Rabu, 03 Agustus 2011

F-4 Version Of The Boys At 9A_Bab 3

Halaman 1:

Pagi pun tiba di kediaman Fahri, Fahri yang masih tertidur tak sadar bahwa jam telah menunjukkan pukul 07.30. Fahri kini ternggelam dalam alam mimpinya yang tengah memimpikan Isna. Entah mengapa mulai dari tadi malam, Fahri tak bisa tidur dengan tenang karena terpikir oleh Isna.

“ Aaaahhhh !!!, tidak…!!!” teriak Fahri di kamarnya. Fahri berteriak seperti ada sesuatu yang membahayakan dirinya. Semua keluarganya terkejut akan teriakan Fahri. Ibunda Fahri langsung berlari menuju kamar Fahri untuk melihat apa yang terjadi dengan Fahri.

“ Ada apa nak ?” tanya Ibunda Fahri

“ Huuhh, ndak papah bu..” jawab Fahri dengan nada datar

“ Oh baguslah..ayo cepat sudah jam berapa ini Fahri ?” tanya Ibunya kembali

“ Astaga…bu…sudah hmpir jam 7, duh Fahri harus cepat-cepat kalau gak habis aku nanti di hukum..” Fahri langsung terbangun dan bergegas mandi

“ Oh ya bu, jangan lupa keluarkan sepedaku bu..” pesan Fahri. Fahri langsung mandi masuk ke dalam kamar mandi. Setelah sekian lama, Fahri telah selesai mandi dan memakai seragam sekolah. Tidak lupa, ia mengambil tasnya kemudian ia langsung menuju Ibundanya untuk berpamitan menuju sekolah.

“ Fahri..” ucap Ibunda Fahri

“ Iya apa bu ?” jawab Fahri sambil memasang sepatunya

“ Tumben, kamu nak ke sekolah naik sepeda biasanya maunya diantar sama bapak ??” tanya Ibunda Fahri

“ Kan naik sepeda itu sehat dan tidak nyebabkan polusi udara bu, lagi pula uang ibu dan bapak hemat kan..hehe..” senyum Fahri kepada Ibundanya

“ Hm, tumben-tumben kamu nak..” senyum Ibundanya

“ Ya udah bu, Fahri pamit dulu..” Fahri mencium tangan Ibunya

“ Iya..” balas Ibundanya

“ Assalammualaikum..” ucap Fahri

“ Walaikumsalam..” balas Ibundanya. Fahri mulai mengayuh sepedanya menuju SMPN 1 Tenggarong dengan rute melewati jalan tepian Sungai Mahakam atau di Tenggarong lebih dikenal dengan Timbau. Fahri sangat menikmati perjalananya sambil menghirup udara yang masih segar dan menikmati angin sepoi-sepoi. Ia terkadang melihat ke arah Sungai Mahakam yang di sana banyak kapal-kapal pengangkut batu bara berlalu lalang. Kota Tenggarong memang terkenal akan batu baranya yang melimpah ruah serta berbagai kekayaan alam lainnya seperti minyak bumi, emas, kayu dan masih banyak lagi.



Halaman 2:

Tak terasa sebentar lagi Fahri tiba di sekolahnya. Ia mencoba merenungkan sesuatu yaitu tentang makusd mimpinya tadi subuh.

“ Hm, mengapa dari tadi malam aku gak bisa tidur, kepikiran Isna terus ??” tanya Fahri dalam hatinya

“ Ah, jauhkan itu kan itu wanita yang disukai Agung…aku tak boleh begitu dengan teman sendiri, itu samanya aku makan temanku sendiri “ yakin Fahri dalam hatinya

“ Tapi kalau begitu, aku sama saja memendam perasaanku…tapi memang sih aku belakangan ini menyukai Isna, tapi apa perasaanku ini betulan atau cuma mainan belaka..” pikir Fahri

“ Ah, ntar aku mau ceritakan ke Dopang tentang masalah ini..” ucap Fahri dalam hati. Fahri telah tiba di sekolahnya dan kemudian memarkirkan sepedanya. Keringat dari kening Fahri bercucuran yang bertanda bahwa untuk meraih sebuah mimpi butuh dengan penuh perjuangan yang tak mudah.

