...Sarana Menuangkan Inspirasi dan Imajinasi... Add me on My Space : Dopang Andrianto Batara
Rabu, 03 Agustus 2011
F-4 Version Of The Boys At 9A_Bab 4
Halaman 1:
Seminggu telah berlalu di kehidupan para F-4. Tak ada begitu istimewa hari ini bagi sebagaian anggota F-4 namun untuk Agung dan Fahri ini merupakan hari penentuan akan perjuang mereka dalam seminggu ini untuk memperebutkan Isna secara sehat tanpa ada unsur kekerasan atau kecurangan.
Pada pagi itu, di kelas kami sangat heboh dan sangat ramai karena 2 jam pelajaran kosong karena kedua guru kami sedang ada tugas di luar kota. Kini, di meja Agung dan Wicesa, mereka tengah membicarakan sesuatu.
“ Jadi kamu hari ini bakalan nembak Isna gung ???” tanya Wicesa
“ Ya ialah ces, awak ndik dengar waktu minggu lalu Isna, iya bakalan ngumumkannya waktu seminggu kemudian ..” jawab Agung
“ Kayaknya aku gak dengar deh gung “ balas Wicesa
“ Pantasan aja “ balas Agung
“ Ntar awak nembaknya pakai apa ?” tanya Wicesa
“ Ya, aku mau sih nembaknya pakai bunga mawar merah “ jawab Agung
“ Beh, ganas leh orang “ ujar Wicesa
“ Hahaha..” tawa Agung. Di lain tempat yaitu di meja Dopang dan Fahri mereka juga tengah asyik membicarakan tentang apa yang di lakukan Fahri ketika menembak Isna.
“ Oy ri..” ucap Dopang
“ Apa pang ?” tanya Fahri
“ Bagaimana persiapanmu untuk menyatakan cinta kepada Isna nanti kelihatannya Agung dah siap banget tuh, aku dengar-dengar “ jawab Dopang
“ Kalau aku sih udah beli sebungkus cokelat yang aku kemas dalam kotak berbentuk love dan kata-kata cinta yang bakalan ku bacakan nanti di depannya “ balas Fahri
“ Wauh..keren Fahri, ngeri jurusmu daripada aku…hahaha” canda Dopang
“ Hahaha..” tawa Fahri. Bel istirahat pertama berbunyi, kami semua keluar beristirahat namun ada juga yang beristirahat di dalam kelas. Seperti biasa Dopang kembali diajak oleh Kiki dan Wicesa ke kantin sekolah namun kali ini bukan hanya Kiki dan Wicesa namun ada juga teman kami yang bernama Yucke.
Yucke atau yang sering kami panggil Yucke Indah Maharani merupakan sahabat dari Kiki dan Dopang. Dia merupakan orang yang baik, rajin dan sangat suka jika diajak bercanda atau ngorbrol sesuatu dan selalu bisa membuat orang senang dan gembira. Terkadang ia selalu membuat laki-laki di hadapannya terpesona.
“ Pang, ke kantin yok “ ajak Kiki
Halaman 2:
“ Iya…” balas Dopang
“ Pasti kamu mau ke kantin karena ada aku kan ?” tanya Yucke
“ Astaga Yucke biasa aja kali “ jawab Dopang
“ Masak, kamu yakin gak ?” tanya Yucke kembali
“ Ya ialah..” jawab Dopang. Mereka berempat menuju ke kantin untuk berbelanja. Ketika mereka menuju ke kantin, Kiki dan Yucke berada di depan sedangkan Dopang dan Wicesa berada di belakang. Ketika Wicesa melihat hal itu, ia kemudian menyampaikan sesuatu ke Dopang mengenai masalah permusuhan Fahri dan Agung.
“ Bagaimana tuh Fahri hari ini ?” tanya Wicesa
“ Ya seperti biasa, dia makin yakin kalau dia bakal diterima dengan Isna, kalau Agung bagaimana ces ?” tanya Dopang kembali
“ Ya, sama lah Dopang..” jawab Wicesa
“ Hm, bagaimana nyatukan mereka kembali “ pikir Dopang
“ Tenang aja leh pang..palingan balik seperti semula..” ujar Wicesa
“ Oh, ya udah..aku penasaran jawaban Isna waktu pulangan ntar dia milih Agung atau Fahri..pirasatku sih Agung kayaknya “ ucap Dopang
“ Benar tuh pang..pirasatku juga sama kayak awak, tpi etam dukung aja mereka berdua “ balas Wicesa
“ Ya, aku setuju juga..” balas Dopang. Tak terasa mereka berbicara hingga telah sampai di kantin sekolah. Dopang dan Wicesa menitip kepada Kiki dan Yucke untuk membelikan makanan dan minuman.
“ Yucke..aku titip es jeruk yo..” ujar Dopang
“ Iya, iya, mana uangmu ?” tanya Yucke
“ Ini..” jawab Dopang dengan memberikan uangnya kepada Yucke
“ Kalau kamu ces ?” tanya Yucke
“ Aku kayaknya beli Tela-tela aja dah, dengan AQUA 1…” jawab Wicesa
“ Oh, baik ces..” balas Yucke. Mereka berdua yaitu Kiki dan Yucke mulai menyusup diantara siswa SMPN 1 Tenggarong yang berbelanja di kantin. Seperti di sapa oleh sebuah suara, pandangan Dopang terpaku ke arah kantin sebelah, seorang adik kelas yang sangat cantik dan manis sedang membeli sesuatu menurut Dopang, ia langsung tepanah dan jatuh cinta. Ketika adik kelas tersebut sudah pergi, dalam hati kecil Dopang ia pasti bakalan mencari identitas adik kelas tersebut agar bisa mendapatkannya secepatnya. Aktivitas
Halaman 3:
Dopang tersebut aneh dan mencurigakan terlihat oleh Wicesa yang langsung menanyakannya kepada dia karena kelihatannya Dopang hanya melamun melihat ke arah adik kelas tersebut.
“ Ey pang, napa melamun ?” tanya Wicesa dengan menepuk bahu Dopang
“ Oh….duh, gak papah kok ces…” jawab Dopang yang terkaget
“ Hah, lihat sapa tuh pang ?” tanya Wicesa kembali
“ Ah, ndak ada apa-apa kok ces” jawab Dopang
“ Oh, ya udah ayo kita kembali ke kelas, Kiki dan Yucke udah duluan, niy makanan dan minuman yang tadi awak pesan ke Yucke “ ujar Wicesa
“ Makasih ya ces “ balas Dopang
“ Iya sama-sama pang “ balas Wicesa
“ Ayo cepat Dopang dan Wicesa “ teriak Yucke yang sedang berjalan dengan Kiki. Kemudian mereka mulai berjalan menuju ke kelas. Di kelas, Fahri dan Agung semakin memantapkan caranya mereka masing-masing untuk menembak Isna sewaktu jam pelajaran usai.
“ Aku yakin.. aku yang pasti mendapatkan Isna, gak mungkin Agung..” ucap Fahri untuk meyakinkan hatinya. Di lain pihak yaitu Agung, Agung juga meyakinkan hatinya bahwa ia dapat mengalahkan Dopang serta mendapatkan Isna “ Hm, pasti aku yang dapatkan Isna, aku yakin bisa mendapatkan Isna dan mengalahkan Fahri “ ujar Agung dalam hatinya.
Wicesa, Dopang, Kiki dan Yucke tiba di kelas. Wicesa menuju ke Agung, Dopang menuju ke Fahri sedangkan Kiki dan Yucke berkumpul bersama di belakang kelas. Dopang terkaget akan apa yang diperbuat Fahri di hadapannya.
“ Hah, awak ngapai ri ?” tanya Dopang kaget
“ Ya latihan lah pang..” jawab Fahri
“ Latihan apaan ?” tanya Dopang kembali
“ Latihan tuk nembak Isna lah..” jawab Dopang
“ Oh, makan yok ri “ ajak Fahri
“ Silakan pang, aku mau latihan lagi, sorry ya “ jawab Fahri
“ Oh, iya ndak papah “ balas Dopang. Dopang memulai menyantap makanan dan minuman yang tadi ia beli sedangkan Wicesa ikut terkaget juga akan hal yang di lakukan Agung di hadapannya.
“ Kamu ngapai Agung ?” tanya Wicesa terheran
“ Lagi latihan tuk nembak Isna nanti pulangan “ jawab Agung
Halaman 4:
“ Boleh juga temanku satu ini, hahah” tawa Wicesa
“ Ya ialah, sapa dulu Agung “ balas Agung. Kembali di lain tempat yaitu di kelompok Animashaun. Mereka tengah berada di taman sekolah sambil membicarakan Agung dan Fahri yang ingin memperebutkan Isna. Mereka bertiga yaitu Mila, Ilmi dan Lucky bingung mengapa Isna mau menerima tantangan dari mereka berdua Fahri dan Agung.
“ Is, napa loh mau nerima tawaran mereka berdua ?” tanya Lucky
“ Ya gak papah lah, sapa tau diantara mereka berdua ada yang setia dengan aku” jawab Isna
“ Tapi apakah kamu yakin Is, soalnya aku lihat mereka cuma main-main “ ujar Mila
“ Betul tuh mil, aku juga ngelihat hal itu di antara mereka “ ujar Ilmi
“ Gak mungkin itu mil dan ilmi, pasti di antara mereka ada yang setia ..” balas Isna
“ Kamu yakin Is ?” tanya Lucky
“ Iya Is, nanti kamu malah yang nyesal gak mau dengar apa kata-kata kami bertiga ?” tanya Mila
“ Iya aku yakin kok teman-teman “ jawab Isna meyakinkan ketiga temannya
“ Bagus lah kalau begitu “ balas Mila
“ Betul itu mil “ ujar Ilmi
“ Tenang aja teman-teman aku udah mulai tahu karakter mereka berdua “ balas Isna
“ Memang apa yang beda Is ?” tanya Lucky
“ hehehe..Rahasia aku dong “ senyum Isna
“ Hmm, kamu lebih menyukai dan menyayangi siapa di antara mereka bertiga ?” tanya Lucky
“ Bagaimana ya, tapi ini rahasiaku teman-teman “ balas Isna
“ Ya isna..” balas Ilmi
“ Nanti lah pulangan temanin aku soalnya aku udah janji dengan mereka berdua bahwa aku bakalan jawab pertanyaan mereka ntar waktu pulangan “ ujar Isna
“ Baik Isna “ senyum Mila
“ Kami selalu mendukungmu “ balas Lucky
“ Iya, kita udah 3 tahun bersahabat, kami pasti bakalan temanin kamu dalam suka dan duku “ ucap Ilmi
Halaman 5:
“ Makasih ya, teman-teman “ balas Isna sambil tersenyum
“ Ya udah teman-teman bentar lagi pasti bel, ayo kita kembali ke kelas..” ajak Lucky. Tak lama setelah Lukcy mengajak ketiga temannya, bel pertanda masuk ke kelas berbunyi. Mereka pun segera berlari menuju ke kelas karena jika tidak akan dihukum oleh guru.
Ketika guru kami asyik sedang menerangkan di depan kelas mengenai materi pelajaran baru, Dopang melihat ke arah kelompok Animashaun. Ternyata mereka dari tadi ribut entah kenapa. Dopang yang merasa terganggu langsung menyuruh mereka diam. Namun salah satu dari mereka justru marah karena ia merasa kelompok Animashaun tidak menganggunya tapi hanya Dopang yang terlalu percaya diri bahwa ia yang sedang di ganggu.
“ Eh, jangan keGRan loh jadi orang ?” sahut Lucky sambil melempar kertas ke arah Dopang
“ Eh, ada apa ini ?” tanya Dopang berbalik
“ Kami gak ada ngangu loh ya..” balas Lucky
“ Tapi suara kalian itu menganggu “ balas Dopang
“ Sudah Lucky, biar aja memang kita yang salah..maafkan kami ya Dopang “ potong Isna
“ Iya, gak papah “ balas Dopang. Dopang mulai tenang untuk belajar. Tiba-tiba Inggrid dan Ince berbalik ke belakang dan menanyakan sesautu kepada Dopang.
“ Pang..” ucap Ince
“ Apa ?” tanya Dopang
“ Gak papah, gini kami mau nanya..” jawab Ince
“ Tapi kamu diam-diam aja ya ..jangan kasih tahu teman disampingmu itu “ ucap Inggrid
“ Ya apaan dulu ?” tanya Dopang
“ Oh ya, kelihatannya Fahri sikapnya aneh belakangan ini..kelihatannya Fahri lagi suka sama Isna ya ?” tanya Inggrid dan Ince
“ Iya, kalian baru tahu kah ?” balas Dopang
“ Iya,hehehe “ senyum Ince
“ Iya..” balas Inggrid
“ Udah lama kok, udah seminggu ini Fahri ingin nembak Isna “ balas Dopang
“ Wauh, “ kaget Ince
Halaman 6:
“ Memang nembaknya kapan ?” tanya Inggrid
“ Waktu sepulang sekolah ntar..” jawab Dopang
“ Sudah,sudah ntar Fahri curiga kita bicara apa ntar kita habis lagi “ ujar Dopang
“ Okokok, thanks pang informasinya “ balas Ince
“ Ya, sama-sama” balas Dopang. Ketika pembicaraan mereka usai., bel pertanda istirahta ke dua pun ikut berbunyi seiring datangnya waktu. Pohon-pohon di samping sekolah mulai berbunyi yang menghasilkan nada-nada yang membuat hati yang mendengarnya karena datangnya angin dan mentari terus memancarkan sinarnya yang memberikan kehidupan bagi seluruh makhluk hidup yang ada di Bumi. F-4 boys hanya beristirahat di dalam kelas. Seperti biasa Fahri dan Agung terus latihan untuk memantapkan cara mereka tuk menembak Isna, Dopang hampir saja tertidur karena semalam tak tidur gara-gara menonton acara dan Wicesa yang tengah asyik membaca sebuah buku pelajaran. Wicesa tengah mengamati aktivitas ketiga temannya yang semua pada aneh.
Bel pertanda berahkirnya istirahta kedua pun berbunyi “ Teng…teng..teng…teng..”
bunyi bel tesebut. Tak terasa sudah mencapai jam pelajaran terahkir, Agung dan Fahri merasakan hatinya sedang cenat cenut. Ketika jam pelajaran terahkir dimulai, Agung dan Fahri mulai gelisah karena cintanya takut akan di tolak sedangkan Isna hanya kelihatan santai sambil menikmati apa yang di ajarkan oleh guru yang berada di depan kelas. Tanpa di sengaja mereka berdua sama-sama kembali melihat wajah Isna. Hal itu kembali menimbulkan persaingan yang panas di antara mereka. Fahri kemudian berkata di dalam hatinya “ Hm, tentu aku yang bakalan mendapatkan Isna, gak mungkin loh Agung “ ujar Fahri yang membuktikan bahwa ia sudah mantap ingin menembak Isna sedangkan Agung berkata dalam hatinya “ Hm kamu gak bakalan bisa menang ri dari aku, aku sudah berpengalaman dalam hal ini “ ujar Agung. Bel pertanda berahkirnya kelas hari ini pun berbunyi. Agung dan Fahri mulai mempersiapkan apa yang telah dipersiapkannya mulai dari rumah.
“ Selamat berjuang kawan..” ujar Dopang kepada Fahri
“ Iya, makasih ya Dopang ‘ balas Fahri. Di tempat yang sama yaitu di meja Agung dan Wicesa, Wicesa juga memberi support kepada Agung
“ Gung, selamat berjuang yo “ ujar Wicesa
“ Ok ces..” balas Agung. Semua teman-teman kami sudah keluar dari kelas termasuk kelompok Animashaun yang terlebih dahulu menuju ke taman sekolah karena disanalah mereka berdua yaitu Agung dan Fahri akan menembak Isna.
Tibalah Agung dan Fahri di taman sekolah, mereka heran karena di mana kah Isna karena ialah yang mereka nanti-nanti selama seminggu ini dengan perjuangan emreka masing-masing. Dopang dan Wicesa hanya bisa melihat dari jauh sambil mengamatinya memakai teropong yang di bawa oleh Dopang.
“ Keren juga idemu pang “ ujar Wicesa
Halaman 7:
“ Iya dong ces..hahaha” tawa Dopang
“ Sut, diam ces, kayaknya mau dimulai niy..” ucap Dopang
“ Apa ?coba lihat “ balas Wicesa sambil mengambil teropong dari Dopang. Akhirnya Isna mulai nampak dihadapan Agung dan Fahri. Mereka berdua mulai bersiap-siap dengan cara mereka masing-masing. Agung dengan memakai kata-kata yang penuh dengan cinta disertai bunga mawar merah sedangkan Fahri dengan sebuah bungkus cokelat yang dibungkus dalm kemasan yang berbentuk love dan sebuah puisi cinta untuk Isna.
“ Jadi kalian mau nanya apa sama kamu..” sahut Isna diantara mereka berdua
“ Hm, kalau kayak gini di mulai dengan kamu dulu Agung..” ucap Isna
“ Baik Isna..” balas Agung
“ Isna, wajahmu sangat indah hingga menerangi hatiku yang gelap ini, menghilangkan semua yang buruk bagiku , hilang..hilang , hingga kini tingal seuntai kata yang ingin aku yakinkan dalam hatiku kepadamu yaitu Apakah kamu mau menjadi pacarku ???” tanya Agung sambil menunduk dan memberikan bunga mawar merahnya kepada Isna. Isna kemudian berpikir sejenak mengenai kata-kata yang diucapkan oleh Agung dengan kata-kata gombalannya tersebut. Ia sempat terdiam namun ia mulai kembali memberikan kesempatan untuk Fahri.
“ Fahri, sekarang giliran kamu mau ngomong apa ke aku ?” tanya Isna
“ Baik Isna,…” jawab Fahri
“ Is, aku akan membacakan sebuah puisi untukmu, tolong kamu dengarkan aku “ mohon Fahri
“ Iya Fahri..” balas Isna
“Berawal dari sebuah pandangan pertama
Memandang wajahnya
Memandang penampilan gerak geriknya
Sungguh ku terpesona karenanya
Dia memberi senyuman dan tatapan matanya
Kepadaku.....
Dia membuatku tersenyum senang indah dunia
Halaman 8:
Kepadaku.....
Ku mau selalu dekat dengannya
Agar ku dapat menikmati wajah dan senyumannya
Ku akan mencoba setia dengannya
Agar ku juga dapat mencintai dan menyayanginya
Di hatiku hanya wajah dan senyumannya
Wajah dan senyumannya mengalihkan duniaku “ ucap Fahri sambil mengeluarkan ekspresi karena ia sedang membacakan sebuah puisi
“ …” Isna tak bisa berkata-kata dengan puisi buatan Fahri sendiri
“ Mungkin ini bukan apa-apa untukmu tapi terimalah dan maukah kamu menjadi pacarku ???” sahut Fahri sambil memberikkan sebungkus cokelat tersebut ke Isna
“ Hm..tungggu sebentar “ jawab Isna sambil mengambil sebungkus cokelat yang diberikan oleh Fahri. Isna sempat terdiam selama 10 menit untuk memlih diantara Agung dan Fahri. Akhirnya keputusan Isna pun keluar.
“ Baiklah aku sudah dapat jawaban diantara kalian berdua..” sahut Isna
“ Jadi…” lanjut Isna
“ Aku lebih milih Agung daripada kamu Fahri, maafkan aku ya Fahri…” sahut Isna sambil menarik tangan Agung
“ Iya gak papah Is..” jawab Fahri sambil meninggalkan taman sekolah dengan perasaan sangat kecewa. Wicesa dan Dopang langsung bertindak melihat Fahri, mereka berdua kemudian berlari menuju Fahri sedangkan Isna langsung menggandeng tangan Agung. Masih di taman sekolah, hati Isna berseri-seri karena ia baru saja mendapatkan seorang pacar yang bernama Agung teman sekelasnya sendiri.
“ Makasih ya Agung..” senyum Isna sambil menggandeng tangan Agung
“ Iya gak papah kok Isna..” balas Agung
“ Oh ya, ini untukmu sebungkus cokelat yang tadi “ ucap Isna
“ Makasih Isna..” senyum Agung. Ketika Isna memberi sebungkus cokelat yang tadi merupakan pemberian Fahri, Agung langsung membuangnya ke dalam tempat sampah ketika arah pandangan Isna tertuju ke depan sambil berjalan. Ternyata niat Agung seminggu ini bahwa ia hanya ingin membuktikan bahwa ia lebih hebat daripada Fahri dengan makusd
Halaman 9:
bahwa ia hanya ingin mempermainkan Isna padahal sebenarnya pertama ia menyukai Isna tapi ketika melihat bahwa Fahri temannya sendiri menyukai Isna, mulai saat itu maksudnya pun mulai berubah . Di lain tempat, Dopang berusah membujuk Fahri agar ia tidak kecewa akan peristiwa tersebut. Wicesa tak ikut membujuk Fahri dikarenakan Wicesa merupakan teman akrab Agung jadi ia takut bahwa ketika ia menemui Fahri ia akan bertambah kecewa.
“ Fahri…awak ndik papah kan ?” tanya Dopang
“ Iya pang…” jawab Fahri
“ Aku mau pulang dulu ya, soalnya aku udah dijemput sama bapakku, bye Dopang “ sahut Fahri dengan ekspresi kecewa
“ Iya Fahri…” jawab Dopang
“ Hm, kasihannya Fahri…dia kecewa berat gara-gara tadi ditolak sama Isna, semoga aja ntar kamu lebih beruntung daripada Agung ri “ harap Dopang sebagai teman baiknya dari kelas 1. Kemudian Dopang menuju parkiran sekolah untuk mengambil sepedanya dan langsung ulang mmenuju ke kediamannya. Dopang berharap Fahri cepat sembuh dari rasa kecewanya karena di tolak oleh Isna.
Pesan Dari Bab 4: Kegagalan merupakan sebuah kesuksesan yang tertunda, maka dari itu berusaha terus maka tidak mungkin keberhasilan yang kamu cari akan datang
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar