habis lagi “ ujar Dopang
“ Okokok, thanks pang informasinya “ balas Ince
“ Ya, sama-sama” balas Dopang. Ketika pembicaraan mereka usai., bel pertanda istirahta ke dua pun ikut berbunyi seiring datangnya waktu. Pohon-pohon di samping sekolah mulai berbunyi yang menghasilkan nada-nada yang membuat hati yang mendengarnya karena datangnya angin dan mentari terus memancarkan sinarnya yang memberikan kehidupan bagi seluruh makhluk hidup yang ada di Bumi. F-4 boys hanya beristirahat di dalam kelas. Seperti biasa Fahri dan Agung terus latihan untuk memantapkan cara mereka tuk menembak Isna, Dopang hampir saja tertidur karena semalam tak tidur gara-gara menonton acara dan Wicesa yang tengah asyik membaca sebuah buku pelajaran. Wicesa tengah mengamati aktivitas ketiga temannya yang semua pada aneh.
Bel pertanda berahkirnya istirahta kedua pun berbunyi “ Teng…teng..teng…teng..”
bunyi bel tesebut. Tak terasa sudah mencapai jam pelajaran terahkir, Agung dan Fahri merasakan hatinya sedang cenat cenut. Ketika jam pelajaran terahkir dimulai, Agung dan Fahri mulai gelisah karena cintanya takut akan di tolak sedangkan Isna hanya kelihatan santai sambil menikmati apa yang di ajarkan oleh guru yang berada di depan kelas. Tanpa di sengaja mereka berdua sama-sama kembali melihat wajah Isna. Hal itu kembali menimbulkan persaingan yang panas di antara mereka. Fahri kemudian berkata di dalam hatinya “ Hm, tentu aku yang bakalan mendapatkan Isna, gak mungkin loh Agung “ ujar Fahri yang membuktikan bahwa ia sudah mantap ingin menembak Isna sedangkan Agung berkata dalam hatinya “ Hm kamu gak bakalan bisa menang ri dari aku, aku sudah berpengalaman dalam hal ini “ ujar Agung. Bel pertanda berahkirnya kelas hari ini pun berbunyi. Agung dan Fahri mulai mempersiapkan apa yang telah dipersiapkannya mulai dari rumah.
“ Selamat berjuang kawan..” ujar Dopang kepada Fahri
“ Iya, makasih ya Dopang ‘ balas Fahri. Di tempat yang sama yaitu di meja Agung dan Wicesa, Wicesa juga memberi support kepada Agung
“ Gung, selamat berjuang yo “ ujar Wicesa
“ Ok ces..” balas Agung. Semua teman-teman kami sudah keluar dari kelas termasuk kelompok Animashaun yang terlebih dahulu menuju ke taman sekolah karena disanalah mereka berdua yaitu Agung dan Fahri akan menembak Isna.
Tibalah Agung dan Fahri di taman sekolah, mereka heran karena di mana kah Isna karena ialah yang mereka nanti-nanti selama seminggu ini dengan perjuangan emreka masing-masing. Dopang dan Wicesa hanya bisa melihat dari jauh sambil mengamatinya memakai teropong yang di bawa oleh Dopang.
“ Keren juga idemu pang “ ujar Wicesa
Halaman 7:
“ Iya dong ces..hahaha” tawa Dopang
“ Sut, diam ces, kayaknya mau dimulai niy..” ucap Dopang
“ Apa ?coba lihat “ balas Wicesa sambil mengambil teropong dari Dopang. Akhirnya Isna mulai nampak dihadapan Agung dan Fahri. Mereka berdua mulai bersiap-siap dengan cara mereka masing-masing. Agung dengan memakai kata-kata yang penuh dengan cinta disertai bunga mawar merah sedangkan Fahri dengan sebuah bungkus cokelat yang dibungkus dalm kemasan yang berbentuk love dan sebuah puisi cinta untuk Isna.
“ Jadi kalian mau nanya apa sama kamu..” sahut Isna diantara mereka berdua
“ Hm, kalau kayak gini di mulai dengan kamu dulu Agung..” ucap Isna
“ Baik Isna..” balas Agung
“ Isna, wajahmu sangat indah hingga menerangi hatiku yang gelap ini, menghilangkan semua yang buruk bagiku , hilang..hilang , hingga kini tingal seuntai kata yang ingin aku yakinkan dalam hatiku kepadamu yaitu Apakah kamu mau menjadi pacarku ???” tanya Agung sambil menunduk dan memberikan bunga mawar merahnya kepada Isna. Isna kemudian berpikir sejenak mengenai kata-kata yang diucapkan oleh Agung dengan kata-kata gombalannya tersebut. Ia sempat terdiam namun ia mulai kembali memberikan kesempatan untuk Fahri.
“ Fahri, sekarang giliran kamu mau ngomong apa ke aku ?” tanya Isna
“ Baik Isna,…” jawab Fahri
“ Is, aku akan membacakan sebuah puisi untukmu, tolong kamu dengarkan aku “ mohon Fahri
“ Iya Fahri..” balas Isna
“Berawal dari sebuah pandangan pertama
Memandang wajahnya
Memandang penampilan gerak geriknya
Sungguh ku terpesona karenanya
Dia memberi senyuman dan tatapan matanya
Kepadaku.....
Dia membuatku tersenyum senang indah dunia
Halaman 8:
Kepadaku.....
Ku mau selalu dekat dengannya
Agar ku dapat menikmati wajah dan senyumannya
Ku akan mencoba setia dengannya
Agar ku juga dapat mencintai dan menyayanginya
Di hatiku hanya wajah dan senyumannya
Wajah dan senyumannya mengalihkan duniaku “ ucap Fahri sambil mengeluarkan ekspresi karena ia sedang membacakan sebuah puisi
“ …” Isna tak bisa berkata-kata dengan puisi buatan Fahri sendiri
“ Mungkin ini bukan apa-apa untukmu tapi terimalah dan maukah kamu menjadi pacarku ???” sahut Fahri sambil memberikkan sebungkus cokelat tersebut ke Isna
“ Hm..tungggu sebentar “ jawab Isna sambil mengambil sebungkus cokelat yang diberikan oleh Fahri. Isna sempat terdiam selama 10 menit untuk memlih diantara Agung dan Fahri. Akhirnya keputusan Isna pun keluar.
“ Baiklah aku sudah dapat jawaban diantara kalian berdua..” sahut Isna
“ Jadi…” lanjut Isna
“ Aku lebih milih Agung daripada kamu Fahri, maafkan aku ya Fahri…” sahut Isna sambil menarik tangan Agung
“ Iya gak papah Is..” jawab Fahri sambil meninggalkan taman sekolah dengan perasaan sangat kecewa. Wicesa dan Dopang langsung bertindak melihat Fahri, mereka berdua kemudian berlari menuju Fahri sedangkan Isna langsung menggandeng tangan Agung. Masih di taman sekolah, hati Isna berseri-seri karena ia baru saja mendapatkan seorang pacar yang bernama Agung teman sekelasnya sendiri.
“ Makasih ya Agung..” senyum Isna sambil menggandeng tangan Agung
“ Iya gak papah kok Isna..” balas Agung
“ Oh ya, ini untukmu sebungkus cokelat yang tadi “ ucap Isna
“ Makasih Isna..” senyum Agung. Ketika Isna memberi sebungkus cokelat yang tadi merupakan pemberian Fahri, Agung langsung membuangnya ke dalam tempat sampah ketika arah pandangan Isna tertuju ke depan sambil berjalan. Ternyata niat Agung seminggu ini bahwa ia hanya ingin membuktikan bahwa ia lebih hebat daripada Fahri dengan makusd
Halaman 9:
bahwa ia hanya ingin mempermainkan Isna padahal sebenarnya pertama ia menyukai Isna tapi ketika melihat bahwa Fahri temannya sendiri menyukai Isna, mulai saat itu maksudnya pun mulai berubah . Di lain tempat, Dopang berusah membujuk Fahri agar ia tidak kecewa akan peristiwa tersebut. Wicesa tak ikut membujuk Fahri dikarenakan Wicesa merupakan teman akrab Agung jadi ia takut bahwa ketika ia menemui Fahri ia akan bertambah kecewa.
“ Fahri…awak ndik papah kan ?” tanya Dopang
“ Iya pang…” jawab Fahri
“ Aku mau pulang dulu ya, soalnya aku udah dijemput sama bapakku, bye Dopang “ sahut Fahri dengan ekspresi kecewa
“ Iya Fahri…” jawab Dopang
“ Hm, kasihannya Fahri…dia kecewa berat gara-gara tadi ditolak sama Isna, semoga aja ntar kamu lebih beruntung daripada Agung ri “ harap Dopang sebagai teman baiknya dari kelas 1. Kemudian Dopang menuju parkiran sekolah untuk mengambil sepedanya dan langsung ulang mmenuju ke kediamannya. Dopang berharap Fahri cepat sembuh dari rasa kecewanya karena di tolak oleh Isna.
Pesan Dari Bab 4: Kegagalan merupakan sebuah kesuksesan yang tertunda, maka dari itu berusaha terus maka tidak mungkin keberhasilan yang kamu cari akan datang
F-4 Version Of The Boys At 9A_Bab 3
Halaman 1:
Pagi pun tiba di kediaman Fahri, Fahri yang masih tertidur tak sadar bahwa jam telah menunjukkan pukul 07.30. Fahri kini ternggelam dalam alam mimpinya yang tengah memimpikan Isna. Entah mengapa mulai dari tadi malam, Fahri tak bisa tidur dengan tenang karena terpikir oleh Isna.
“ Aaaahhhh !!!, tidak…!!!” teriak Fahri di kamarnya. Fahri berteriak seperti ada sesuatu yang membahayakan dirinya. Semua keluarganya terkejut akan teriakan Fahri. Ibunda Fahri langsung berlari menuju kamar Fahri untuk melihat apa yang terjadi dengan Fahri.
“ Ada apa nak ?” tanya Ibunda Fahri
“ Huuhh, ndak papah bu..” jawab Fahri dengan nada datar
“ Oh baguslah..ayo cepat sudah jam berapa ini Fahri ?” tanya Ibunya kembali
“ Astaga…bu…sudah hmpir jam 7, duh Fahri harus cepat-cepat kalau gak habis aku nanti di hukum..” Fahri langsung terbangun dan bergegas mandi
“ Oh ya bu, jangan lupa keluarkan sepedaku bu..” pesan Fahri. Fahri langsung mandi masuk ke dalam kamar mandi. Setelah sekian lama, Fahri telah selesai mandi dan memakai seragam sekolah. Tidak lupa, ia mengambil tasnya kemudian ia langsung menuju Ibundanya untuk berpamitan menuju sekolah.
“ Fahri..” ucap Ibunda Fahri
“ Iya apa bu ?” jawab Fahri sambil memasang sepatunya
“ Tumben, kamu nak ke sekolah naik sepeda biasanya maunya diantar sama bapak ??” tanya Ibunda Fahri
“ Kan naik sepeda itu sehat dan tidak nyebabkan polusi udara bu, lagi pula uang ibu dan bapak hemat kan..hehe..” senyum Fahri kepada Ibundanya
“ Hm, tumben-tumben kamu nak..” senyum Ibundanya
“ Ya udah bu, Fahri pamit dulu..” Fahri mencium tangan Ibunya
“ Iya..” balas Ibundanya
“ Assalammualaikum..” ucap Fahri
“ Walaikumsalam..” balas Ibundanya. Fahri mulai mengayuh sepedanya menuju SMPN 1 Tenggarong dengan rute melewati jalan tepian Sungai Mahakam atau di Tenggarong lebih dikenal dengan Timbau. Fahri sangat menikmati perjalananya sambil menghirup udara yang masih segar dan menikmati angin sepoi-sepoi. Ia terkadang melihat ke arah Sungai Mahakam yang di sana banyak kapal-kapal pengangkut batu bara berlalu lalang. Kota Tenggarong memang terkenal akan batu baranya yang melimpah ruah serta berbagai kekayaan alam lainnya seperti minyak bumi, emas, kayu dan masih banyak lagi.
Halaman 2:
Tak terasa sebentar lagi Fahri tiba di sekolahnya. Ia mencoba merenungkan sesuatu yaitu tentang makusd mimpinya tadi subuh.
“ Hm, mengapa dari tadi malam aku gak bisa tidur, kepikiran Isna terus ??” tanya Fahri dalam hatinya
“ Ah, jauhkan itu kan itu wanita yang disukai Agung…aku tak boleh begitu dengan teman sendiri, itu samanya aku makan temanku sendiri “ yakin Fahri dalam hatinya
“ Tapi kalau begitu, aku sama saja memendam perasaanku…tapi memang sih aku belakangan ini menyukai Isna, tapi apa perasaanku ini betulan atau cuma mainan belaka..” pikir Fahri
“ Ah, ntar aku mau ceritakan ke Dopang tentang masalah ini..” ucap Fahri dalam hati. Fahri telah tiba di sekolahnya dan kemudian memarkirkan sepedanya. Keringat dari kening Fahri bercucuran yang bertanda bahwa untuk meraih sebuah mimpi butuh dengan penuh perjuangan yang tak mudah.
“ Huh, ternyata belum masuk’an..” lega Fahri. Fahri langsung menuju ke dalam kelasnya. Ketika ia menaruh tasnya, tatapan matanya langsung tertuju ke arah meja belakang yang di mana Isna dan Mila duduk. Fahri pun melempar senyum kepada Isna dan Isna pun merespon dan membalas senyumannya Fahri dengan manis.
“ Dopang..coba awak ke sini dulu..” suruh Fahri
“ Memangnya ada apaan ?” tanya Dopang
“ Ntar isitirahat ada yang ingin aku omongkan ke awak, pas kita ke kantin, ok ?” tanya Fahri
“ Iya..” balas Dopang. Fahri kemudian mengobrol dengan Inggrid dan Ince mengenai acara penganugerahan penghargaan kepada musisi Indonesia di sebuah televisi swasta Indonesia.
“ Oy tante…assalammualaikum “ ucap Fahri
“ Walaikumsalam..ada apa ri ?” tanya Ince
“ Oh ya, awak nonton ndik ce..semalam…acara itu ?” jawab Fahri
“ Itunya apaan…?” sambung Inggrid berbicara
“ Itu nah,duh apaalgi tuh anu punyanya SCTV..” bingung Fahri
“ Memang SCTV punya anu ya ?” tanya Inggrid yang berniat bergurau
“ Duh..anu..anu..astaga, kok aku lupa “ pikir Fahri
“ Anu …hahaha..” tawa Inggrid
Halaman 3:
“ Itu nah Inbox Award…ah, itu maksudku Inggrid, taw ey pelawak adeknya Sule..” balas Fahri dengan guraun andalannya
“ Hahaha….” tawa Inggrid
“ Beh, keren beneh Agnes Monica tadi malam tuh yo..” kagum Fahri
“ Ya, aku tahu leh ri, “ balas Inggrid
“ Katanya tadi malam juga ada penghargaan untuk pesonil grup band terbaik di Indonesia, tapi aku gak tau soalnya aku ketiduran..kamu tau gak Ince ?” tanya Fahri
“ Oh, aku sempat sih nonton bagian itu..Vokalis terbaik yg dapat Pasha “Ungu”, Gitaris terbaik yang dapat Andra ‘Andra and The Backbone”, Bass kayaknya dari Lyla tpi aku lupa namanya kemudian Drum yang dapat Posan “Kotak” dan terahkir Keyboard yang dapat Kevin “Vierra”…” ucap Ince
“ Wih, pasti keren tuh kalau digabungin..” kagum Fahri
“ Eh,ada Bu Hayatun…” potong Inggrid untuk mengingatkan mereka berudua. Fahri dan Ince langsung berhenti mengobrol karena mereka takut dimarahin oleh Bu Hayatun. Bu Hayatun merupakan seorang guru Agama Islam di SMPN 1 Tenggarong yang mengajar di kelas 9A sampai 9I. Beliau ini murah senyum, guru yang baik dan ramah dengan murid-muridnya, beliau memiliki jam pada hari Kamis saja di kelas kami. Sekedar info, dalam F-4 ada salah satu anggotanya yang memilik agama non-muslim yaitu Dopang Andrianto yang seorang Kristiani.
Back to story, seperti biasa ketika ada guru apapun yang masuk ke dalam kelas kami 9A mengajar kami selalu menyiapkannya dan memberi salam. Setelah selesai kemudian kami pun berdoa menurut agama dan kepercayaan kami masing-masing sebelum melakukan aktivitas belajar. Kami memulai belajar hingga nanti berahkir pukul 10.55 .
Di sepanjang jam pelajaran, Dopang hanya bisa membaca buku-buke pelajaran yang akan disampaikan di jam berikutnya setelah jam pelajaran Agama Islam. Namun kegiatan membacanya terhenti dan ia kemudian mengambil sebuah kertas dari dalam tasnya dan mengambil sebuah pensil dan pengapus. Dopang pun terdiam sejenak seperti memikirkan sesuatu. Dopang mulai mengambil pensil dan menyoret-nyoret kertas tersebut dan jadilah sebuah gambar seorang wanita yang cantik. Maksud dalam gambar tersebut adalah ia ingin mendapatkan seorang pacar yang cantik seperti yang tertuang dalam kertas yang tadi ia gambar. Tiba-tiba Fahri melihat gambar yang telah dibuat oleh Dopang, ia langsung memberi respon.
“ Pang, tuh gambar wajah siapa ?” tanya Fahri
“ Ya wajah seorang wanita yang cantik jelita..” jawab Dopang
“ Oh…napa gak diwarnain ?” tanya Fahri kembali
Halaman 4:
“ Gak papah aja…sudah sana, perhatikan gurumu ntar awak kena marahi lagi..” suruh Dopang
“ Iya..iya..” balas Fahri yang kembali memperhatikan guru agamanya yang tengah menerangkan pelajaran di depan kelas. Dopang terus menunggu hingga berahkirnya jam pelajaran pertama dan tak terasa tinggal 5 menit jam pelajaran agama telah selesai. Bel pun berbunyi pertanda pergantian pelajaran.
“ Sekian dari pelajaran ibu, sampai ketemu minggu depan dan ingat PR yang telah ibu sampaikan tadi..” ucap Bu Hayatun
“ Iya bu..” jawab kami
“ Baik, assalammualaikum..” sahut Bu Hayatun
“ Walaikmumsalam..” balas kami serentak. Fahri kembali bercerita tentang acara Inbox Award semalam. Sementara itu Dopang berdiri dan menuju salah satu temannya yang bernama Muhamad Jordy atau yang sering kami panggil Jordy dan Revangga Wahyu Pratama yang memiliki nama panggilan di kelas Angga. Dopang langsung memulai pembicaraan mengenai masalah update status yang di lakukan Jodry di akun Facebooknya.
“ Ngapai awak ke sini kanak ..huuuuaaahhh “ ucap Jordy sambil menguap
“ Ndik papah dah ndak kesahan maha, ngeri leh status orang di Facebook “ ucap Dopang
“ Statusku yang mana pulang ?” tanya Jordy
“ Yang pakai Bahasa Inggris maka kalau di dunia nyata mana berani ngomong kayak gitu..” jawab Dopang
“ Oh yang..itu…hahahah..” tawa Jordy
“ Tttaaawwwaaa!!!” potong Angga
“ Apa awak ga ?” balas Jordy
“ Apppaaaa aawwwaakk ggaa” balas Angga dengan mengulang apa yang dikatakan Jordy tadi dengan mengulangnya memakai seuntai nada
“ Ngesali awak ga…” ujar Jordy sambil menjitak kepala Angga
“ Nnngggeeesssaaalllii !!!..ya kesal, jangan kesal leh..” ucap Angga
“ Hahaha..” tawa Jordy
“ Napa dikit awak ketawa jor ?” tanya Dopang
“ Maklum pang, orang gaje niy di kelas etam..” potong Angga
Halaman 5 :
“ Awak tuh..” balas Jordy dengan bangki berdiri dan ingin keluar kelas. Jordy pun berlari keluar kelas. Jodry merupakan seorang yang humoris, sangat mudah marah, murah senyum, dan agak sedikit gaje niy orang tapi Jordy adalah seorang anak yang baik sedangkan Angga mempunyai karakter yang lumayan baik, bisa ikut suasana, dan paling suka buat orang di kelas pada kesal karena kata-kata andalannya. Mereka berdua adalah seorang anak guru di SMPN 1 Tenggarong.
Back to story, waktu yang tadi dipakai oleh Dopang untuk ngobrol dengan Jordy dan Angga mecapai 15 menit hingga kemudian bel pertanda isirahat berbunyi. Dopang teringat akan kata-kata Fahri bahwa ada seseuatu yang ingin dia bicarakan kepadanya. Ia kemudian langsung berlari menuju Fahri.
“ Oy Fahri..tadi waktu jam pertama, maksud awak apa ?.aku ndik ngerti “ ujar Dopang
“ Oh itu waktu pagi toh..ntar aku ceritakan pas kita ke kantin..ayo makanya awak ke kantin..” balas Fahri
“ Oh,..iya..” balas Dopang. Kemudian, mereka berdua menuju kantin tanpa mengajak Agung dan Wicesa karena memang Fahri ingin hanya mengajak Dopang untuk memberitahukan bahwa sekarang ia tengah menyukai Isna. Ketika ia melewati area kelas 8 , ia bertemu dengan 4 sekawan Animashaun.
“ Hay Om Fahri..” ucap Ilmi
“ Ya hay Ilmi..” balas Fahri
“ Tumben om sendiri biasanya dengan grupnya F-4..bwek..hahaha, becanda om..” ucap Lucky
“ Hahaha…gak lagi malas aja mereka berdua di kelas..” ujar Fahri. Fahri dan Dopang pun berjalan ke kantin sekolah bersama-sama dengan Animashaun. Namun Fahri dan Dopang berada di belakang mereka karena Fahri ingin memberitahukan kepada Dopang bahwa ia tengah menyukai Isna serta agar rahasia tersebut tak didengar oleh Animashaun.
“ Ini nah pang…aku tadi semalam bermimpi aneh banget..” ujar Fahri
“ Mimpi apaan ri ?” tanya Dopang
“ Nah..semalam itu..aku bermimpi tentang Isna dan Agung…yang jadian dan mesra-mesraan di kelas kita, jadi dalam mimpi itu aku tiba-tiba menyukai Isna..dan aku pun tak rela Isna diambil Agung..nah abis itu pun aku terbangun dan makanya aku terlambat tadi.” jawab Fahri
“ Memang awak lagi suka dengan Isna ?” tanya Dopang
“ Gak tau juga ya…tadi malam aku gak bisa tidur gara-gara kepikiran Isna terus sampai-sampai akhirnya terbawa ke alam mimpiku…nah karena itu aku cuma kasih tahu kamu karena aku takut Agung ntar tahu jadi dia tersinggung dan marah sama
Halaman 6:
aku..jadi itu ceritanya..memang aku lagi suka sama Isna tapi aku berusaha mendam perasaanku karena aku taku Agung tahu nanti tentang masalah ini..apa itu ndak papah kah pang, kan awak ahlinya dari antara kami soalnya awak dari F-4 yang punya mantan banyak…” jawab Fahri
“Hmm, berarti memang hatimu lagi suka sama Isna..dalam pengalamanku sih..aku langsung aja dekatin dia tapi pakai proses 3 sampai 7 hari..kemudian nembak kalau ditolak ya sudah…cari lagi “ ujar Dopang
“ Ya itu sih kamu ..beda sama aku pang…memang Isna tuh cantik…tapi masak aku nanti dijuluki teman sekelas kalau aku makan temanku sendiri…” balas Fahri
“ Mending coba kamu ungkapkan ke Isna aja…daripada ntar hatimu jadi cenat cenut “ balas Dopang
“ Hm, benar juga usulmu tuh pang..” pikir Fahri
“ Sudah ri..ntar etam bahas pas etam balik ke kelas sekarang aku ndak belanja lapar..heheh..” senyum Dopang
“ Ok pang “ balas Fahri. Dopang dan Fahri langsung membeli makanan yang disediakan di kantin. Dopang dan Fahri telah selesai membeli makan , mereka kembali menuju ke kelas sambil bercerita tentang apa yang Fahri ucapkan bahwa ia menyukai Isna.
“ Jadi kamu udah dapat keputusan ?” tanya Dopang
“ Hm, sampai sekarang belum juga pang masih bingung “ jawab Fahri
“ Kalau saranku sih sebaiknya kamu ucapkan aja perasaanmu ke Isna tapi jangan langsung main tabrak sana tabrak sini …” ujar Dopang
“ Makusdnya ?” tanya Fahri
“ Maksudku itu jangan main langsung tembak aja ya perlu proses gitu..” jawab Dopang
“ Ya ialah pang..” balas Fahri
“ Oh ya, Isna sih memang cantik tapi kamu harus pintar-pintar dalam mencari perhatiannya seperti menggobal gitu “ balas Dopang
“ Hm, saranmu benar juga tapi aku gak seberani Agung kayak kemarin yang langsung di hadapannya, tanganku gemetaran ntar..hahaha” tawa Fahri
“ Emang demam panggung ri ?” tanya Dopang
“ Ya gak lah pang..ada-ada aja awak niy pang..” jawab Fahri
“ Oh ya, siapa sekarang yang jadi pacarmu kan kalau kamu putus dari pacarmu langsung tumbuh seribu tuh ?” tanya Fahri
Halaman 7:
“ Gak ada tuh sampai sekarang palingan satu atau dua yang lagi dekat denganku tapi aku malas ngerespon aja..soalnya lagi gak mood tuk pacaran ri tuk sekarang ini…” balas Dopang
“ Ngeri leh orang..” ujar Fahri
“ Biasa aja kok ri, hehehe..” senyum Dopang. Fahri dan Dopang pun menaiki tangga untuk menuju kelas mereka. Tiba-tiba ia bertemu dengan Isna kembali yang tengah asyik ngobrol di luar kelas.
“ Ey, coba awak lihat ke depan..ada Isna..kali ini awak harus nyapanya dan ngelempar senyum ke Isna, ok ?” suruh Dopang
“ Baik, akan ku lakukan pang caramu..” jawab Fahri dengan tegas. Akhrnya Fahri dan Isna berpapasan wajah, Fahri kemudian melempar senyum ke Isna dan alhasil Isna pun kembali melempar senyum kepada Fahri.
“ Hay Isna..” ucap Fahri dengan tersenyum
“ Hay juga om Fahri..” balas Isna dengan tersenyum. Fahri telah berhasil melakukan jurus maut yang tadi Dopang sarankan kepadanya. Dalam hati Fahri, ia sangat senang bisa berpapasan dengan wajah Isna, hingga seakan-akan melayang di langit ketujuh.
“ Kan ri..berhasil..” ujar Dopang sambil meletakkan makananya dan duduk di bangkunya
“ Iya betul tuh caramu pang..” balas Fahri. Kemudian mereka memakan makanan yang tadi mereka beli di kantin sekolah. Baru memakan makanannya sebentar saja bel pertanda masuk kelas berbunyi. Mereka kemudian membereskan makananya dan membuangnya ke dalam tempat sampah. Tak beberapa selang kemudian Guru Fisika kami datang memasuki kelas.
Guru Fisika kami ini bernama Pak Pranowo. Beliau mengajar di kelas kami hingga istirahat kedua nanti. Pak Pranowo merupakan seorang wakil kepala sekolah di sekolah kami, sosok yang serius tapi santai dan terkadang membuat kami tertawa. Selain mengajar di kelas kami, beliau juga mengajar hingga ke kelas 9E dan memiliki jadwal mengajar di kelas kami hanya di hari Kamis.
Kami mulai belajar dan memperhatikan apa yang diterangkan oleh guru Fisika kami sambil berdiskusi tentang materi yang diajarkan beliau. Satu jam kemudian, bel pertanda istirahat berbunyi dan kami langsung menyimpan buku pelajaran Fisika kemudian kami pun semua istirahat. Tiba-tiba Agung datang menghampiri Dopang dan Fahri.
“ Eh, tadi Isna cantik beneh wak..” kagum Agung
“ Ada-ada aja awak gung, galanya ey dibilang cantik “ balas Fahri
Halaman 8:
“ Iya benehan, aku gak bohong kali ini” ujar Agung. Fahri dan Agung tengah asyik berdebat akan kecantikan seorang Isna sedangkan Dopang hanya bisa mendengar pembicaraan mereka yang lagi kasmaran sambil membaca komik. Di tengah pembicaraan mereka seorang anak yang bernama Kiki memotong pembicaraan mereka.
“ Teman-teman mau ikut gak ke kantin bareng aku dan Wicesa ?” tanya Kiki
“ Gak ki, aku lagi asik debat niy..” jawab Agung
“ Kalu kamu ri ?” tanya Kiki
“ Aku juga gak ki, sama kayak Agung..” jawab Fahri tanpa melihat ke arah Kiki
“ Iss, semua sama maha, nah kali ini giliranmu Dopang “ ujar Kiki dengan senyumannya
“ Memang apaan Kiki “ jawab Dopang yang juga masih saja asik membaca komik
“ Maw gak ke kantin bareng kami ??” tanya Kiki
“ Hhhmm, boleh…aku ikut kalian aja, bosan aku dengan Agung dan Fahri debat..” eluh Dopang
“ Okokok, berhasil kan ces ?” tanya Kiki ke Wicesa
“ Iya, iya..” jawab Wicesa. Kiki, Wicesa dan Dopang pergi meninggalkan mereka berdua. Kiki merupakan seorang sahabat Wicesa yang bernama lengkapa Riski Ayu Rimadhani. Kiki merupakan seorang anak yang enak di ajak bicara, seru, lumayan gokil dan selalu tersenyum serta ceria. Back to story, di sepanjang jalan menuju ke kantin Kiki dan Wicesa asyik berbicara sedangkan Dopang masih saja memegang komik sambil membacanya.
Agung dan Fahri terus saja berdebat, dari debat tersebut mereka berdua telah mengetahui bahwa mereka berdua telah menyukai Isna sejak pertama kali ia masuk ke kelas. Awal permusuhan antara sahabat F-4 boys itu pun terjadi.
“ Ok, sekarang kita bersaing secara sehat untuk mendapatkan Isna “ ujar Fahri
“ Ok, siapa jua yang takuit dengan awak..” balas Agung
“ Baik…pasti aku yang dapatkannya” ucap Fahri
“ Gak mungkin benget tuh…pasti aku dong yang dapat..” balas Agung. Di tengah perselisihan mereka tentang siapakah yang akan mendapatkan Isna, tiba-tiba Isna dan anak-anak Animashaun lewat di depan mereka berdua. Mereka berdua yaitu Fahri dan Agung tak ingin ketinggalan untuk menyapa Isna.
“ Hay Isna..” sahut mereka berdua secara tak sengaja
“ Hey juga…” balas Isna dengan tersenyum
Halaman 9:
“ Kok aku gak disapa sih ?” tanya Lucky
“ Siapa juga yang mau nyapa loh…” jawab mereka berdua kembali dengan sama-sama
“ Ah, napa sih loh ikuti aku..” sahut mereka berdua dengan sama-sama kembali sambil berhadapan
“ Napa kalian berdua ?” tanya Mila
“ Gak papah..” jawab Agung
“ Kalian mau rebutin teman aku ya Isna” ujar Mila
“ Gak kok..” jawab mereka bersama-sama kembali. Mereka berdua terus saja menjawab pertanyaan yang diucapkan oleh grup Animashaun secara bersama-sama. Begitulah Agung dan Fahri yang tak ada yang mau mengalah. Ketika peristiwa itu terjadi, Kiki, Wicesa dan Dopang datang menghampiri mereka.
“ Hey, kali niy kenapa sih…?\, ribut tau” tanya Kiki sambil mengeluh
“ Gak papah Kiki..” jawab Fahri
“ Jangan mau dengar apa kata Fahri, kami lagi memperebutkan Isna..” sahut Agung
“ Astaga kali bedua ini, anak orang direbutin segala..” balas Kiki
“ Iya kan Isna “ balas Agung dengan memegang tangan Isna
“ Eh, enak beneh awak gung megang-megang tangan Isna “ balas Fahri sambil melepaskan tangan Agung
“ Sudah…sudah kalian berdua, ok kalau itu mau kalian, kalian boleh aja memperebutkanku asal gak main kekerasan atau curang, aku akan beri kalian waktu seminggu..” sahut Isna sambil pergi dari hadapan mereka berdua. Tak lama kemudian guru Seni Budaya kami datang, perselisihan antara Fahri dan Agung pun ikut berhenti.
Guru Seni Budaya kami ini bernama Ibu Har nama yang sering kami penggilkan kepada beliau di dalam kelas. Beliau merupakan sosok yang selalu ceria, sangat suka bercanda, serius dan guru kami yang paling hebat yang namanya menari. Tapi kami selalu suka jika ada jam beliau di kelas dan tidak lupa beliau selalu mengajar kami ketika hari Kamis. Back to story, beliau mulai mengajar di kelas kami, ia sangat tidak suka ketika ada jam pelajaranya yang ribut. Oleh karena itu jika ada salah satu muridnya guru kami ini langsung menyuruhnya keluar hingga jam pelajarannya berahkir. Tapi biar begitu kami sangat suka akan pelajarannya karena beliau membawakannya dengan diselipkan sebuah guraun agar kami tidak mengantuk.
Satu jam berlalu, jam Ibu Har pun selesai. “ Teng..teng..teng..teng..teng…teng “ bel berbunyi pertanda waktu seluruh siwa SMPN 1 Tenggarong untuk pulang. Tak terasa begitu
Halaman 10:
cepat jam beliau habis. Setelah jam pelajaran usai, aku langsung berlari menyapa Fahri menanyakan apakah ia tengah memperebutkan Isna bersama Agung.
“ Fahri, tadi awak benehan kah ngomong di depan Isna ? “ ujar Dopang sambil berlari menuju parkiran sepeda
“ Ya ialah, makanya kami sekarang lagi musuhan sama Agung sampai kami tahu siapa yang dapatkan Isna “ jawab Fahri
“ Jadi Agung dah tahu kalau awak gawal dengan Isna ?” tanya Dopang
“ Iya makanya, aku ndik sama-sama kita bertiga pas keluar..” jawab Fahri sambil membawa tasnya menuju ke halaman sekolah
“ Ya udah yo Dopang, aku ndak mulang, duluan ya..” ujar Fahri
“ Iya..” balas Dopang. Setelah ia menemui Fahri ia, langsung berlari menuju Wicesa yang berada di halaman sekolah yang sedang berbicara dengan Agung.
“ Ces..coba awak ke sini dulu..” suruh Dopang
“ Iya, tunggu bentar..” balas Wicesa
“ Oh ya, apa tadi pang ?” tanya Wicesa
“ Iya betul prediksimu tadi kalau mereka lagi musuhan tuk memperebutkan Isna, kalau begitu nama F-4 bisa bubar niy..” jawab Dopang
“ Gak nyangka betulan, ya udah pang biarin aja mereka berdua..tadi aku barusan ngomong dengan Agung katanya sampai Isna jawab siapa yang dia terima antara mereka berdua…” balas Wicesa
“ Oh, aku kira selamanya, iya tadi jawaban Fahri juga sama..hehehe..” senyum Dopang
“ Ya gak lah pang..” balas Wicesa
“ Oh ya, aku duluan ya ces, soalnya yang jemput aku udah ada” sahut Dopang
“ Iya pang” balas Wicesa. Hari itu pun telah terjadi sebuah kemelut di F-4 yaotu Agung dan Isna yang tengah memperebutkan Isna. Hal itu tak bisa dibiarkan oleh Dopang dan Wicesa, mereka berdua pun mencari jalan agar mereka berdua akrab kembali seperti dulu
Pesan dari Bab 3 :
Jangan sampai cinta meruntuhkan tembok persahabatan kalian karena mencari sahabat itu tidak mudah daripada mencari seorang pacar
Pagi pun tiba di kediaman Fahri, Fahri yang masih tertidur tak sadar bahwa jam telah menunjukkan pukul 07.30. Fahri kini ternggelam dalam alam mimpinya yang tengah memimpikan Isna. Entah mengapa mulai dari tadi malam, Fahri tak bisa tidur dengan tenang karena terpikir oleh Isna.
“ Aaaahhhh !!!, tidak…!!!” teriak Fahri di kamarnya. Fahri berteriak seperti ada sesuatu yang membahayakan dirinya. Semua keluarganya terkejut akan teriakan Fahri. Ibunda Fahri langsung berlari menuju kamar Fahri untuk melihat apa yang terjadi dengan Fahri.
“ Ada apa nak ?” tanya Ibunda Fahri
“ Huuhh, ndak papah bu..” jawab Fahri dengan nada datar
“ Oh baguslah..ayo cepat sudah jam berapa ini Fahri ?” tanya Ibunya kembali
“ Astaga…bu…sudah hmpir jam 7, duh Fahri harus cepat-cepat kalau gak habis aku nanti di hukum..” Fahri langsung terbangun dan bergegas mandi
“ Oh ya bu, jangan lupa keluarkan sepedaku bu..” pesan Fahri. Fahri langsung mandi masuk ke dalam kamar mandi. Setelah sekian lama, Fahri telah selesai mandi dan memakai seragam sekolah. Tidak lupa, ia mengambil tasnya kemudian ia langsung menuju Ibundanya untuk berpamitan menuju sekolah.
“ Fahri..” ucap Ibunda Fahri
“ Iya apa bu ?” jawab Fahri sambil memasang sepatunya
“ Tumben, kamu nak ke sekolah naik sepeda biasanya maunya diantar sama bapak ??” tanya Ibunda Fahri
“ Kan naik sepeda itu sehat dan tidak nyebabkan polusi udara bu, lagi pula uang ibu dan bapak hemat kan..hehe..” senyum Fahri kepada Ibundanya
“ Hm, tumben-tumben kamu nak..” senyum Ibundanya
“ Ya udah bu, Fahri pamit dulu..” Fahri mencium tangan Ibunya
“ Iya..” balas Ibundanya
“ Assalammualaikum..” ucap Fahri
“ Walaikumsalam..” balas Ibundanya. Fahri mulai mengayuh sepedanya menuju SMPN 1 Tenggarong dengan rute melewati jalan tepian Sungai Mahakam atau di Tenggarong lebih dikenal dengan Timbau. Fahri sangat menikmati perjalananya sambil menghirup udara yang masih segar dan menikmati angin sepoi-sepoi. Ia terkadang melihat ke arah Sungai Mahakam yang di sana banyak kapal-kapal pengangkut batu bara berlalu lalang. Kota Tenggarong memang terkenal akan batu baranya yang melimpah ruah serta berbagai kekayaan alam lainnya seperti minyak bumi, emas, kayu dan masih banyak lagi.
Halaman 2:
Tak terasa sebentar lagi Fahri tiba di sekolahnya. Ia mencoba merenungkan sesuatu yaitu tentang makusd mimpinya tadi subuh.
“ Hm, mengapa dari tadi malam aku gak bisa tidur, kepikiran Isna terus ??” tanya Fahri dalam hatinya
“ Ah, jauhkan itu kan itu wanita yang disukai Agung…aku tak boleh begitu dengan teman sendiri, itu samanya aku makan temanku sendiri “ yakin Fahri dalam hatinya
“ Tapi kalau begitu, aku sama saja memendam perasaanku…tapi memang sih aku belakangan ini menyukai Isna, tapi apa perasaanku ini betulan atau cuma mainan belaka..” pikir Fahri
“ Ah, ntar aku mau ceritakan ke Dopang tentang masalah ini..” ucap Fahri dalam hati. Fahri telah tiba di sekolahnya dan kemudian memarkirkan sepedanya. Keringat dari kening Fahri bercucuran yang bertanda bahwa untuk meraih sebuah mimpi butuh dengan penuh perjuangan yang tak mudah.
“ Huh, ternyata belum masuk’an..” lega Fahri. Fahri langsung menuju ke dalam kelasnya. Ketika ia menaruh tasnya, tatapan matanya langsung tertuju ke arah meja belakang yang di mana Isna dan Mila duduk. Fahri pun melempar senyum kepada Isna dan Isna pun merespon dan membalas senyumannya Fahri dengan manis.
“ Dopang..coba awak ke sini dulu..” suruh Fahri
“ Memangnya ada apaan ?” tanya Dopang
“ Ntar isitirahat ada yang ingin aku omongkan ke awak, pas kita ke kantin, ok ?” tanya Fahri
“ Iya..” balas Dopang. Fahri kemudian mengobrol dengan Inggrid dan Ince mengenai acara penganugerahan penghargaan kepada musisi Indonesia di sebuah televisi swasta Indonesia.
“ Oy tante…assalammualaikum “ ucap Fahri
“ Walaikumsalam..ada apa ri ?” tanya Ince
“ Oh ya, awak nonton ndik ce..semalam…acara itu ?” jawab Fahri
“ Itunya apaan…?” sambung Inggrid berbicara
“ Itu nah,duh apaalgi tuh anu punyanya SCTV..” bingung Fahri
“ Memang SCTV punya anu ya ?” tanya Inggrid yang berniat bergurau
“ Duh..anu..anu..astaga, kok aku lupa “ pikir Fahri
“ Anu …hahaha..” tawa Inggrid
Halaman 3:
“ Itu nah Inbox Award…ah, itu maksudku Inggrid, taw ey pelawak adeknya Sule..” balas Fahri dengan guraun andalannya
“ Hahaha….” tawa Inggrid
“ Beh, keren beneh Agnes Monica tadi malam tuh yo..” kagum Fahri
“ Ya, aku tahu leh ri, “ balas Inggrid
“ Katanya tadi malam juga ada penghargaan untuk pesonil grup band terbaik di Indonesia, tapi aku gak tau soalnya aku ketiduran..kamu tau gak Ince ?” tanya Fahri
“ Oh, aku sempat sih nonton bagian itu..Vokalis terbaik yg dapat Pasha “Ungu”, Gitaris terbaik yang dapat Andra ‘Andra and The Backbone”, Bass kayaknya dari Lyla tpi aku lupa namanya kemudian Drum yang dapat Posan “Kotak” dan terahkir Keyboard yang dapat Kevin “Vierra”…” ucap Ince
“ Wih, pasti keren tuh kalau digabungin..” kagum Fahri
“ Eh,ada Bu Hayatun…” potong Inggrid untuk mengingatkan mereka berudua. Fahri dan Ince langsung berhenti mengobrol karena mereka takut dimarahin oleh Bu Hayatun. Bu Hayatun merupakan seorang guru Agama Islam di SMPN 1 Tenggarong yang mengajar di kelas 9A sampai 9I. Beliau ini murah senyum, guru yang baik dan ramah dengan murid-muridnya, beliau memiliki jam pada hari Kamis saja di kelas kami. Sekedar info, dalam F-4 ada salah satu anggotanya yang memilik agama non-muslim yaitu Dopang Andrianto yang seorang Kristiani.
Back to story, seperti biasa ketika ada guru apapun yang masuk ke dalam kelas kami 9A mengajar kami selalu menyiapkannya dan memberi salam. Setelah selesai kemudian kami pun berdoa menurut agama dan kepercayaan kami masing-masing sebelum melakukan aktivitas belajar. Kami memulai belajar hingga nanti berahkir pukul 10.55 .
Di sepanjang jam pelajaran, Dopang hanya bisa membaca buku-buke pelajaran yang akan disampaikan di jam berikutnya setelah jam pelajaran Agama Islam. Namun kegiatan membacanya terhenti dan ia kemudian mengambil sebuah kertas dari dalam tasnya dan mengambil sebuah pensil dan pengapus. Dopang pun terdiam sejenak seperti memikirkan sesuatu. Dopang mulai mengambil pensil dan menyoret-nyoret kertas tersebut dan jadilah sebuah gambar seorang wanita yang cantik. Maksud dalam gambar tersebut adalah ia ingin mendapatkan seorang pacar yang cantik seperti yang tertuang dalam kertas yang tadi ia gambar. Tiba-tiba Fahri melihat gambar yang telah dibuat oleh Dopang, ia langsung memberi respon.
“ Pang, tuh gambar wajah siapa ?” tanya Fahri
“ Ya wajah seorang wanita yang cantik jelita..” jawab Dopang
“ Oh…napa gak diwarnain ?” tanya Fahri kembali
Halaman 4:
“ Gak papah aja…sudah sana, perhatikan gurumu ntar awak kena marahi lagi..” suruh Dopang
“ Iya..iya..” balas Fahri yang kembali memperhatikan guru agamanya yang tengah menerangkan pelajaran di depan kelas. Dopang terus menunggu hingga berahkirnya jam pelajaran pertama dan tak terasa tinggal 5 menit jam pelajaran agama telah selesai. Bel pun berbunyi pertanda pergantian pelajaran.
“ Sekian dari pelajaran ibu, sampai ketemu minggu depan dan ingat PR yang telah ibu sampaikan tadi..” ucap Bu Hayatun
“ Iya bu..” jawab kami
“ Baik, assalammualaikum..” sahut Bu Hayatun
“ Walaikmumsalam..” balas kami serentak. Fahri kembali bercerita tentang acara Inbox Award semalam. Sementara itu Dopang berdiri dan menuju salah satu temannya yang bernama Muhamad Jordy atau yang sering kami panggil Jordy dan Revangga Wahyu Pratama yang memiliki nama panggilan di kelas Angga. Dopang langsung memulai pembicaraan mengenai masalah update status yang di lakukan Jodry di akun Facebooknya.
“ Ngapai awak ke sini kanak ..huuuuaaahhh “ ucap Jordy sambil menguap
“ Ndik papah dah ndak kesahan maha, ngeri leh status orang di Facebook “ ucap Dopang
“ Statusku yang mana pulang ?” tanya Jordy
“ Yang pakai Bahasa Inggris maka kalau di dunia nyata mana berani ngomong kayak gitu..” jawab Dopang
“ Oh yang..itu…hahahah..” tawa Jordy
“ Tttaaawwwaaa!!!” potong Angga
“ Apa awak ga ?” balas Jordy
“ Apppaaaa aawwwaakk ggaa” balas Angga dengan mengulang apa yang dikatakan Jordy tadi dengan mengulangnya memakai seuntai nada
“ Ngesali awak ga…” ujar Jordy sambil menjitak kepala Angga
“ Nnngggeeesssaaalllii !!!..ya kesal, jangan kesal leh..” ucap Angga
“ Hahaha..” tawa Jordy
“ Napa dikit awak ketawa jor ?” tanya Dopang
“ Maklum pang, orang gaje niy di kelas etam..” potong Angga
Halaman 5 :
“ Awak tuh..” balas Jordy dengan bangki berdiri dan ingin keluar kelas. Jordy pun berlari keluar kelas. Jodry merupakan seorang yang humoris, sangat mudah marah, murah senyum, dan agak sedikit gaje niy orang tapi Jordy adalah seorang anak yang baik sedangkan Angga mempunyai karakter yang lumayan baik, bisa ikut suasana, dan paling suka buat orang di kelas pada kesal karena kata-kata andalannya. Mereka berdua adalah seorang anak guru di SMPN 1 Tenggarong.
Back to story, waktu yang tadi dipakai oleh Dopang untuk ngobrol dengan Jordy dan Angga mecapai 15 menit hingga kemudian bel pertanda isirahat berbunyi. Dopang teringat akan kata-kata Fahri bahwa ada seseuatu yang ingin dia bicarakan kepadanya. Ia kemudian langsung berlari menuju Fahri.
“ Oy Fahri..tadi waktu jam pertama, maksud awak apa ?.aku ndik ngerti “ ujar Dopang
“ Oh itu waktu pagi toh..ntar aku ceritakan pas kita ke kantin..ayo makanya awak ke kantin..” balas Fahri
“ Oh,..iya..” balas Dopang. Kemudian, mereka berdua menuju kantin tanpa mengajak Agung dan Wicesa karena memang Fahri ingin hanya mengajak Dopang untuk memberitahukan bahwa sekarang ia tengah menyukai Isna. Ketika ia melewati area kelas 8 , ia bertemu dengan 4 sekawan Animashaun.
“ Hay Om Fahri..” ucap Ilmi
“ Ya hay Ilmi..” balas Fahri
“ Tumben om sendiri biasanya dengan grupnya F-4..bwek..hahaha, becanda om..” ucap Lucky
“ Hahaha…gak lagi malas aja mereka berdua di kelas..” ujar Fahri. Fahri dan Dopang pun berjalan ke kantin sekolah bersama-sama dengan Animashaun. Namun Fahri dan Dopang berada di belakang mereka karena Fahri ingin memberitahukan kepada Dopang bahwa ia tengah menyukai Isna serta agar rahasia tersebut tak didengar oleh Animashaun.
“ Ini nah pang…aku tadi semalam bermimpi aneh banget..” ujar Fahri
“ Mimpi apaan ri ?” tanya Dopang
“ Nah..semalam itu..aku bermimpi tentang Isna dan Agung…yang jadian dan mesra-mesraan di kelas kita, jadi dalam mimpi itu aku tiba-tiba menyukai Isna..dan aku pun tak rela Isna diambil Agung..nah abis itu pun aku terbangun dan makanya aku terlambat tadi.” jawab Fahri
“ Memang awak lagi suka dengan Isna ?” tanya Dopang
“ Gak tau juga ya…tadi malam aku gak bisa tidur gara-gara kepikiran Isna terus sampai-sampai akhirnya terbawa ke alam mimpiku…nah karena itu aku cuma kasih tahu kamu karena aku takut Agung ntar tahu jadi dia tersinggung dan marah sama
Halaman 6:
aku..jadi itu ceritanya..memang aku lagi suka sama Isna tapi aku berusaha mendam perasaanku karena aku taku Agung tahu nanti tentang masalah ini..apa itu ndak papah kah pang, kan awak ahlinya dari antara kami soalnya awak dari F-4 yang punya mantan banyak…” jawab Fahri
“Hmm, berarti memang hatimu lagi suka sama Isna..dalam pengalamanku sih..aku langsung aja dekatin dia tapi pakai proses 3 sampai 7 hari..kemudian nembak kalau ditolak ya sudah…cari lagi “ ujar Dopang
“ Ya itu sih kamu ..beda sama aku pang…memang Isna tuh cantik…tapi masak aku nanti dijuluki teman sekelas kalau aku makan temanku sendiri…” balas Fahri
“ Mending coba kamu ungkapkan ke Isna aja…daripada ntar hatimu jadi cenat cenut “ balas Dopang
“ Hm, benar juga usulmu tuh pang..” pikir Fahri
“ Sudah ri..ntar etam bahas pas etam balik ke kelas sekarang aku ndak belanja lapar..heheh..” senyum Dopang
“ Ok pang “ balas Fahri. Dopang dan Fahri langsung membeli makanan yang disediakan di kantin. Dopang dan Fahri telah selesai membeli makan , mereka kembali menuju ke kelas sambil bercerita tentang apa yang Fahri ucapkan bahwa ia menyukai Isna.
“ Jadi kamu udah dapat keputusan ?” tanya Dopang
“ Hm, sampai sekarang belum juga pang masih bingung “ jawab Fahri
“ Kalau saranku sih sebaiknya kamu ucapkan aja perasaanmu ke Isna tapi jangan langsung main tabrak sana tabrak sini …” ujar Dopang
“ Makusdnya ?” tanya Fahri
“ Maksudku itu jangan main langsung tembak aja ya perlu proses gitu..” jawab Dopang
“ Ya ialah pang..” balas Fahri
“ Oh ya, Isna sih memang cantik tapi kamu harus pintar-pintar dalam mencari perhatiannya seperti menggobal gitu “ balas Dopang
“ Hm, saranmu benar juga tapi aku gak seberani Agung kayak kemarin yang langsung di hadapannya, tanganku gemetaran ntar..hahaha” tawa Fahri
“ Emang demam panggung ri ?” tanya Dopang
“ Ya gak lah pang..ada-ada aja awak niy pang..” jawab Fahri
“ Oh ya, siapa sekarang yang jadi pacarmu kan kalau kamu putus dari pacarmu langsung tumbuh seribu tuh ?” tanya Fahri
Halaman 7:
“ Gak ada tuh sampai sekarang palingan satu atau dua yang lagi dekat denganku tapi aku malas ngerespon aja..soalnya lagi gak mood tuk pacaran ri tuk sekarang ini…” balas Dopang
“ Ngeri leh orang..” ujar Fahri
“ Biasa aja kok ri, hehehe..” senyum Dopang. Fahri dan Dopang pun menaiki tangga untuk menuju kelas mereka. Tiba-tiba ia bertemu dengan Isna kembali yang tengah asyik ngobrol di luar kelas.
“ Ey, coba awak lihat ke depan..ada Isna..kali ini awak harus nyapanya dan ngelempar senyum ke Isna, ok ?” suruh Dopang
“ Baik, akan ku lakukan pang caramu..” jawab Fahri dengan tegas. Akhrnya Fahri dan Isna berpapasan wajah, Fahri kemudian melempar senyum ke Isna dan alhasil Isna pun kembali melempar senyum kepada Fahri.
“ Hay Isna..” ucap Fahri dengan tersenyum
“ Hay juga om Fahri..” balas Isna dengan tersenyum. Fahri telah berhasil melakukan jurus maut yang tadi Dopang sarankan kepadanya. Dalam hati Fahri, ia sangat senang bisa berpapasan dengan wajah Isna, hingga seakan-akan melayang di langit ketujuh.
“ Kan ri..berhasil..” ujar Dopang sambil meletakkan makananya dan duduk di bangkunya
“ Iya betul tuh caramu pang..” balas Fahri. Kemudian mereka memakan makanan yang tadi mereka beli di kantin sekolah. Baru memakan makanannya sebentar saja bel pertanda masuk kelas berbunyi. Mereka kemudian membereskan makananya dan membuangnya ke dalam tempat sampah. Tak beberapa selang kemudian Guru Fisika kami datang memasuki kelas.
Guru Fisika kami ini bernama Pak Pranowo. Beliau mengajar di kelas kami hingga istirahat kedua nanti. Pak Pranowo merupakan seorang wakil kepala sekolah di sekolah kami, sosok yang serius tapi santai dan terkadang membuat kami tertawa. Selain mengajar di kelas kami, beliau juga mengajar hingga ke kelas 9E dan memiliki jadwal mengajar di kelas kami hanya di hari Kamis.
Kami mulai belajar dan memperhatikan apa yang diterangkan oleh guru Fisika kami sambil berdiskusi tentang materi yang diajarkan beliau. Satu jam kemudian, bel pertanda istirahat berbunyi dan kami langsung menyimpan buku pelajaran Fisika kemudian kami pun semua istirahat. Tiba-tiba Agung datang menghampiri Dopang dan Fahri.
“ Eh, tadi Isna cantik beneh wak..” kagum Agung
“ Ada-ada aja awak gung, galanya ey dibilang cantik “ balas Fahri
Halaman 8:
“ Iya benehan, aku gak bohong kali ini” ujar Agung. Fahri dan Agung tengah asyik berdebat akan kecantikan seorang Isna sedangkan Dopang hanya bisa mendengar pembicaraan mereka yang lagi kasmaran sambil membaca komik. Di tengah pembicaraan mereka seorang anak yang bernama Kiki memotong pembicaraan mereka.
“ Teman-teman mau ikut gak ke kantin bareng aku dan Wicesa ?” tanya Kiki
“ Gak ki, aku lagi asik debat niy..” jawab Agung
“ Kalu kamu ri ?” tanya Kiki
“ Aku juga gak ki, sama kayak Agung..” jawab Fahri tanpa melihat ke arah Kiki
“ Iss, semua sama maha, nah kali ini giliranmu Dopang “ ujar Kiki dengan senyumannya
“ Memang apaan Kiki “ jawab Dopang yang juga masih saja asik membaca komik
“ Maw gak ke kantin bareng kami ??” tanya Kiki
“ Hhhmm, boleh…aku ikut kalian aja, bosan aku dengan Agung dan Fahri debat..” eluh Dopang
“ Okokok, berhasil kan ces ?” tanya Kiki ke Wicesa
“ Iya, iya..” jawab Wicesa. Kiki, Wicesa dan Dopang pergi meninggalkan mereka berdua. Kiki merupakan seorang sahabat Wicesa yang bernama lengkapa Riski Ayu Rimadhani. Kiki merupakan seorang anak yang enak di ajak bicara, seru, lumayan gokil dan selalu tersenyum serta ceria. Back to story, di sepanjang jalan menuju ke kantin Kiki dan Wicesa asyik berbicara sedangkan Dopang masih saja memegang komik sambil membacanya.
Agung dan Fahri terus saja berdebat, dari debat tersebut mereka berdua telah mengetahui bahwa mereka berdua telah menyukai Isna sejak pertama kali ia masuk ke kelas. Awal permusuhan antara sahabat F-4 boys itu pun terjadi.
“ Ok, sekarang kita bersaing secara sehat untuk mendapatkan Isna “ ujar Fahri
“ Ok, siapa jua yang takuit dengan awak..” balas Agung
“ Baik…pasti aku yang dapatkannya” ucap Fahri
“ Gak mungkin benget tuh…pasti aku dong yang dapat..” balas Agung. Di tengah perselisihan mereka tentang siapakah yang akan mendapatkan Isna, tiba-tiba Isna dan anak-anak Animashaun lewat di depan mereka berdua. Mereka berdua yaitu Fahri dan Agung tak ingin ketinggalan untuk menyapa Isna.
“ Hay Isna..” sahut mereka berdua secara tak sengaja
“ Hey juga…” balas Isna dengan tersenyum
Halaman 9:
“ Kok aku gak disapa sih ?” tanya Lucky
“ Siapa juga yang mau nyapa loh…” jawab mereka berdua kembali dengan sama-sama
“ Ah, napa sih loh ikuti aku..” sahut mereka berdua dengan sama-sama kembali sambil berhadapan
“ Napa kalian berdua ?” tanya Mila
“ Gak papah..” jawab Agung
“ Kalian mau rebutin teman aku ya Isna” ujar Mila
“ Gak kok..” jawab mereka bersama-sama kembali. Mereka berdua terus saja menjawab pertanyaan yang diucapkan oleh grup Animashaun secara bersama-sama. Begitulah Agung dan Fahri yang tak ada yang mau mengalah. Ketika peristiwa itu terjadi, Kiki, Wicesa dan Dopang datang menghampiri mereka.
“ Hey, kali niy kenapa sih…?\, ribut tau” tanya Kiki sambil mengeluh
“ Gak papah Kiki..” jawab Fahri
“ Jangan mau dengar apa kata Fahri, kami lagi memperebutkan Isna..” sahut Agung
“ Astaga kali bedua ini, anak orang direbutin segala..” balas Kiki
“ Iya kan Isna “ balas Agung dengan memegang tangan Isna
“ Eh, enak beneh awak gung megang-megang tangan Isna “ balas Fahri sambil melepaskan tangan Agung
“ Sudah…sudah kalian berdua, ok kalau itu mau kalian, kalian boleh aja memperebutkanku asal gak main kekerasan atau curang, aku akan beri kalian waktu seminggu..” sahut Isna sambil pergi dari hadapan mereka berdua. Tak lama kemudian guru Seni Budaya kami datang, perselisihan antara Fahri dan Agung pun ikut berhenti.
Guru Seni Budaya kami ini bernama Ibu Har nama yang sering kami penggilkan kepada beliau di dalam kelas. Beliau merupakan sosok yang selalu ceria, sangat suka bercanda, serius dan guru kami yang paling hebat yang namanya menari. Tapi kami selalu suka jika ada jam beliau di kelas dan tidak lupa beliau selalu mengajar kami ketika hari Kamis. Back to story, beliau mulai mengajar di kelas kami, ia sangat tidak suka ketika ada jam pelajaranya yang ribut. Oleh karena itu jika ada salah satu muridnya guru kami ini langsung menyuruhnya keluar hingga jam pelajarannya berahkir. Tapi biar begitu kami sangat suka akan pelajarannya karena beliau membawakannya dengan diselipkan sebuah guraun agar kami tidak mengantuk.
Satu jam berlalu, jam Ibu Har pun selesai. “ Teng..teng..teng..teng..teng…teng “ bel berbunyi pertanda waktu seluruh siwa SMPN 1 Tenggarong untuk pulang. Tak terasa begitu
Halaman 10:
cepat jam beliau habis. Setelah jam pelajaran usai, aku langsung berlari menyapa Fahri menanyakan apakah ia tengah memperebutkan Isna bersama Agung.
“ Fahri, tadi awak benehan kah ngomong di depan Isna ? “ ujar Dopang sambil berlari menuju parkiran sepeda
“ Ya ialah, makanya kami sekarang lagi musuhan sama Agung sampai kami tahu siapa yang dapatkan Isna “ jawab Fahri
“ Jadi Agung dah tahu kalau awak gawal dengan Isna ?” tanya Dopang
“ Iya makanya, aku ndik sama-sama kita bertiga pas keluar..” jawab Fahri sambil membawa tasnya menuju ke halaman sekolah
“ Ya udah yo Dopang, aku ndak mulang, duluan ya..” ujar Fahri
“ Iya..” balas Dopang. Setelah ia menemui Fahri ia, langsung berlari menuju Wicesa yang berada di halaman sekolah yang sedang berbicara dengan Agung.
“ Ces..coba awak ke sini dulu..” suruh Dopang
“ Iya, tunggu bentar..” balas Wicesa
“ Oh ya, apa tadi pang ?” tanya Wicesa
“ Iya betul prediksimu tadi kalau mereka lagi musuhan tuk memperebutkan Isna, kalau begitu nama F-4 bisa bubar niy..” jawab Dopang
“ Gak nyangka betulan, ya udah pang biarin aja mereka berdua..tadi aku barusan ngomong dengan Agung katanya sampai Isna jawab siapa yang dia terima antara mereka berdua…” balas Wicesa
“ Oh, aku kira selamanya, iya tadi jawaban Fahri juga sama..hehehe..” senyum Dopang
“ Ya gak lah pang..” balas Wicesa
“ Oh ya, aku duluan ya ces, soalnya yang jemput aku udah ada” sahut Dopang
“ Iya pang” balas Wicesa. Hari itu pun telah terjadi sebuah kemelut di F-4 yaotu Agung dan Isna yang tengah memperebutkan Isna. Hal itu tak bisa dibiarkan oleh Dopang dan Wicesa, mereka berdua pun mencari jalan agar mereka berdua akrab kembali seperti dulu
Pesan dari Bab 3 :
Jangan sampai cinta meruntuhkan tembok persahabatan kalian karena mencari sahabat itu tidak mudah daripada mencari seorang pacar
Langganan:
Postingan (Atom)