“ Huh, ternyata belum masuk’an..” lega Fahri. Fahri langsung menuju ke dalam kelasnya. Ketika ia menaruh tasnya, tatapan matanya langsung tertuju ke arah meja belakang yang di mana Isna dan Mila duduk. Fahri pun melempar senyum kepada Isna dan Isna pun merespon dan membalas senyumannya Fahri dengan manis.

“ Dopang..coba awak ke sini dulu..” suruh Fahri

“ Memangnya ada apaan ?” tanya Dopang

“ Ntar isitirahat ada yang ingin aku omongkan ke awak, pas kita ke kantin, ok ?” tanya Fahri

“ Iya..” balas Dopang. Fahri kemudian mengobrol dengan Inggrid dan Ince mengenai acara penganugerahan penghargaan kepada musisi Indonesia di sebuah televisi swasta Indonesia.

“ Oy tante…assalammualaikum “ ucap Fahri

“ Walaikumsalam..ada apa ri ?” tanya Ince

“ Oh ya, awak nonton ndik ce..semalam…acara itu ?” jawab Fahri

“ Itunya apaan…?” sambung Inggrid berbicara

“ Itu nah,duh apaalgi tuh anu punyanya SCTV..” bingung Fahri

“ Memang SCTV punya anu ya ?” tanya Inggrid yang berniat bergurau

“ Duh..anu..anu..astaga, kok aku lupa “ pikir Fahri

“ Anu …hahaha..” tawa Inggrid



Halaman 3:

“ Itu nah Inbox Award…ah, itu maksudku Inggrid, taw ey pelawak adeknya Sule..” balas Fahri dengan guraun andalannya

“ Hahaha….” tawa Inggrid

“ Beh, keren beneh Agnes Monica tadi malam tuh yo..” kagum Fahri

“ Ya, aku tahu leh ri, “ balas Inggrid

“ Katanya tadi malam juga ada penghargaan untuk pesonil grup band terbaik di Indonesia, tapi aku gak tau soalnya aku ketiduran..kamu tau gak Ince ?” tanya Fahri

“ Oh, aku sempat sih nonton bagian itu..Vokalis terbaik yg dapat Pasha “Ungu”, Gitaris terbaik yang dapat Andra ‘Andra and The Backbone”, Bass kayaknya dari Lyla tpi aku lupa namanya kemudian Drum yang dapat Posan “Kotak” dan terahkir Keyboard yang dapat Kevin “Vierra”…” ucap Ince

“ Wih, pasti keren tuh kalau digabungin..” kagum Fahri

“ Eh,ada Bu Hayatun…” potong Inggrid untuk mengingatkan mereka berudua. Fahri dan Ince langsung berhenti mengobrol karena mereka takut dimarahin oleh Bu Hayatun. Bu Hayatun merupakan seorang guru Agama Islam di SMPN 1 Tenggarong yang mengajar di kelas 9A sampai 9I. Beliau ini murah senyum, guru yang baik dan ramah dengan murid-muridnya, beliau memiliki jam pada hari Kamis saja di kelas kami. Sekedar info, dalam F-4 ada salah satu anggotanya yang memilik agama non-muslim yaitu Dopang Andrianto yang seorang Kristiani.

Back to story, seperti biasa ketika ada guru apapun yang masuk ke dalam kelas kami 9A mengajar kami selalu menyiapkannya dan memberi salam. Setelah selesai kemudian kami pun berdoa menurut agama dan kepercayaan kami masing-masing sebelum melakukan aktivitas belajar. Kami memulai belajar hingga nanti berahkir pukul 10.55 .

Di sepanjang jam pelajaran, Dopang hanya bisa membaca buku-buke pelajaran yang akan disampaikan di jam berikutnya setelah jam pelajaran Agama Islam. Namun kegiatan membacanya terhenti dan ia kemudian mengambil sebuah kertas dari dalam tasnya dan mengambil sebuah pensil dan pengapus. Dopang pun terdiam sejenak seperti memikirkan sesuatu. Dopang mulai mengambil pensil dan menyoret-nyoret kertas tersebut dan jadilah sebuah gambar seorang wanita yang cantik. Maksud dalam gambar tersebut adalah ia ingin mendapatkan seorang pacar yang cantik seperti yang tertuang dalam kertas yang tadi ia gambar. Tiba-tiba Fahri melihat gambar yang telah dibuat oleh Dopang, ia langsung memberi respon.

“ Pang, tuh gambar wajah siapa ?” tanya Fahri

“ Ya wajah seorang wanita yang cantik jelita..” jawab Dopang

“ Oh…napa gak diwarnain ?” tanya Fahri kembali



Halaman 4:

“ Gak papah aja…sudah sana, perhatikan gurumu ntar awak kena marahi lagi..” suruh Dopang

“ Iya..iya..” balas Fahri yang kembali memperhatikan guru agamanya yang tengah menerangkan pelajaran di depan kelas. Dopang terus menunggu hingga berahkirnya jam pelajaran pertama dan tak terasa tinggal 5 menit jam pelajaran agama telah selesai. Bel pun berbunyi pertanda pergantian pelajaran.

“ Sekian dari pelajaran ibu, sampai ketemu minggu depan dan ingat PR yang telah ibu sampaikan tadi..” ucap Bu Hayatun

“ Iya bu..” jawab kami

“ Baik, assalammualaikum..” sahut Bu Hayatun

“ Walaikmumsalam..” balas kami serentak. Fahri kembali bercerita tentang acara Inbox Award semalam. Sementara itu Dopang berdiri dan menuju salah satu temannya yang bernama Muhamad Jordy atau yang sering kami panggil Jordy dan Revangga Wahyu Pratama yang memiliki nama panggilan di kelas Angga. Dopang langsung memulai pembicaraan mengenai masalah update status yang di lakukan Jodry di akun Facebooknya.

“ Ngapai awak ke sini kanak ..huuuuaaahhh “ ucap Jordy sambil menguap

“ Ndik papah dah ndak kesahan maha, ngeri leh status orang di Facebook “ ucap Dopang

“ Statusku yang mana pulang ?” tanya Jordy

“ Yang pakai Bahasa Inggris maka kalau di dunia nyata mana berani ngomong kayak gitu..” jawab Dopang

“ Oh yang..itu…hahahah..” tawa Jordy

“ Tttaaawwwaaa!!!” potong Angga

“ Apa awak ga ?” balas Jordy

“ Apppaaaa aawwwaakk ggaa” balas Angga dengan mengulang apa yang dikatakan Jordy tadi dengan mengulangnya memakai seuntai nada

“ Ngesali awak ga…” ujar Jordy sambil menjitak kepala Angga

“ Nnngggeeesssaaalllii !!!..ya kesal, jangan kesal leh..” ucap Angga

“ Hahaha..” tawa Jordy

“ Napa dikit awak ketawa jor ?” tanya Dopang

“ Maklum pang, orang gaje niy di kelas etam..” potong Angga



Halaman 5 :

“ Awak tuh..” balas Jordy dengan bangki berdiri dan ingin keluar kelas. Jordy pun berlari keluar kelas. Jodry merupakan seorang yang humoris, sangat mudah marah, murah senyum, dan agak sedikit gaje niy orang tapi Jordy adalah seorang anak yang baik sedangkan Angga mempunyai karakter yang lumayan baik, bisa ikut suasana, dan paling suka buat orang di kelas pada kesal karena kata-kata andalannya. Mereka berdua adalah seorang anak guru di SMPN 1 Tenggarong.

Back to story, waktu yang tadi dipakai oleh Dopang untuk ngobrol dengan Jordy dan Angga mecapai 15 menit hingga kemudian bel pertanda isirahat berbunyi. Dopang teringat akan kata-kata Fahri bahwa ada seseuatu yang ingin dia bicarakan kepadanya. Ia kemudian langsung berlari menuju Fahri.

“ Oy Fahri..tadi waktu jam pertama, maksud awak apa ?.aku ndik ngerti “ ujar Dopang

“ Oh itu waktu pagi toh..ntar aku ceritakan pas kita ke kantin..ayo makanya awak ke kantin..” balas Fahri

“ Oh,..iya..” balas Dopang. Kemudian, mereka berdua menuju kantin tanpa mengajak Agung dan Wicesa karena memang Fahri ingin hanya mengajak Dopang untuk memberitahukan bahwa sekarang ia tengah menyukai Isna. Ketika ia melewati area kelas 8 , ia bertemu dengan 4 sekawan Animashaun.

“ Hay Om Fahri..” ucap Ilmi

“ Ya hay Ilmi..” balas Fahri

“ Tumben om sendiri biasanya dengan grupnya F-4..bwek..hahaha, becanda om..” ucap Lucky

“ Hahaha…gak lagi malas aja mereka berdua di kelas..” ujar Fahri. Fahri dan Dopang pun berjalan ke kantin sekolah bersama-sama dengan Animashaun. Namun Fahri dan Dopang berada di belakang mereka karena Fahri ingin memberitahukan kepada Dopang bahwa ia tengah menyukai Isna serta agar rahasia tersebut tak didengar oleh Animashaun.

“ Ini nah pang…aku tadi semalam bermimpi aneh banget..” ujar Fahri

“ Mimpi apaan ri ?” tanya Dopang

“ Nah..semalam itu..aku bermimpi tentang Isna dan Agung…yang jadian dan mesra-mesraan di kelas kita, jadi dalam mimpi itu aku tiba-tiba menyukai Isna..dan aku pun tak rela Isna diambil Agung..nah abis itu pun aku terbangun dan makanya aku terlambat tadi.” jawab Fahri

“ Memang awak lagi suka dengan Isna ?” tanya Dopang

“ Gak tau juga ya…tadi malam aku gak bisa tidur gara-gara kepikiran Isna terus sampai-sampai akhirnya terbawa ke alam mimpiku…nah karena itu aku cuma kasih tahu kamu karena aku takut Agung ntar tahu jadi dia tersinggung dan marah sama



Halaman 6:

aku..jadi itu ceritanya..memang aku lagi suka sama Isna tapi aku berusaha mendam perasaanku karena aku taku Agung tahu nanti tentang masalah ini..apa itu ndak papah kah pang, kan awak ahlinya dari antara kami soalnya awak dari F-4 yang punya mantan banyak…” jawab Fahri

“Hmm, berarti memang hatimu lagi suka sama Isna..dalam pengalamanku sih..aku langsung aja dekatin dia tapi pakai proses 3 sampai 7 hari..kemudian nembak kalau ditolak ya sudah…cari lagi “ ujar Dopang

“ Ya itu sih kamu ..beda sama aku pang…memang Isna tuh cantik…tapi masak aku nanti dijuluki teman sekelas kalau aku makan temanku sendiri…” balas Fahri

“ Mending coba kamu ungkapkan ke Isna aja…daripada ntar hatimu jadi cenat cenut “ balas Dopang

“ Hm, benar juga usulmu tuh pang..” pikir Fahri

“ Sudah ri..ntar etam bahas pas etam balik ke kelas sekarang aku ndak belanja lapar..heheh..” senyum Dopang

“ Ok pang “ balas Fahri. Dopang dan Fahri langsung membeli makanan yang disediakan di kantin. Dopang dan Fahri telah selesai membeli makan , mereka kembali menuju ke kelas sambil bercerita tentang apa yang Fahri ucapkan bahwa ia menyukai Isna.

“ Jadi kamu udah dapat keputusan ?” tanya Dopang

“ Hm, sampai sekarang belum juga pang masih bingung “ jawab Fahri

“ Kalau saranku sih sebaiknya kamu ucapkan aja perasaanmu ke Isna tapi jangan langsung main tabrak sana tabrak sini …” ujar Dopang

“ Makusdnya ?” tanya Fahri

“ Maksudku itu jangan main langsung tembak aja ya perlu proses gitu..” jawab Dopang

“ Ya ialah pang..” balas Fahri

“ Oh ya, Isna sih memang cantik tapi kamu harus pintar-pintar dalam mencari perhatiannya seperti menggobal gitu “ balas Dopang

“ Hm, saranmu benar juga tapi aku gak seberani Agung kayak kemarin yang langsung di hadapannya, tanganku gemetaran ntar..hahaha” tawa Fahri

“ Emang demam panggung ri ?” tanya Dopang

“ Ya gak lah pang..ada-ada aja awak niy pang..” jawab Fahri

“ Oh ya, siapa sekarang yang jadi pacarmu kan kalau kamu putus dari pacarmu langsung tumbuh seribu tuh ?” tanya Fahri



Halaman 7:

“ Gak ada tuh sampai sekarang palingan satu atau dua yang lagi dekat denganku tapi aku malas ngerespon aja..soalnya lagi gak mood tuk pacaran ri tuk sekarang ini…” balas Dopang

“ Ngeri leh orang..” ujar Fahri

“ Biasa aja kok ri, hehehe..” senyum Dopang. Fahri dan Dopang pun menaiki tangga untuk menuju kelas mereka. Tiba-tiba ia bertemu dengan Isna kembali yang tengah asyik ngobrol di luar kelas.

“ Ey, coba awak lihat ke depan..ada Isna..kali ini awak harus nyapanya dan ngelempar senyum ke Isna, ok ?” suruh Dopang

“ Baik, akan ku lakukan pang caramu..” jawab Fahri dengan tegas. Akhrnya Fahri dan Isna berpapasan wajah, Fahri kemudian melempar senyum ke Isna dan alhasil Isna pun kembali melempar senyum kepada Fahri.

“ Hay Isna..” ucap Fahri dengan tersenyum

“ Hay juga om Fahri..” balas Isna dengan tersenyum. Fahri telah berhasil melakukan jurus maut yang tadi Dopang sarankan kepadanya. Dalam hati Fahri, ia sangat senang bisa berpapasan dengan wajah Isna, hingga seakan-akan melayang di langit ketujuh.

“ Kan ri..berhasil..” ujar Dopang sambil meletakkan makananya dan duduk di bangkunya

“ Iya betul tuh caramu pang..” balas Fahri. Kemudian mereka memakan makanan yang tadi mereka beli di kantin sekolah. Baru memakan makanannya sebentar saja bel pertanda masuk kelas berbunyi. Mereka kemudian membereskan makananya dan membuangnya ke dalam tempat sampah. Tak beberapa selang kemudian Guru Fisika kami datang memasuki kelas.

Guru Fisika kami ini bernama Pak Pranowo. Beliau mengajar di kelas kami hingga istirahat kedua nanti. Pak Pranowo merupakan seorang wakil kepala sekolah di sekolah kami, sosok yang serius tapi santai dan terkadang membuat kami tertawa. Selain mengajar di kelas kami, beliau juga mengajar hingga ke kelas 9E dan memiliki jadwal mengajar di kelas kami hanya di hari Kamis.

Kami mulai belajar dan memperhatikan apa yang diterangkan oleh guru Fisika kami sambil berdiskusi tentang materi yang diajarkan beliau. Satu jam kemudian, bel pertanda istirahat berbunyi dan kami langsung menyimpan buku pelajaran Fisika kemudian kami pun semua istirahat. Tiba-tiba Agung datang menghampiri Dopang dan Fahri.

“ Eh, tadi Isna cantik beneh wak..” kagum Agung

“ Ada-ada aja awak gung, galanya ey dibilang cantik “ balas Fahri



Halaman 8:

“ Iya benehan, aku gak bohong kali ini” ujar Agung. Fahri dan Agung tengah asyik berdebat akan kecantikan seorang Isna sedangkan Dopang hanya bisa mendengar pembicaraan mereka yang lagi kasmaran sambil membaca komik. Di tengah pembicaraan mereka seorang anak yang bernama Kiki memotong pembicaraan mereka.

“ Teman-teman mau ikut gak ke kantin bareng aku dan Wicesa ?” tanya Kiki

“ Gak ki, aku lagi asik debat niy..” jawab Agung

“ Kalu kamu ri ?” tanya Kiki

“ Aku juga gak ki, sama kayak Agung..” jawab Fahri tanpa melihat ke arah Kiki

“ Iss, semua sama maha, nah kali ini giliranmu Dopang “ ujar Kiki dengan senyumannya

“ Memang apaan Kiki “ jawab Dopang yang juga masih saja asik membaca komik

“ Maw gak ke kantin bareng kami ??” tanya Kiki

“ Hhhmm, boleh…aku ikut kalian aja, bosan aku dengan Agung dan Fahri debat..” eluh Dopang

“ Okokok, berhasil kan ces ?” tanya Kiki ke Wicesa

“ Iya, iya..” jawab Wicesa. Kiki, Wicesa dan Dopang pergi meninggalkan mereka berdua. Kiki merupakan seorang sahabat Wicesa yang bernama lengkapa Riski Ayu Rimadhani. Kiki merupakan seorang anak yang enak di ajak bicara, seru, lumayan gokil dan selalu tersenyum serta ceria. Back to story, di sepanjang jalan menuju ke kantin Kiki dan Wicesa asyik berbicara sedangkan Dopang masih saja memegang komik sambil membacanya.

Agung dan Fahri terus saja berdebat, dari debat tersebut mereka berdua telah mengetahui bahwa mereka berdua telah menyukai Isna sejak pertama kali ia masuk ke kelas. Awal permusuhan antara sahabat F-4 boys itu pun terjadi.

“ Ok, sekarang kita bersaing secara sehat untuk mendapatkan Isna “ ujar Fahri

“ Ok, siapa jua yang takuit dengan awak..” balas Agung

“ Baik…pasti aku yang dapatkannya” ucap Fahri

“ Gak mungkin benget tuh…pasti aku dong yang dapat..” balas Agung. Di tengah perselisihan mereka tentang siapakah yang akan mendapatkan Isna, tiba-tiba Isna dan anak-anak Animashaun lewat di depan mereka berdua. Mereka berdua yaitu Fahri dan Agung tak ingin ketinggalan untuk menyapa Isna.

“ Hay Isna..” sahut mereka berdua secara tak sengaja

“ Hey juga…” balas Isna dengan tersenyum



Halaman 9:

“ Kok aku gak disapa sih ?” tanya Lucky

“ Siapa juga yang mau nyapa loh…” jawab mereka berdua kembali dengan sama-sama

“ Ah, napa sih loh ikuti aku..” sahut mereka berdua dengan sama-sama kembali sambil berhadapan

“ Napa kalian berdua ?” tanya Mila

“ Gak papah..” jawab Agung

“ Kalian mau rebutin teman aku ya Isna” ujar Mila

“ Gak kok..” jawab mereka bersama-sama kembali. Mereka berdua terus saja menjawab pertanyaan yang diucapkan oleh grup Animashaun secara bersama-sama. Begitulah Agung dan Fahri yang tak ada yang mau mengalah. Ketika peristiwa itu terjadi, Kiki, Wicesa dan Dopang datang menghampiri mereka.

“ Hey, kali niy kenapa sih…?\, ribut tau” tanya Kiki sambil mengeluh

“ Gak papah Kiki..” jawab Fahri

“ Jangan mau dengar apa kata Fahri, kami lagi memperebutkan Isna..” sahut Agung

“ Astaga kali bedua ini, anak orang direbutin segala..” balas Kiki

“ Iya kan Isna “ balas Agung dengan memegang tangan Isna

“ Eh, enak beneh awak gung megang-megang tangan Isna “ balas Fahri sambil melepaskan tangan Agung

“ Sudah…sudah kalian berdua, ok kalau itu mau kalian, kalian boleh aja memperebutkanku asal gak main kekerasan atau curang, aku akan beri kalian waktu seminggu..” sahut Isna sambil pergi dari hadapan mereka berdua. Tak lama kemudian guru Seni Budaya kami datang, perselisihan antara Fahri dan Agung pun ikut berhenti.

Guru Seni Budaya kami ini bernama Ibu Har nama yang sering kami penggilkan kepada beliau di dalam kelas. Beliau merupakan sosok yang selalu ceria, sangat suka bercanda, serius dan guru kami yang paling hebat yang namanya menari. Tapi kami selalu suka jika ada jam beliau di kelas dan tidak lupa beliau selalu mengajar kami ketika hari Kamis. Back to story, beliau mulai mengajar di kelas kami, ia sangat tidak suka ketika ada jam pelajaranya yang ribut. Oleh karena itu jika ada salah satu muridnya guru kami ini langsung menyuruhnya keluar hingga jam pelajarannya berahkir. Tapi biar begitu kami sangat suka akan pelajarannya karena beliau membawakannya dengan diselipkan sebuah guraun agar kami tidak mengantuk.

Satu jam berlalu, jam Ibu Har pun selesai. “ Teng..teng..teng..teng..teng…teng “ bel berbunyi pertanda waktu seluruh siwa SMPN 1 Tenggarong untuk pulang. Tak terasa begitu



Halaman 10:

cepat jam beliau habis. Setelah jam pelajaran usai, aku langsung berlari menyapa Fahri menanyakan apakah ia tengah memperebutkan Isna bersama Agung.

“ Fahri, tadi awak benehan kah ngomong di depan Isna ? “ ujar Dopang sambil berlari menuju parkiran sepeda

“ Ya ialah, makanya kami sekarang lagi musuhan sama Agung sampai kami tahu siapa yang dapatkan Isna “ jawab Fahri

“ Jadi Agung dah tahu kalau awak gawal dengan Isna ?” tanya Dopang

“ Iya makanya, aku ndik sama-sama kita bertiga pas keluar..” jawab Fahri sambil membawa tasnya menuju ke halaman sekolah

“ Ya udah yo Dopang, aku ndak mulang, duluan ya..” ujar Fahri

“ Iya..” balas Dopang. Setelah ia menemui Fahri ia, langsung berlari menuju Wicesa yang berada di halaman sekolah yang sedang berbicara dengan Agung.

“ Ces..coba awak ke sini dulu..” suruh Dopang

“ Iya, tunggu bentar..” balas Wicesa

“ Oh ya, apa tadi pang ?” tanya Wicesa

“ Iya betul prediksimu tadi kalau mereka lagi musuhan tuk memperebutkan Isna, kalau begitu nama F-4 bisa bubar niy..” jawab Dopang

“ Gak nyangka betulan, ya udah pang biarin aja mereka berdua..tadi aku barusan ngomong dengan Agung katanya sampai Isna jawab siapa yang dia terima antara mereka berdua…” balas Wicesa

“ Oh, aku kira selamanya, iya tadi jawaban Fahri juga sama..hehehe..” senyum Dopang

“ Ya gak lah pang..” balas Wicesa

“ Oh ya, aku duluan ya ces, soalnya yang jemput aku udah ada” sahut Dopang

“ Iya pang” balas Wicesa. Hari itu pun telah terjadi sebuah kemelut di F-4 yaotu Agung dan Isna yang tengah memperebutkan Isna. Hal itu tak bisa dibiarkan oleh Dopang dan Wicesa, mereka berdua pun mencari jalan agar mereka berdua akrab kembali seperti dulu



Pesan dari Bab 3 :

Jangan sampai cinta meruntuhkan tembok persahabatan kalian karena mencari sahabat itu tidak mudah daripada mencari seorang pacar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar