Rabu, 03 Agustus 2011

F-4 Version Of The Boys At 9A_Bab 6

Halaman 1:

Hari terus berganti hanya menyisakan kenangan-kenangan tiap harinya yang manakala suka maupun duka. Dopag datang kembali ke sekolah denga terburu-buru karena hamper saja ia terlamabat.

“ Misi….ada air panas “ sahut Dopang dengan terburu-bur

Ia terus berteriak di sepanjang jalan bagaikan seorang pedagang kaki lima, hingga ia tak melihat seseorang adik kelas yang ia tabrak.

“bbbrrruukk..’ bunyi insiden tersebut terjadi.

Dopang tak menyangka ia bertemu seorang peri cantik yang datang dari sebuah khayangan dari surga. Dopang hanya terpaku melihatnya.

“ Halo kak ??” tanya kelas adik kelasnya tersebut sambil melambai-lambaikan tangannya di depan wajah Dopang

“ Uppzz..maaf dek, kakak gak lihat” balas Dopang

“ Iya kak, gak papah, kelas apa kak ? “ tanya adik kelasnya tersebut

“ Kelas 9A dek, kenapa ? “ tanya Dopng kembali

“ Ndak papah kak, oh ya udah jam segini ni, aku harus ke kelas dulu niy kak “ sahut adik kelasnya tersebut. Adik kelasnya tersebut berlari menuju kelasnya yang berada di belakang, ketika adik kelasnya berjalan, Dopang yang masih terduduk sambil melihat adik kelasnya tersebut berjalan tib-tiba berteriak.

“ Dek…!!!” teriak Dopang

“ Iya apa kak??” adik kelasnya berbalik

“ Kalau boleh tau siapa namamu ??” tanya Dopang

“ Nama saya Nidia kak, saya kelas 8E kak..” jawab adik kelasnya

“ Oh..iya” balas Dopang. Ia pun mengetahui identitas adik kelasnya yang ia tabrak tadi. Setelah membereskan pakainya yang kusut karena insiden tadi, ia bergegas berdiri dan berlari menuju ke kelasnya. Sesampainya di kelas ia langsung di sapa dengan Agung.

“ Oy bro…” sahut Agung

“ Apa ?” balas Dopang



Halaman 2 :

“ Oh ndik papah dah, cepati masuk upacara mau mulai” balas Agung

“ Ok,ok,ok..” jawab Dopang. Tak beberapa lama bel pertanda seluruh siswa SMPN 1 Tenggarong berkumpul di lapangan untuk melakukan kegiatan rutin sebagai seorang warga negara yang menghormati jasa para pahlawannya. Dopang langsung menyapa Fahri teman sebangkunya.

“ Fahri, duh, tadi aku ketemu cewe manis wak “ ujar Dopang

“Hahahaha..Dopang..Dopang..mulai sudah “ tawa Fahri

“ Tapi kali ini betulan, masa’ aku langsung jatuh cinta pandangan pertama..” ucap Dopang. Tiba-tiba pembicaraan mereka dipotong oleh Wicesa.

“ Eseh..Dopang leh “ potong Wicesa

“ Beh ces, manis beneh tadi cewe yang barusan aku tabrak tadi pagi “ ujar Dopang

“ Ah, masa’ ???” pancing Wicesa

“ Iya betulan..” balas Dopang

“ Ya..iya..iya…kelas mana Dop ?’ tanya Wicesa

“ Kelas 8E, terus namanya Nidia..” jawab Dopang

“ Oh..” balas Wicesa

“ Oh ya ces, kapan awak ke Medan ikuti OSN ??” tanya Dopang

“ Kayaknya minggu depan tapi pembinaan dulu di Samarinda selama 3 hari kayak pemantapan gitu pang.” Jawab Wicesa

“ Goodluck Ces..” tong Fahri sambil menjabat tangan Wicesa

“ Ok ri, thanks dukungannya…” balas Wicesa

“ Oy semua, upacara udah mulai” sahut Isna. Mereka bertiga langsung kembali berbaris sesuai barisan yang telah ditentukan. Ketika kepala sekolah memberikan pembinaan kepada seluruh siswa , ada sebuah kabar gembira.

“ Seluruh anak-anakku tercinta dan seluruh guru beserta tata usaha yang saya hormati..kali ini saya membawa kabar gembira mengenai prestasi sekolah kita. Bahwa ananda Wicesa Nugraha akan berangkat ke Medan minggu depan untuk mewakili Kaltim dalam Olimpiade Sains Nasional di Medan..dan cabang yang ia ikuti ialah Biologi..selamat ya Cesa” sahut Kepala Sekolah. Seluruh warga SMPN 1 Tenggarong langsung bertepuk tangan dengan riang menyambut Wicesa yang akan membawa nama sekolah. Apalagi kelas Wicesa yaitu kelas 9A.



Halaman 3:

Upacara pun selesai , seluruh siswa kembali masuk ke kelas untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Setelah seluruh sisa kelas 9A masuk, guru yang akaan mengajar pun datang memasuki kelas.

“ Siaaapp, beri saaaalllaaamm..!!!” sahut Wicesa

“ Asssssaaaalllaaammuuuaaalllaaiikkuumm” sahut seluruh anak-anak 9A

“ Walaikumsalam “ balas guru yang akan mengajar. Seluruh siswa 9A pun duduk dan mengeluarkan buku yang akan mereka pelajari hari ini. Guru mulai mengajar mulai dari materi baru. Guru juga tak lupa memberi selamat kepada Wicesa yang berhasil membawa nama sekolah ke tingkat nasional. Kemudian guru mulai menyampaikan materi baru.

2 jam berlalu kini guru yang tadi mengajar diganti dengan jam Bu Ismi. Bu Ismi masuk dengan menebarkan senyuman manisnya dan mengucapkan salam ketika masuk.

“ Selamat pagi anak-anak” ucap beliaudengan menebar senyuman manisnya

“ Pagi bu..” jawab kami serentak. Bu Ismi langsung duduk dan mengeluarkan buku bahasa Indonesia dan yang pasi beliau tidak lupa mengucapkan selamat kepada Wicesa. Beliau mengajar dengan santai dan jika ia mengajar kami sangat cepat mengerti.

Bel pertanda selesai jam beliau telah berbunyi. Kami anak 9A langsung keluar untuk menuju ke kantin yang pastinya untuk mengisi perut yang kosong. Dopang langsung berdiri dan menuju ke luar kelas. Fahri pun menghampiri Dopang.

“ Oy, kenapa melamun ?” tanya Fahri

“ Gak papah ri…” jawab Dopang

“ Oh ya, yang tadi waktu upacara itu yang mana anaknya, katanya ank 8E ayo ke bawa..” ajak Fahri

“ Tau leh ri Isna, napa ndik dengan Isna ?” tanya Dopang

“ Dia tadi sudah duluan pang, ayo sudah cari dia..” jawab Fahri

“ Okok, ayo..” senyum Dopang. Mereka berdua turun menuju ke kantin, untuk mencari adik kelas yang tadi ia tabrak ketika tadi pagi. Fahri terus berbisik di telinganya, menanyakan yang mana adik kelas yang ia tabrak tadi. Akhirnya sampai sudah di depan kelas Nidia, Dopang langsung mencari wajah dari Nidia.

“ Pang, yang mana niy yang awak maksud ?” tanya Fahri



Halaman 4 :

“ Tunggu dulu ri, masih aku cari niy..” jawab Dopang sambil mencari-cari wajah Nidia

“ Hah, itu dia ri orangnya, cantik kan ? “ tanya Dopang

“ Iya pang…” balas Fahri. Di tengah-tengah pembicaraan mereka yang diam-diam via berbisik, tiba-tiba Nidia datang di hadapan Dopang dengan wajah yang tersenyum. Dia datang untuk menyapa Dopang.

“ Hay kak..” ujar Nidia dengan tersenyum manis

“ Hay juga dek..” balas Dopang. Nidia pun berjalan menuju ke kantin yang letaknya tak jauh dari kelasnya. Dopang langsung kembali terpanah melihat wajah Nidia. Ia kembali hanya terdiam menatapnya.

“ Halo Dopangg..jadi kah ke kantin “ bisik Fahri di telinga Dopang

“ Oh..iya..iya..” kaget Dopang

“ Gak usah dulu pang lihat-lihat dia…” balas Fahri

“ Iya ri aku taw “ balas Dopang. Mereka berdua menuju ke kantin. Ketika telah selesai berbelanja di kantin, mereka berdua duduk di sekitar kantin sambil menikmati makanan dan minuman yang baru saja mereka beli.

“ Oh ya pang, aku baru ingat kalau Nidia itu ternyata ikut ekskul nari dan kata temanku yang ikut juga ekskul nari.” ujar Fahri

“ Hmm, udah cantik pintar lagi nari..hahaha” tawa Dopang

“ Cepat sudah pang PDKT dengan dia, ntar keburu lagi diambil orang” balas Fahri

“ Okokok, rasanya maw langsung nembak dia ri..” balas Dopang

“ Haduh awak niy, seharusnya PDKT dulu lah minimal 1 minggu…semuanya itu butuh proses, kalau langsung PDKT dijamin gak lama deh umur percintaan kalian berdua..” ucap Fahri

“ Iya..iya..aku taw pakar cinta, kan baru jadian dengan Isna..hahaha” canda Dopang

“ Hahaha..dasar awak niy, yok etam ke kelas..” ajak Fahri

“ Ok..” balas Dopang. Kemudian mereka berjalan menuju kelas 9A. Di jalan mereka ketemu Mayang dan Tria yang merupakan sahabat yang sohib mulai dari SD. Mereka juga adalah anggota dari kelas 9A.

“ Wih..F-4 lewat..hahahy” sahut Mayang

“ Makasih..makasih…” balas Fahri dengan canda



Halaman 5:

“ Mana Cesa dengan Agung ?” tanya Tria

“ Oh…eseh cari Cesa dengan Agung..ada apa ini,…ehem..ehem” balas Fahri

“ Ndik papah kok..” balas Tria

“ Itu lagi di kelas belajar.biasa mereka berdua orang pintar” ucap Fahri

“ Pang, santai aja dong mukamu itu gak usah serius gitu..” ujar Mayang

“ Iya…” balas Dopang. Mereka bereempat berjalan bersama menuju ke kelas. Sesampainya di kelas makanan dan minuman yang tadi ia beli sudah terlebih dahulu habis ketika mereka jalan menuju ke kelas . Mereka langsung masuk ke kelas dengan perasaan gembira karena perut mereka telah diisi oleh makanan dan minuman yang enak-enak. Apalagi Dopang yang baru aja ngelihat Nidia ketika menuju ke kantin.

Ternyata guru yang mengisi jam 5 dan 6 tidak masuk karena ada pelatihan di sebuah hotel di Tenggarong. Kami pun menyambut dengan gembira karena tidak belajar, begitulah kehidupan di sekolah kalau gak ada guru di kelas. Selama guru tidak ada, ada lah yang dengarin musik, ada yang nyanyi , ada yang ngobrol dan ada juga yang main catur di belakang kelas. Ya begitulah kelas 9A kelas yang paling heboh namun dari kehebohannya tersebut tersimpan ide dan otak-otak yang cemerlang. Back to story, situasi di belakang kelas karena Jordy dan Angga sedang mengadakan taruan bermain catur bahwa siapa yang menang maka akan mengelilingi kelas sampai 5 kali. Tidak sembarang taruhan juga mereka berdua karena ada wasitya yaitu Rizal Ermiasis Kusuma atau yang kami panggil lebih akrab Rizal Ek. Ia adalah teman kami yang sangat jago matematika dan bermain catur.

“ Ok Jordy dan Angga sudah siap ?” tanya Rizal Ek

“ Aku niy pasti siap..” jawab Jordy

“ Hahaha..nentu awak niy jor nanti palingan awak kalah..kaau awak ga ?” tanya Rizak Ek

“ Siap..” jawab Angga sambil memikirkan sebuah strategi yang jitu

“ Ok permainan di mulai..” sahut Rizal Ek. Seluruh anak laki-laki di kelas berkumpul ke belakang untuk menyaksikan pertandingan yang kami yakin pasti seru. Banyak teman kami yang mengangu Jordy karena kami anak laki-laki di kelas sudah sepakat untuk mengerjai Jordy.

Permainan pun semakin memanas. Banyk bidak-bidak mereka satu sama lain yang telah tiada alias telah di makan oleh bidak lawan. Namun di namanya pertandingan pasti ada yang menang dan ada yang kalah.

“ Hah, awak kalah niy Jor…satu langkah dan skatmat..kekes leh..” ujar Angga

“ Ndik dah perjanjian leh “ Jordy melarikan diri



Halaman 6:

“ Eh, ndik kawa gak tuh jor..awak kan dah janji siapa yang kalah ngelilingi kelas sebanyak 5 kali..ayo dah..lakukan..” ucap Rizak Ek

“ Ok dah…” balas Jordy

“ Ooookkk dddaaahhh..” balas Angga

“ Tungga wak ga..” balas Jordy

“ Ayo jor..” potong Wicesa. Kami anak laki-laki 9A menyaksikan Jordy mengelilingi kelas 9A sambil berjalan dengan cepat. Kami semua pun tertawa terbahak-bahak melihat aksi Jordy yang sangat mengeliik perut kami.

“ Terus jor..masih ada 2 putaran..” sahut Dopang dari belakang kelas. Kami terus meneriaki Jordy agar dia semakin jengkel dan kesal. Akhirnya tiba di putaran terahkir, tentu saja Jordy sangat senang karena telah melakukan aksi konyolnya tadi.

“ Huh…akhirnya selesai jua leh..” ujar Jordy yang terlihat kelelahan

“ Makanya jor mun skill awak dah tinggi baru panggil aku kendia…hahaha” tawa Angga

“ Iya leh tau ga..” balas Jordy

“ Eh, lihati jam dah isitiraht niy…ke kantin kah ?” ajak Dopang

“ Ey ku, taw pang..awak ndak lihat itu “ balas Agung

“ Kendia aku carikan jua awak..” balas Dopang

“ Okokokok…kapan-kapan tapi..” balas Agung

“Iya haknya hahahaha.” tawa Dopang

“ Ayok dah ke kantin “ ajak Angga. Akhirnya semua serentak ke kantin, di perjalanan menuju ke kantin seperti biasa Agung kembali berasik untuk memikat para adik kelasnya sedangkan anggota F-4 yang lain sedang asyik bercerita namun Dopang juga tak kalah asyik mencari wajah Nidia.

Mereka berdelapan pun tiba di kantin, semua memencar mencari makanan dan minuman mereka masing-masing. Setelah semua mendapat makanan dan minuman kesukaan mereka masing-masng mereka duduk di salah satu tempat duduk di kantin. Bercerita mengenai soal keberangkatan Wicesa ke Medan. Tentunya hal ini merupakan suatu kebanggan kami sebagai warga kelas 9A



Halaman 7:

Makanan dan minuman mereka habis satu persatu dan hanya menyisakan sampah yang pantas di buang ke tong sampah. Ada beberapa teman kami yang masih tinggal di kantin sambil bercerita sedangkan anggota F-4 telah duluan menuju ke kelas. Sakin asyiknya bel pertnada masuk ke kelas mereka tak mendengarnya. Alhasil ketika menuju kelas, guru sudah berada di dalam serta sedang mengajar kami keas 9A. Mereka berempat Angga, Jordy, Rizal Ek dan Rizal Justian Setiawan atau sering kami panggil Rizal Js berada di luar dan di suruh belajar sendiri di dalam perpustakaan.

Di dalam perpustakaan mereka bereempat kemudian belajar. Ketika mereka bereempat sedang asyik belajar , Rizal Js mengatakan sesuatu kepada Jordy.

“ Nah niy gara-gara awak jor , jadinya etam di suruh belajar sendiri “ ujar Rizal Js

“ Iya leh..memang aku gemuk..” balas Jordy

“ Aneh awak niy jor..gaje beneh…ndik nyambung pulang” uca Rizal Ek

“ Maklum hak, aku niy anak gaje..” balas Jordy

“ Ya, ngaku jua..hahaha” tawa Rizal Js

“ Tttaaawwwaaa..” balas Jordy

“ Urusanku leh ndak ketawa…” balas Rizal Js. Di tengah-tengah pembicaraan mereka berempat, petugas perpustakaan yang merasa terganggu dengang omongan mereka berempat menegur mereka.

“ Suuuuttt…di sini perpustakaan , lain pasar..” sahut petugas perpustakaan tersebut

“ Iya, maaf bu..” balas Jordy

“ Kalau mau ribut di luar aja..di sini orang lagi membaca..” lanjut omongan petugas perpustakaan tersebut

“ Iya bu..” balas Jordy

“ Tuh, diam hak..guru dah marahi etam berempat niy..” sahut Jordy dengan nada pelan

“ Awak aja…kami ndik..” balas Rizal Js

“ Dah..diam dah kita niy, belajar dah..” potong Angga. Mereka kembali belajar tanpa ada alagi keributan di antara mereka. Mereka berempat adalah anak laki-laki yang hobi bermain catur serta main game online dan sangat suka membuat ulah di kelas yang terkadang membuat kami tertawa apalagi rekan kami Jordy.



Halaman 8 :

Back to story, bel selesainya pelajarang pu berbunyi. Mereka kembali ke kelas untuk mengambil tas mereka untuk selanjutnya pulang ke ruma mereka masing-masing. Sebelum pulang Defi Rahma Santi atau yang kami panggil lebih akrab Defi yang adalah seorang teman kami yang pintar di kelas dan lumayan pendiam. Defi mengatakan sesuatu di depan kelas.

“ Yang tadi piket hari senin belum menyapau harap menyapu sepulang sekolah ini..kalau gak denda nanti Rp 5.000..oh ya gak lupa juga yang piket besok menyapu juga sekarang. Thanks perhatianya teman-teman” ujar Defi.

Dopang yang belum piket tadi pagi baru menyadari bahwa ia lupa melaksanakan tugasnya. Ia langsung mengambil sapu di belakang kelas. Kemudian ia mulai menyapu, ia menyuruh anggota F-4 yang lain untuk duluan karena ia harus melaksanakan tugasnya. Ia tibatiba dihampiri oleh Inggrid.

“ Sihanya leh kawanku satu ini ..ditinggal F-4 yang lain..wkwkwkwk” tawa Inggrid

“ Ey ku..” balas Dopang

“ Hahaha..dah nyapu awak sana…yang bersih ya..” balas Inggrid

“ Iya.” balas Dopang. Dopang bergeas membersihkan kelasnya karena ia ingin segera pulang untuk beristirahat. Ia melihat sejenak kelas bahwa kelas 9A sudah bersih maka ia melatakkan kembali sapu tersebut dan meninggalkan kelas.

Ketika ia baru saja turun dari kelas. Ia melihat di lapanga upacara ada latihan ekskul nari. Di pikirannya langsung terlintas bahwa Nidia merupakan salah satu anggota ekskul nari. Dopang mencoba melihat dari kejauhan apakah ia melihat Nidia sedang berlatih. Ya, firasat dari Dopang terjawab bahwa Nidia ikut serta dalam latihan. Lantas Dopang duduk dan melihat dari kejauhan Nidiia yang sedang berlatih.

Ia tidak mengetahui bahwa sudah 30 menit ia terus menatap Nidia yang sedang berlatih menari. Ia baru sadar ketika Bu Ismi lewat menegur Dopang.

“ Dopang, kenapa belum pulang” ucap Bu Ismi sambil menepuk pundaknya

“ Oh..ibu..iya bu..ini baru mau pulang..hehehe” senyum Dopang

“ Nah, pasti lihat cewe ya Dopang..yang latihan di lapangan..” ucap Bu Ismi

“ Gak kok bu…kebetulan duduk aja di sini bu..” bantah Dopang

“ Ya sudah pulang nak, nanti kamu di cari sama orangtuamu..” balas Bu Ismi

“ Iya bu..” balas Dopang. Ia pun berdiri dan bergegas menuju ke parkiran sepeda untuk mengambil sepedanya dan menuju pulang.



Pesan dari Bab 6 :

Cinta selalu bersemi di manapun dan kapanpun anda berada, jadilah syukuri cinta yang telah anda rasakan saat ini karena belum tentu orang lain merasakannya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar